Bagian °_(9)_°

658 51 3
                                    

Happy reading🍁


.



.


.


.

Di pagi yang cerah ini sudah dihebphkan oleh teriakan melengking si bontot yang menggelegar keseluruh penjuru ruangan.

"BANG CARIIN KAOS KAKI GUE!"

Aji yang sedari tadi berdiri diambang pintu hanya diam menikmati kesibukan si bontot. Ada saja acara lupa naroh kaos kaki. Ujung-ujungnya dia juga yang repot.

"Lo taruh mana tu kaos kaki?" Tanya Aji yang dibuat pusing oleh adiknya pagi-pagi.

"Kalo gue tau ngapain gue minta tolong lo buat bantu cari ogeb!" Ucapnya kesal, ia henapa abangnya itu sekarang jadi lemot.

"Pagi-pagi kok sudah teriak-teriak?"

"Ada apa atuh?" Bi Imah pun sekarang ikut nimbrung, gegera kehebohan si Arka.

"Kaos kaki bi." Bukan Arka yang menjawab melainkan Aji, karena itu bocah somplak masih sibuk mencari kaos kakinya.

"Oh kaos kaki yang warna hitam tengahnya ada gambar bintangnya?" Tanya bi Imah.

"Betul, mana kaos kakinya bi?" Ucap Arka secepat kilat saat mendengar kaos kaki yang ia cari. Dan yang menjadi sumber huru-hara di pagi ini. 

"Ada dijemuran den, masih basah." Ucap Bi Imah.

Arka yang mendengar ucapan Bi Imah mendadak lemas dan terduduk di lantai. Memang tukang drama beda banget menghadapi kenyataan. Canda.

"Abang gimana nih?" Rengek Arka menggoyangkan tangan Aji.

"Pake kaos kaki lainya aja gampangkan?"

"Kalo ada kaos kaki warna item udah gue pakek dari tadi ogeb, ngapain gue teriak-teriak cari tu kaos kaki!" Ucap Arka mulai nyolot.

Pletak

"Anjing!" Umpatnya saat mendapat jitakan sayang dari Aji.

"Mulut lo Ka!"

"Lo sih main jitak pala gue, dah deh sekarang gimana?, hari ini pake warna item masa iya gue pake warna ijo?"

"Pake punya gue, ambil aja sendiri di kamar" Ucap Aji lalu keluar dari kamar sang adik.

"Ck, kenapa enggak bilang dari tadi?" Decaknya kesal.

Arka berjalan menuju kamar Aji yang tempatnya ada disebelah kamarnya yang tersekat oleh satu kamar lagi.

Ceklek

"Wuih kamar si ngab rapi bener." Matanya mulai menelisik kamar milik si abang.

Ia segera mencari kaos kaki hitam milik abangnya, dan bisa ia lihat ada berbagai macam warna dan semua tersusun dengan rapi.

About Arka Adhlino MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang