part 1

362 71 7
                                        

Typo mhuehehe...

..

     -Udara malam yang begitu dingin langit gelap tak ada bintang ,atau sang bulan seolah semua hilang tanpa jejak.
rambut hitamnya bergerak karna angin tanji
sedang berdiri memandang malam dengan
bersender pada salah satu tiang kayu.

"Mah .. " lirih tanji suara serak

Sedari tadi nirma memperhatikan  tanji yang melamun di luar rumah di tanganya sudah ada selimut tipis agar sang putra tidak kedinginan.melangkah menghampiri
meletakan selimut di kedua bahu tegap tanji.

" tanji ada apa , kenapa di luar nanti demam kamu " tegur lembut nirma

Mata secantik cahaya matahari menatap nirma dengan berkaca kaca hidung memerah. Nirma menatap mata indah tanji
yang terlihat sangat sedih.

" ada masalah tanji mau cerita sama ibu"
tawar nirma

tanji menunduk sebentar lalu memegang
tangan nirma dengan lembut.

" bu jujur sama aku ,sebenernya aku bukan anak ibu kan" tanya pelan

tangan nirma bergetar ketika pertanyaan
itu keluar dari mulut tanji.nirma hanya diam.

" jadi apa yang di bilang warga benar kalau aku bukan anak ibu tapi orang yang mati suri" jelas tanji pada nirma.

Hati nirma sakit ketika harus mengingat
siapa sosok tanji yang sebenarnya.apa yang di katakan putranya adalah kebenaran.

" iya tanji tapi bagi ibu kamu anak ibu.ibu ga perduli sama perkataan mereka nak" jawab nirma sesenggukan.

" ibu .. " lirih tanji segera memeluk nirma dengan hangat ,nirma membalas pelukan.

"sayang dengerin ibu baik baik ,apapun perkataan mereka tentang kamu bagi ibu
kamu adalah anak ibu " ucap nirma mengusap rambut tanji lembut.

tanji melepaskan pelukan nirma lalu berkata

" apa ibu mau menceritakan kenapa sekarang aku bisa disini "

nirma menuntun tanji untuk duduk di dipan kayu lalu memegang tangan putih tanji.
"tapi janji sama ibu setelah mendengar ini kamu ga bakal ninggalin ibu kan "
balas nirma bertanya

" iya bu aku janji sama ibu" sahut nya

Nirma mulai bercerita tentang tanji :

pada malam juma't saat itu nirma sedang ada di rumah sedang mengaji mendoakan
bayinya yang sudah meninggal saat dilahirkan. dengan berlinang air mata nirma mengangkat kedua tanganya seraya berdoa.

" ya allah .. hamba ihklas ketika engkau mengambil anak hamba karna rencana mu lebih indah dari pada manusia.tapi jika engkau berkenan memberi hamba seorang anak maka hamba berjanji akan menjaga serta menyayanginya" doa nirma sepenuh hati.

" assalamualaikum nirma"! Panggil suaminya dari ruang tamu.

"waalaikumussalam iya mas sebentar"
Sahut nirma sambil melepaskan mukena.
lalu keluar dari kamar.

" astagfirullah "! Kaget nirma di ambang pintu melihat suaminya yang membawa
mayit dikedua lenganya.

" mas apa yang kamu lakukan "! tanya nirma takut bercampur kaget.

Sang suami tidak menjawab pertanyaan dari istrinya dia dengan cepat meletakkan mayit
yang terlihat masih baru kira kira 1 Minggu dikubur.dengan cepat suaminya menutup pintu rumahnya dan menguncinya.

"nirma cepat ambilkan air dan kain sekarang" perintah sang suami sambil membuka beberapa ikatan tali pocong di leher mayit. nirma hanya menuruti perkataan suaminya lalu segera mengambil barang yang disuruh lalu memberikan pada suaminya.

"Nirma mayit ini adalah korban dari pembongkaran makam saat aku sedang berkeliling kuburan tadi". Jelas suaminya
membersihkan wajah paras arjuna dengan kain basah.

" astagfirullah .. Kasihan sekali tapi kenapa di bawa ke rumah nanti keluarga nya mencari mas" sahut nirma khawatir.

" untuk sementara waktu biar di rumah kita dulu karna aku merasakan detak jantung mayit ini hidup" 

"Apa mas !  " kaget nirma

" iya itu benar nirma maka dari itu aku membawa ke rumah takut akan di salahgunakan oleh orang jahat" jawab suaminya menyelimuti arjuna dengan kain.

Pak asep membawa arjuna ke kamar untuk
di baringkan di kasur mereka agar lebih nyaman. mata arjuna perlahan bergerak
pelan kemudian pak asep mendekat untuk
melihat lebih jelas.netra coklat arjuna terbuka hal yang pertama di lihat arjuna
adalah sosok pak asep yang tersenyum.

"alhamdulillah .. " ucap kasep.

arjuna tampak bingung lalu pandangan matanya teralih pada sosok nirma yang berdiri di ambang pintu dengan wajah bahagia.

" putraku .. Mas ..dia .." ucap nirma langsung memeluk hangat arjuna yang masih dalam keadaan bingung.

" iya nirma ini adalah kekuasaan Allah"
sahut asep lalu bersujud syukur di bawah.
sedangkan nirma berulang kali mengucap syukur kepada sang maha kuasa karna doanya di kabulkan di malam jumat ini.

" alhamdulillah ..ya allah terimakasih telah menjawab doa doa selama ini ,hamba berjanji akan menjaganya dengan baik"
batin nirma masih memeluk arjuna.

Awalnya asep dan nirma menutupi tentang
Sosok arjuna yang mati suri karna jika mereka tau maka arjuna akan terancam.
Mereka memutuskan untuk pindah ke jauh dari desa agar warga tidak semakin mencemooh arjuna yang terlihat mulai sehat. Itu karna arjuna sempat mengalami koma selama 2 bulan lebih di tambah ia menjadi korban kecelakaan bis tour sekolah.
butuh waktu 8 bulan untuk memulihkan kondisi fisik serta mental arjuna.

Di sepanjang cerita nirma tak hentinya meneteskan air mata saat menceritakan semua tentang masa lalu pilu tanji sedangkan tanji merasa bersalah karna telah membuat nirma menangis seperti sekarang.

" bu maafin tanji sudah membuat ,ibu menangis seperti sekarang.tanji janji ga akan ninggalin ibu" janji tanji pada nirma.

" kamu janji kan sama ibu ga akan ninggalin ibu sendiri di sini" balas nirma bertanya

" iya tanji janji akan selalu bersama ibu"
balas tanji lalu memeluk ibunya hangat.
mereka saling berpelukan dengan hangat.
sedangkan raden kian santang hanya melihat interaksi arjuna dengan nirma.

" apakah kita akan menjaga mereka lalu bagaimana dengan mata setan dia selalu berusaha untuk memisahkan ku dengan arjuna" tanya kian santang pada dirinya sendiri.

"Iya aku tau jika keadaan mu terdesak maka panggil saja aku ,maka aku akan datang "
jawab kian santang asli.

" baiklah aku mengerti" sahut kian santang

"kalau begitu aku pamit pergi jangan lupa gunakan kalung yang sering dulu kita pakai
agar arjuna di jaga oleh maung bodas"
ucap kian santang mengingatkan lalu hilang dengan aura cahaya yang indah.
setelah melihat raga aslinya pergi kian santang segera masuk ke dalam tubuh tanji.

"Uhuk ..uhuk" batuk tanji tiba tiba

" tanji kamu ga tidak apa apa kan" khawatir nirma lalu memberi air putih.

" iya bu ,tanji ga apa apa cuma batuk biasa"
jawab tanji setelah minum air putih.

nirma mengehela nafas lega melihat putranya baik baik saja.sejak tadi sosok lain menatap mereka berdua dengan marah.
aura panas tampak jelas di sisi tubuhnya
hanya sesama jin yang bisa melihat kecuali manusia. ( jin kafir ,jin muslim )

' aku akan menganggu mu agar kau pergi dari wilayah ku anak manusia" !!
Marah jin kafir

..





(Pendek) ?

Seru ?




 Ustoppable ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang