03

4 1 0
                                    

Alfa berjalan ke arah kantin didampingi ketiga temannya, termasuk kembarannya, alfian.

Alfa masih terbayang-bayang dengan insiden kemarin, bagaimana bisa ia pingsan hanya karena bau ketek. Bukannya tidak mungkin, tapi alfa termasuk orang yang bugar. Cowo itu selalu rajin olahraga, bahkan mengikuti klub badmin di luar sekolah. Pingsan sampai mimisan? Penjelasan dari seorang anggota PMR membuatnya bingung. Alfa sampai mengaitkan hal itu dengan kejadian mistis. Jangan-jangan ia dipelet melalui ramuan bulu ketek oleh cewe babi hutan kemarin.

Oh iya, bicara tentang cewe babi, ada satu hal yang ia lupakan. Bukankah cewe babi itu ingin mendaftar badmin? Memang benar ia menyetujui cewe itu untuk ikut badmin. Namun alfa bahkan tidak mengetahui namanya. Apalagi kontak dan kelasnya, benak alfa setengah melayang dibuatnya.

"Oh iya al, lo kemarin tanya kenapa gue ga ikut turnamen kan?", sahutan alfian menyadarkan alfa dari lamunannya.

"Oh iya.. Kenapa? Kemarin lo ga jawab terus maen pergi aja, cerita ke gue", ungkit alfa gemas. Kemarin kembarannya itu tidak menjawab pertanyaannya mengapa ia bisa masuk ke sekolah. Dan menanyakan kelanjutan turnamen kembarannya itu. Namun hal yang terjadi alfian bukan malah menjawabnya, kembarannya itu malah melongos dan mengganti topik baru saat ditanyai ulang.

Melihat reaksi yang tidak beres dari alfian, membuat alfa mau tak mau harus memahaminya. Sepertinya telah terjadi hal besar hingga kembarannya itu dikeluarkan dari lapangan turnamen. Pada akhirnya alfa hanya mengikuti alur pembicaraan yang dibawa alfian. Alfa memilih untuk menunggu jawaban dari alfian saja. Itu keputusan yang tepat menurutnya.

Namun jika dipikir kembali tetap saja alfa merasa aneh, biasanya jika orang menghadapi peristiwa besar maka waktu yang dibutuhkannya sebagai persiapan untuk bercerita adalah beberapa hari, minggu, atau bahkan bulan. Begitu pula dengan alfian yang sudah dikenalnya sejak zigot. Jika biasanya kembarannya itu butuu berbulan bulan untuk siap bercerita, kali ini ia hanya butuh waktu selamam. Padahal turnamen adalah persoalan yang cukup besar karena alfian adalah orang yang cukup berambisi, apalagi menyangkut badmin. Tentu saja ini adalah persoalan yang serius.

"Gue bakal bicara setelah selesai makan, naik ke rooftop", simpul alfian datar sambil mengangkat smartphone yang ada di tangan kanannya. Detik setelahnya alfa mengerti maksud alfian, yaitu menunggu chatnya terlebih dahulu sebagai aba-aba sebelum ke rooftop.

"Oke", alfa mengangguk setuju.

"Loh iya gue baru nyadar! Lo kemarin gak ikut turnamen yan?!", cerca Kenan heboh. Kenan, sahabat alfian sejak SD dan teman alfa sejak SMP ini memang suka heboh. Tapi di samping itu, kenan adalah orang kedua setelah alfa yang sangat dekat dan mengerti alfian.

"Njirr iya lohh gue kemarin juga tanya ke elo yan! Lo kaga jawab njirrr.. Apaan dah rahasia rahasiaan mulu.. Cerita juga dongg ke kita", sungut Fabian tidak terima. Bukan hanya alfa yang bertanya tentang kepergian alfian ke sekolah. Tapi Fabian juga bertanya, bahkan sejak ia melihat alfa masuk ke lapangan saat demo ekskul berlangsung. Namun pertanyaannya tidak digubris, alfian hanya mengukir tipis dan setelahnya menepuk pundak Fabian sebagai tanda pamit karena akan menggantikan alfa sebagai wasit.

"Kalian bakal gue ceritain setelah alfa ya.. Karena ini menyangkut aib keluarga", penjelasan dari alfian mau tak mau harus dimengerti. Masalah keluarga memang masalah paling serius dan rumit. Alfa dan alfian tidak pernah sekali pun menceritakan tentang keluarga mereka. Hal itu sudah menjadi kejanggalan umum diantara Fabian dan Kenan.

_______

"Kak Alfa!", sapa dita dari arah belakang alfa. Gadis itu mendekat ke meja alfa, duduk bersebelahan dengan alfian dengan santai. Memang santai, tapi dengan duduk saja. Pipi dita sudah terbakar rasanya. Wajahnya tak kuasa menahan senyuman. Ulasan senyum lebar ia tampakkan di hadapan alfa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jomblo Akut (Edisi manusia Imitasi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang