Pantai adalah salah satu tempat yang tidak boleh terlewatkan ketika berlibur ke pulau Jeju.Malam ini nampak cerah dengan Bintang yang berhamburan. Angin bertiup tidak kencang namun cukup membuat helai rambut Jisoo beterbangan, menutup beberapa garis wajahnya yang fokus menghadap ombak.
“Noona”
Dia tidak sendiri, Doyoung datang membawa Ice cream, tak jauh dari mereka, Ada Sehun dan Lisa yang tengah asik bermain kembang api.
Letup kembang api yang turut mewarnai langit.Jisoo tersenyum menyambut Ice cream pemberian Doyoung, meskipun Jisoo sadar ada yang berbeda dari ekspresi rekan kerjanya kali ini.
Jisoo tahu, namun pura-pura tak tahu alasan mengapa selepas membeli daging di minimarket mereka tidak segera kembali ke Villa, Anak ini ingin mengulur waktu lebih lama bersamanya.
“Aku khawatir kembang api itu mengenai Lisa”
Jisoo hanya berusaha mencari topik pembicaraan, entah mengapa ada kecanggungan yang tercipta diantara mereka berdua saat ini, tidak ada Doyoung yang suka mengoceh seperti saat Trio JinJiDo membahas seragam apa yang harus di kenakan saat tampil, atau Doyoung yang suka mengomel jika jatah sandwichnya di rampas oleh Jinyoung.
“Aku justru menghawatirkan perasaan Lisa” Doyoung justru merespon di luar dugaan.
“Kau harusnya mengkhawatirkan perasaanmu sendiri”
“Luka bakar dari percikan kembang api mungkin akan sedikit menyakiti kulitnya, namun kita sendiri bisa memperkirakan berapa lama luka itu akan hilang kan?"
Doyoung tersenyum paksa, menjeda beberapa waktu dan meneruskan kalimat selanjutnya.
“Berbeda jika luka itu ada di dalam hati kita tidak pernah bisa memastkan kapan rasa sakit itu bisa lekas pulih”
“Doyoung-ssi”
“Jangan biarkan dia berlama-lama dengan Sehun Sunbaenim, dia tak menyukai Lisa”
“Kau tahu dari mana?”
“Sebagai pria aku mengerti bagaimana seorang Oh Sehun akan membiarkan Lisa pada akhirnya lelah, menyerah dan pergi dengan sendirinya”
Kali ini Jisoo tidak bisa menanggapi pernyataan lelaki itu. Ada sesuatu dalam otaknya yang sedang bertengkar.
“Tapi Pria tidak akan pernah mengerti perasaan seorang wanita yang di sukai selama ia tidak berani mengungkapnya Soo-ya”
“Maksudmu?”
Doyoung hanya terkekeh gugup, suasana semakin senyap.
“Boleh aku berhenti memanggilmu Noona?”
“Huh?” Jisoo hanya bingung harus bagaimana menjawab lelaki ini”
“Aku bercanda”
Doyoung terkekeh, bermaksud mencairkan situasi yang sedikit tegang. Ia menggosokan kedua tangannya agar sedikit hangat meskipun tak dapat di pungkiri ada rasa dalam dadanya yang ingin di ledakkan.
“Kau pasti sudah mengerti bagaimana perasaanku padamu, dan aku tahu bahwa perasaanku jelas tak akan terbalas”
“Maaf”
“Kau tak perlu menanggung rasa bersalah atas perasaan yang ku buat sendiri, aku menyukaimu karena kemauanku, dan yang harus kulakukan setelah ini adalah menyembuhkan rasa sakit ini secepatnya”
“Aku tahu kau bisa mengatasi rasa sakit itu secepatnya”
Jisoo lega setidaknya Doyoung tidak memaksanya untuk membalas perasaan lelaki itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Universe [OH SEHUN X KIM JISOO]
FanfictionJatuh Cinta itu takdir Pertemuan itu takdir Perpisahan itu Pilihan