"Aku pernah melukis luka pada seseorang di masa lalu, dia pergi namun jejaknya membuatku berhenti mengeluh pada dunia"
_Pranpriya Lalisa Manoban_
..
.
“Sebenarnya letak kesalahannya ada dimana?”
Jisoo menatap dalam pantulan cermin untuk memastikan setiap inchi riasannya tak ada yang bermasalah setelah sang stylist pergi. Ia sebenarnya cukup dari kata puas untuk memuji penampilannya kali ini hanya saja moodnya jadi berantakan gara-gara ulah Jennie. Anak itu lagi-lagi membahas topik sensitif yang membuat Jisoo makin uring-uringan.
“Apa yang salah? Aku tidak perlu bersikap terlalu posesif hanya karena pacarku sering mengantar wanita lain pulang” Jisoo menghentikan kegiatannya memoles liptint hanya untuk menunjukan wajah kesalnya pada Jennie.
“Jika aku mengatai Jongin sebagai lelaki brengsek apa kau akan diam saja? Tidak kan? Jadi berhenti terus-terusan membela Sehun”
“Tapi kata Jongin Oppa setelah Unnie menampar—“
“Stop Jennie! Stop” Jisoo menggebrak meja di tinggi nada penuh sarkas. Jisoo tak ingin memperpanjang bahasan tentang Sehun. Bisakah mereka tidak mencampuri kisah romansanya. Jisoo juga butuh ruang privasi dan biarkan masalah itu dirinya sendiri yang mengatasi bersama sang kekasih.
Tapi nanti.
Iya nanti
Hubungan asmaranya baru menginjak dua bulan, terlampau dini untuk diakhiri hanya karena opini sepihak dari Sehun. Belum ada bukti konkrit atas tuduhan yang dilayangkan oleh lelaki itu.
“Maaf” Jennie menatap lekat Jisoo. Tak ada patah kata lagi yang berani ia utarakan setelah melihat gurat amarah Jisoo. Jennie mengenal Jisoo sebaik Jisoo mengenalnya . Jennie tahu ketika sikap Jisoo sudah seperti ini berarti gadis itu meminta jarak untuk menenangkan pikiran.
Dan jennie hanya bisa diam ketika Jisoo mulai beranjak pergi meninggalkan ruangan.
“Kenapa? Kalian bertengkar lagi? Kau apakan lagi Jisoo Unnie?”
Lisa adalah orang yang pertama kali menyadari atmosfer kecanggungan antara Jennie dan Jisoo yang baru saja datang. Matanya memindai penampilan Jisoo dari bawah ke atas hingga mendapati ada yang tidak beres saat Jisoo lebih memilih berdiri di sebelah Seulgi. Sejak kapan wajah Jisoo tertekuk begitu? Lisa kembali mengingat-ingat perpisahan mereka hanya berlangsung sepuluh menit yang lalu.
“Tidak apa-apa” Ucap Jennie datar.
Lisa semakin menyipitkan mata setelah mendengar respon Jennie yang amat datar. Jelas mereka sedang tidak baik-baik saja dan Lisa bukan tipe orang yang akan langsung mengabaikan ketidakberesan yang terjadi begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Universe [OH SEHUN X KIM JISOO]
FanficJatuh Cinta itu takdir Pertemuan itu takdir Perpisahan itu Pilihan