Part 7

216 49 20
                                        

....

Tertipu daya !!!



Tanjiro sedang berada dirumah sendiri
ditinggal oleh ridho pergi ppkm selama
1 minggu di luar kota ,sebenarnya ridho
tidak mau ikut ppkm karna tidak tega meninggalkan tanjiro sendiriian dirumah.
tapi tanji bersikeras menyuruh ridho
untuk pergi pkkm saja ,dia janji akan baik baik saja selama ridho pergi.

sekarang tanji sedang melipat bajunya
untuk dimasukkan kedalam lemari pakain
ridho sangat baik kepada tanjiro memberikan semua fasilitas tanpa
berpikir bahwa dirinya adalah orang lain.
manik matanya melihat kalung macan
yang berada didalam bajunya.

" sejak kapan aku memakai kalung ini"
pikir tanji kemudian melepas kalung
meletakkan di meja samping kasur.
tanji langsung keluar dari kamar
ia hendak menonton tv diruang tamu.

Diluar ..

Dia berdiri didepan rumah ridho dengan
mengenakan pakaian layaknya remaja.
rambut berantakan ,wajah penuh luka
celana yang sobek dibagian lutut.
tapi yang menarik adalah wajah tampanya
yang membuat siapapun oleng ..

menekan bel rumah ridho pandangan
menuduk ketakutan menunggu si
pemilik rumah membuka pintu.
tanji yang sedang menonton kartun
teralihkan ketika bel rumah ridho berbunyi
dengan cepat berdiri dari sofa.

" apa mungkin bang ridho ?" pikir tanji

saat membuka pintu seorang pemuda
berdiri di depan pintu dengan pakaian
yang lusuh ,celana sobek dibagian lutut.
rambut berantakan ,wajah terluka sambil menuduk membuat tanji tidak bisa
melihat siapa pemuda didepanya.
tanji bingung tapi harus bertanya
mungkin saja pemuda ini butuh bantuan.

" maaf tapi apakah kau butuh sesuatu"?
tawar tanji ramah.

Senyum sinis terukir diwajahnya
dengan kepala tertunduk

tanji dengan pelan menyentuh pundak
pemuda di depanya dengan tangan.
perlahan pemuda didepan tanji mulai
mendongak menatap tanji lemah.

tanjiro hanya memantung didepan pintu
menatap lama pemuda didepannya
dengan berbagai pertanyaan di kepala.

" tolong aku , .. keluarga ku dalam bahaya
mereka akan membunuhya .." melas abikara pada tanjiro.

sesaat kemudian kesadaran tanjiro kembali dia langsung menatap ulang
pemuda didepannya dengan tenang.
" tenanglah ,aku akan membantu mu sekarang ,sebaiknya lukamu harus
di obati dulu" ajak tanjiro memegang
tangan abikara yang keras tidak bisa ditarik.

Eh , kenapa keras sekali..
batin tanjiro

abikara senyum sinis menatap tanji
pandangan matanya penuh dendam.

" tidak bisa mereka butuh bantuan ,aku mohon bantu aku .. " ucap abikara melas.

tanji langsung berbalik badan saat mendengar suara melas abikara
tanpa pikir panjang tanji segera mengunci
Pintu rumah ridho untuk menolong
pemuda menyedihkan disampingnya.

" baiklah ,ayo antarkan aku kesana in syyaa allah akan ku bantu " ujar tanji lembut.

" terimakasih " balas abikara
berlari lebih dulu menuju jalan
tanji dengan cepat mengikuti abikara
dari belakang tanpa curiga sedikitpun.
meninggalkan rumah tanpa sadar
nyawanya sedang dalam bahaya.
abikara terus berlari ia berhenti lalu
menujuk ke rumah yang sedang
dihancurkan oleh orang berbadan besar.
tanjiro yang melihat hal demikian
langsung menghampiri dengan cepat.

" hey ! apa yang kalian lakukan"!
tegur tanji berani.

mereka langsung berbalik badan menghadap ke arah tanjiro dengan tajam.
abikara yang melihat langsung berubah
menjadi wujud aslinya yang mengenakan
pakaian serba hitam ciri khas nya.

telah masuk perangkap
ucap abikara sinis.

tempat yang dipijak oleh tanjiro langsung
berubah menjadi hutan belantara
tidak rumah ataupun orang orang tadi.
tanjiro langsung menoleh ke belakang
ia kaget saat melihat seorang pemuda
mengenakan cadar hitam sedang
berjalan ke arahnya dengan marah.

" astagfirullah..  Jangan jangan ini dunia lain" panik tanjiro berjalan mundur.

Tap

Tap

Tap

abikara berlari kemudian menendang
dada tanjiro keras sampai melayang
ke atas terjatuh ke bawah dengan cepat.
tanjiro yang masih kaget tiba tiba ditendang oleh orang aneh didepannya.

hidung tanjiro berdarah karna ulah abikara

" tidak ada yang bisa menolong mu !
apalagi kian santang !" sinis abikara
memukul keras wajah tanjiro kuat

Bruk !

badan tanji yang terpental sampai
menabrak pohon besar dibelakang
berakhir terjatuh dengan mengenaskan.
" uhuk..uh..uk .. Arhhh .." rintih tanjiro
yang mulutnya penuh darah.

"Tanjiro !!! kau harus membayar atas
kematian guruku !!! " ucap marah abikara
melakukan jurus penghancur roh

mata tanji melebar kaget melihat sebuah
bola api merah menyala besar.
" si..apa.. kau ,aku tidak punya masalah dengan mu" jawab tanji lemah menyentuh dadanya yang sesak.

" aku adalah malaikat yang mencabut nyawamu tanjiro ,karna mu kian santang
membunuh guruku ! matilah kau bocah!
ucap abikara kuat langsung mengarahkan
serangan ke arah tanjiro.

tanjiro berusaha untuk bangun tapi tidak bisa ia ingin menghindar tapi tak kuat
saat bola api mulai mendekat tanjiro
langsung memejamkan mata.

Apa aku akan mati lagi..

sebelum bertemu dengan keluarga ku..

ya allah aku pasrahkan semua padamu
batin tanjiro pasrah.

" kian santang tidak akan datang karna
mahesa sedang bertarung denganya"
ucap abikara percaya diri.

Woush...

serangan abikara dialihkan oleh seseorang
sampai mengenai pohon pohon yang hancur akibat ledakan yang kuat.
abikara terkejut bagaimana bisa serangan
untuk tanjiro dibelokakan dengan mudah.

TAP !

sebuah langkah kaki berpijak di tanah
dihadapan abikara dengan menggunakan imamah berpakaian putih ,berparas teduh
menatap tajam ke arah abikara.

" abikara kau kejam menyerang orang yang lemah ,lawanmu adalah aku "
tegas kian santang.

Abikara hanya tersenyum sinis melihat
kedatangan kian santang yang tiba tiba.

" ayam sayur akhirnya kita bertemu kembali setelah aku dibunuh olehmu"!
jawab abikara dingin.

tanjiro yang tidak mengerti situasi
apa yang terjadi ia hanya bisa bersender
di bawah pohon dengan batuk penuh darah. " uhu..k ..siapa mereka.. sebenarnya .. ku harap salah satu dari mereka adalah orang bai..ik "
ucap tanjiro lirih kemudian tak sadarkan diri.

" abikara kau tidak pernah berubah
selalu mencari masalah " sahut kian santang.

" aku tidak akan berhenti sebelum nyawamu melayang ditanganku ayam sayur"! dingin abikara bersiap menyerang

" astagfirullah..  abikara dasar lintah darat"
balas kian santang.

.......









Booommmmmm!! Boooommm!!

Dah sampai sini dulu
Gimana ! Komen dungs :)
Lanjut?

 Ustoppable ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang