Chapter 3

13 1 2
                                    

Dia membelikan aku minum yang dia beli di pinggiran taman, sebenarnya aku merasa tidak enak jika di belikan seperti itu, apalagi dengan orang yang baru aku temui, jadi dia membelikan ku minum, aku membelikannya jajanan.

Cukup lama aku mengobrol ditaman dengan dia, dan tanpa disadari hari sudah gelap saja. Dia mengantarkanku pulang, tapi aku pulang tidak kerumahku. Aku meminta dia untuk menurunkanku di pinggir jalan saja, lalu aku bisa menaiki angkot untuk kerumah saudaraku. Sebenarnya dia ingin mengantarkanku sampai di depan rumah, hanya saja aku nya yang tidak mau.

Cukup lama aku menunggu angkot disana, tidak ada satu angkot pun yang lewat didepanku ataupun diarah sebaliknya. Sebenarnya aku sudah lama sekali tidak naik angkot di jam 7 keatas, hampir tidak pernah malah.

"Hallo. Tan, dirumah ada orang nganggur gak? kalo ada jemput aku tan. Aku nunggu angkot nggak ada yang lewat sama sekali"

"Iya, tunggu disitu ya"

Aku menunggu sekitar 5 menit dan om ku serta sepupuku yang berusia 7 tahun datang menjemput.

Ayahku masuk siang saat itu, dan baru pulang sekitar jam 12 malam. Aku meminta ayahku untuk menjemput sepulang kerja nanti. Oiya, ayahku kalau kerja memang melewati rumah saudaraku itu, jadi tidak bolak balik untuk menjemputku disana.

"Hallo, udah sampe?"

Alex tiba - tiba menelfonku lewat panggilan video di wa.

"Iya udah"

"Kenapa vcall?"

"Ngak apa - apa, pengen vcall aja"

Cukup lama aku dan Alex Vcall, mungkin sekitar 2 jam an kita Vcall an. Sampai akhirnya aku yang memutuskan panggilan, karena sebentar lagi ayahku menjemputku,  jadi aku harus siap - siap.

Kita tidak bisa ketemu setiap hari, ataupun malam mingguan seperti pasangan - pasangan yang lainnya. Itu karena, aku yang sibuk dengan sekolahku, dan dia yang sibuk dengan pekerjaannya. Waktu libur dia dan aku juga berbeda, jadi untuk bertemu seminggu sekali saja sulit dan juga jarak dari rumah dia ke rumahku cukup jauh.

Sebenarnya dia tidak mempermasalahkan jarak, dia bisa saja datang untuk menjemput ataupun mengantarkanku, tapi aku tidak mau, aku tau pasti sangat lelah kalau seperti itu.

Aku dan dia selalu chat setiap hari. Sebenarnya dia ingin menelfonku, tapi aku tidak berani kalau ada ayahku dirumah.
Disini posisi aku dan dia sudah jadian, entah bagaimana terjadinya itu, intinya tanggal 22 September 2019 adalah tanggal jadianku dengan Alex.

Aku tidak ingat saat ini sudah berapa kali aku bertemu dengan dia.

"Yang, minimarket deket sini dimana?"

"Ngak tau"

Alex mencari minimarket lewat maps di handphonenya, dan ternyata ada minimarket didekat sini, jujur aku baru tau.

Untuk ke minimarket kita harus menyebrang jalan dulu. Aku pernah bilang kepada Alex bahwa aku tidak bisa menyebrang, apalagi menyebrang jalan besar.

Aku memegang jaket yang ia taruh dibahu kirinya, dan jaket yang aku pegang itu ia pindahkan di tangan kanannya, sementara tangan kirinya memegang erat tanganku. Benar - benar erat sampai aku sulit untuk melepaskannya.

Setelah dari minimarket, aku dan Alex kembali lagi ketaman.

"Kamu makan dong ini, masa aku doang yang makan"

"Nggak mau"

"Aku suapin ya? Aku mau suapin kamu"

Kira - kira sampai jam 7 malam aku dan Alex ada di taman itu. Dan kali ini dia mengantarkanku sampai di gang rumah saudaraku.

Sepertinya kalau aku ketemuan dengan dia, hampir di setiap hari Minggu.

***

Makasih untuk yang sudah mampir di ceritaku ini.
Jangan lupa vote and coment ya biar aku tambah semangat nulisnya.
Terimakasih

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang