Happy Reading🍕
Cahaya matahari yang menerobos masuk melalui celah ventilasi kamar Arka membuat tidurnya terusik. Cahaya itu membuat panas diwajah Arka akhirnyapun dengan malas ia terpaksa membuka matanya yang masih lengket.
Masih ngantuk.
Hal pertama yang ia rasakan yaitu ada sebuah beban yang ia rasakan diseluruh tubuhnya, layaknya seperti orang ketindihan.
"Badan gue kenapa kok berat banget ya?, apa jangan-jangan gue ketindihan beneran?" Monolognya.
"Ih tangan siapa nih?" Kagetnya bukan main saat salah satu tangannya bersenggolan dengan tangan kekar yang melingkar diperutnya.
Perlahan namun pasti ia membuka selimut tebal miliknya untuk mengetahui tangan siapakah yang ada diperutnya saat ini.
Deg
"Ih tangan saha ieu teh?" Ucapnya kaget.
Sempat terdiam dan sedetik kemudian tersadar dari lamunannya.
"Huaaaaa....lepasin gue....setan!"
Berontaknya namun tetap saja tangan itu tak bisa lepas, justru semakin erat.
"Lu pikir gue setan apa?" Batin Aji kesal, namun puas karena menjahili adiknya.
"Huua lepasin gue, sapa sih lo gue sikut nih!" Ancamnya namun tak digubris oleh Aji.
Bugh
"Ahhkk" Pekik Aji kesakitan karena perutnya disikut beneran. Setelah pelukan merenggang Arka segera menjauhkan diri dan segera mencari tahu siapa yang memeluknya. Sebelumnya ia memukul menggunakan gulingnya dahulu.
Bugh
Bugh
"Sialan, berani-beraninya lo peluk gue!"
"Gue masih lurus sat."
"Aduh....stop sakit Ka, ini gue!" Teriaknnya saat Arka memukulnya menggunakan guling.
"Bang...lo?" Arka seketika berhenti dan rada linglung.
"G-gue abang lo, ngapain lo pukulin gue bocah!" Ucapnya tak terima.
"Ya sorry gue enggak tau, salah sendiri lo main peluk-peluk gue!" Sewotnya.
"Hmm."
"Lagian kapan lo pulangnya, bukanya kemarin lo bilang enggak jadi pulang?" Tanyanya pada aji yang malah kembali tidur.
"Semalem, trus gue liat lo lagi tidur terus gue putusin tidur sini aja." Ucapnya.
"Serahlah, gue mau mandi." Ucapnya meninggalkan Aji yang masih bergulat kembali dengan selimut.
.
.
"Owma hali ini puolang ya?" Tanya Arka dengan mulut penuh dengan makanan.
"Telan dulu, jangan dibiasain makan sambil ngomong Ka." Ucap Oma Serlyn.
"Iya maaf, jadi hari ini oma beneran pulang?" Tanyanya sekali lagi.
"Iya, hari ini harus pulang, kasian rumah terlalu lama ditinggal."
"Yah...berarti nanti Arka sendiri lagi dong " Ucapnya sedih.
"Ehkmm" Deheman itu membuyarkan percakapan Arka dan omanya.
Sedetik kemudian.
"Eh iya enggak sendiri kok, ada bang Ji hehe." Ucapnya cengengesan.
"Ji jaga adikmu ini kalau oma pulang ke Jogja nanti." Ucap Oma pada Aji.
"Iya, oma tenang aja, oya mamah sama papah mana katanya kemarin pulang kerumah?" Tanya Aji.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Arka Adhlino M
Genel KurguNamanya Arka Adhlino Megantara, panggil saja Arka. Seorang remaja berusia 16 tahun yang memiliki tingkah absurd yang bikin geleng kepala, kadang bijaksana kadang manja. Kecewa?, berulang kali ia rasakan. Bahagia?, berulang kali juga ia rasakan. Kes...