Chapter 8

3 0 0
                                    

16 agustus 2020

Alex mengajak aku untuk jalan, sebenarnya ia mengajakku untuk jalan di malam minggu, akan tetapi dia masuk malam jadi dari pada dia nanti kecapean maka dihari minggu baru jalan.

Sekitar jam 4 sore dia sudah on the way kerumah ku.

Di jam 5 sore tiba - tiba adik sepupuku datang kerumah, aku tidak tau sama sekali bahwa adik sepupuku itu ingin datang kerumah. Aku bertanya kepada adik sepupuku itu kakaknya yang mana yang akan menjemput dia, dan ia menjawab kakak keduanya.

Jujur, aku sedikit takut jika Alex bertemu dengan sepupuku (kakak kedua adik sepupuku) itu. Aku takut Alex berpaling, walaupun aku sudah sering berbicara dengannya tentang ketakutanku itu.

Alex selalu memberitahuku bahwa aku tidak perlu cemas, karena Alex tulus denganku, terkadang dia tertawa jika aku berbicara seperti itu ataupun meledekku.

Aku dan Alex berangkat setelah magrib. Kita pergi tidak terlalu jauh, makan dipinggiran taman. Sebelumnya ia memindahkan kursi untuk aku duduk, perhatian kecil seperti itu membuat hatiku amat senang.
Selesai makan, kita jalan mengitari taman yang ada dipinggiran jalan, dan itu ramai sekali. Alex sangat jarang untuk menggandengku, tetapi dia merangkulku. Mungkin karena aku pendek jadi lebih nyaman untuk dirangkul dari pada digandeng, berasa bawa anak kecil mungkin jika dia gendeng aku.

Aku dan Alex baru pulang sekitar jam 9 malam. Dijalan aku melihat sepupuku yang berlawanan arah denganku. Dalam hatiku berkata

"keputusan yang tepat aku pulang agak terlambat".

Aku merasa happy karena sepupuku itu sudah pulang, jadi aku lega dia dan pacarku tidak bertemu.

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang