#Bagian 6 : Keberadaan Jungwoo

65 11 2
                                    


"Kenapa hidupmu begitu sengsara?"

"Sudah kubilang, jangan berani-berani lari dariku."

"Ampun Iris, aku janji tidak akan mengulanginya lagi..."

Pernah dengar kehidupan iblis di dalam iblis?

Semua tentang hidupnya yang dijadikan tumbal dan alat pengaruh untuk diperbudak. Jungwoo tidak bodoh, ia berusaha lepas dari semua ancaman bertuah itu.

Namun, lagi dan lagi dirinya terkurung, terikat dalam sebuah jeruji besi dengan tangan yang dibentangkan seperti sayap lalu dibiarkan berdiri begitu saja. Jungwoo lagi-lagi tertangkap.

Plaak

Satu tamparan dari sebuah tali panjang mengenai pipi kirinya, rasanya begitu panas. Iris menggunakan kekuatan telekinesis untuk menampar Jungwoo.

"Ampun Iris..." Entah sudah ke berapa kalinya Jungwoo mengatakan kata 'ampun', suaranya bahkan kian melemah.

"Apa konsekuensi yang akan kamu terima jika hal ini terulang lagi?"

Jungwoo terdiam seribu bahasa, enggan untuk menjawab.

Tass...

Pukulan kembali melayang, kini pada lengan kiri Jungwoo.

"Akh... Bunuh saja aku, jika hal itu terulang lagi... Iris..."

Ada senyum tersembunyi yang Iris keluarkan, seperti bangga dengan ucapan Jungwoo barusan. Tepat saat itu jeruji besi terlepas seiringan dengan tubuh Jungwoo yang jatuh ke tanah.

"Kau tidak bisa lolos begitu saja, ini baru awal."

Kemudian tubuh Jungwoo diseret oleh beberapa mahluk bertudung hitam—mungkin saja kawanan Iris—menuju ke sebuah sel di bawah tanah yang begitu lembab. Jungwoo terkurung di sana, lagi.

.

.

.

Yuta terus mencari keberadaan Jungwoo, Satu-satunya tujuannya adalah Gyroma—tempat di mana kekuasaan Iris bangkit. Tempat yang Yuta pastikan akan lenyap suatu hari nanti.

"Kamu udah cukup nyiksa aku dan Jungwoo, Iris. Gak akan ku biarin kali ini." Yuta terus bermonolog pada dirinya sendiri, kakinya berjalan cukup cepat menuju tempat mistis nan gelap itu, dengan kekuasaan hitam yang Iris dirikan.

Yuta sampai di depan gerbang, cukup besar bahkan Yuta masih berunding dengan dirinya sendiri.

"Bagaimana baiknya?" Tanyanya kemudian.

Yuta lalu menarik nafasnya panjang, ia berputar ke arah belakang Gyroma, ada gerbang kecil di sana yang tentu saja minim akan penjagaan, bahkan nyaris tidak ada. Yuta berjalan mengendap-endap sesekali menarik nafasnya yang memburu karena ketakutan.

Gerbang kecil itu langsung terhubung dengan sel bawah tanah yang memudahkan Yuta untuk menemui Jungwoo. Tentu saja Yuta tahu Jungwoo ada di sana, batin Yuta terbilang kuat dengan Jungwoo, bahkan untuk telepati saja keduanya bisa.

Yuta tahu Jungwoo sedang sekarat, mereka tidak bisa melakukan telepati karena hal itu.

Cuk... Cuk... Cuk

Suara dari sepatu yang Yuta gunakan menyatu dengan suara genangan air yang tidak terlalu tinggi, pelan tapi pasti, Yuta menghampiri Jungwoo. Dan benar saja, Jungwoo sedang sekarat di sana.

"Jungwoo..." Bisiknya memanggil Jungwoo sepelan mungkin. Yuta meringis, Jungwoo tidak sedang baik-baik saja, banyak luka di sekitar tubuh hingga wajahnya.

Ghost Insider | NCT 127Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang