Chapter 5

14 0 0
                                    

Sekitar 5 atau 6 bulan kita benar - benar tidak bertemu, karena corona. Tapi komunikasi kita tetap lancar. Hampir setiap malam kita video call, bahkan sampai dia ketiduran.

Sebenarnya aku bete saat aku sedang cerita tiba - tiba dia ketiduran, tapi aku mengerti kalau dia pasti capek karena pekerjaannya.

"Sayang, malem mingguan yuk?"

"Nggak bisa"

"Ayok lah, kamu nggak kangen sama aku?"

Aku sebenarnya rindu sekali dengan Alex, rindu mengobrol langsung dengannya. Tapi, aku tidak yakin diperbolehkan keluar sama ayahku untuk malam mingguan dengan Alex.
Aku iseng - iseng bertanya sama ayahku.

"Ayah, boleh malem mingguan nggak?"

"Sama siapa?"

"Pacar aku, Alex"

Deg - deg an sebenarnya aku itu. Ayahku tau kalau aku punya pacar, tapi tidak tau pacar aku itu orang yang bagaimana dan seperti apa.

"Boleh, tapi pacar kamu yang kesini Izin sama Ayah. Berani nggak dia?"

Okay, saat itu juga aku langsung bilang pada Alex.

"Yang, tadi aku bilang sama ayah mau malem mingguan sama kamu. Dibolehin sama ayah tapi, kamu harus ketemu dulu sama ayah, izin sama ayah"

"Serius kamu?"

"Iya"

Aku menunggu dan terus menunggu, aku sudah rapih. Satu jam lebih aku menunggu balasan dari dia, aku pikir dia sudah berangkat karna dia sudah membaca pesanku, tapi nyatanya dia belum berangkat.

Kesal? Jelas. Jam setengah delapan malam dia baru mau berangkat, Jakarta Utara dengan Tanggerang bukan jarak yang terbilang dekat.

"Sayang, aku berangkat kesana ya, nggak kemaleman kan?"

"Gak usah, udah malem"

"Maaf, tadi aku abis bantu bokap. Besok pulang kerja aku langsung kerumah kamu ya. Janji"

"Yakin bisa? Kalo nggak bisa nggak usah janji"

"Bisa kok sayang, aku janji"

Dan benar saja, kebesokannya dia datang. Aku menghampirinya di gang, karna jika tidak aku hampiri, cukup sulit menemukan rumahku.

Aku dan dia menunggu diwarung, karna dirumahku ada saudara, dia tidak mau kerumahku karna malu katanya banyak orang.

Setelah menunggu sekitar 30 menit, aku dan Alex menuju rumahku, ayahku menelfon katanya saudaranya ayahku sudah pulang.

Alex dan ayahku bertemu, bercakap - cakap sedikit lalu ayahku masuk kembali kerumah. Ayahku tidak bicara banyak, ia langsung meninggalkanku dan Alex untuk mengobrol diteras rumah.

Sekitar jam 9 malam Alex pamit untuk pulang, ayahku memberi tahu dia jalan mana saja yang masih banyak orang dan aman.

"Sayang aku udah sampe. Aku istirahat dulu ya, kamu juga istirahat ya"

"Udah sampe? Cepet banget"

"Pembalap haha"

Alex memberitahuku kalau ia sudah sampai dirumah, jadi aku bisa istirahat dengan tenang.

***

Terima kasih yang udah baca ceritaku ini ya.
Vote and comment biar aku semangat lanjut ceritanya ya
Makasihh

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang