10.

24 5 0
                                    

Luka yang kemarin saja belum kering, sekarang sudah di timpa oleh luka yang baru lagi?

Happy Reading !

Seandainya ceritanya kurang menarik kalian bisa kasih tau aku hehe💛

___________________🐣_________________

Putra- papa Sania, sedang dalam perjalanan pulang. Ia mendapat kabar 2 hari yang lalu dari Dania kalau Sania, ia membohongi mereka semua.

Sontak putra yang mendengar pun kaget, gadis itu telah membohongi mereka apa? Dan Dania bilang Sania berubah? Berubah apa maksud nya? Berubah jadi nakal? Pembangkang? Atau apa? Dania tidak memberitahu nya lagi, katanya ia harus melihat nya sendiri. Itu membuat putra semakin penasaran.

Dan disinilah putra sekarang. Ia sudah sampai didepan rumahnya.

Putra membunyikan bel beberapa kali tapi belum ada yang membukanya, sedangkan pintunya terkunci.

Tak lama terbuka lah pintu, menampilkan Bi Inah

"Tuan? Mari tuan masuk, ini akan saya bawakan." ucap Bi Inah sambil menunduk dan mengambil koper kecil yang ada dibelakang Putra

"Kenapa lama sekali buka pintunya?" Tanya Putra datar

"Maaf tuan, tadi saya sedang dibelakang. Maafkan saya tuan." ucap Bi Inah

"Ya. Sekarang dimana Gadis itu?" Tanya putra sambil menoleh kearah bi inah

"Non Sania ada dikamarnya tuan, tuan sudah tau jika non sani--"

Ucapannya terpotong karna Putra yang langsung pergi begitu saja.

"Haduh si tuan, belum juga selesai bicara sudah di tinggal" guman Bi inah pelan

Putra melangkah kan kakinya lebar, ia tak sabar melihat Sania. Apa yang sudah dilakukan gadis itu?

"Sania!!" Panggil Putra dengan intonasi yang tinggi

Putra menggedor-gedor pintu Sania

Sania yang sedang tertidur pun kaget karna mendengar gedoran itu

Sania langsung buru-buru berlari untuk membuka pintu.

Dan Degg!

Pintu terbuka menampilkan wajah Putra yang Syok

Jantung keduanya berdetak lebih cepat, yang satu karna takut terkena marahan. Dan yang satunya lagi tak percaya dengan apa yang ia lihat.

Siapa gadis ini? Kenapa mirip sekali dengan sania?, Batin Putra heran sambil mengerutkan kedua alisnya

"Dimana sania?!" Tanya nya dengan nada yang seperti menahan amarah

"Pa-h? I-ini Sania" Jawab Sania sangat pelan tapi masih terdengar oleh putra

Putra melotot mendengar jawaban gadis ini, apa katanya? Dia Sania? Mana mungkin?

"Jangan bohong! Dimana dia!" tanya nya lagi dengan nada yang naik 1 oktaf

"Pah ini sania" ucapnya dengan nada bergetar

"A-apa? Tidak mungkin!" Elak putra tidak percaya

Sania menatap Putra takut, "Pah maafin Sania, karna sania udah bo--"

PLAK!

Putra sudah tau apa yang akan sania ucapkan, jadi ini? Sania membohongi mereka semua karna ini? Keterlaluan!!

"Pahh." lirih Sania sambil memegang pipinya yang perih akibat tamparan papah nya.

"Kauuu!!" Geram putra sambil mengepalkan tangannya

Fraught with Fragility ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang