Chapter 12

4 0 0
                                    

Ditanggal 3 Mei
Alex kerumahku sehabis dari kantornya. Mukanya terlihat lelah sekali. Aku sudah menyiapkan kue untuknya. Saat ayahku keluar untuk membeli herbal, aku masuk kedalam rumah dan mengambil kue serta lilin yang aku tuncapkan kekue itu.

"Makasih sayangku. Kalau kaya gini, aku mau ulang tahun setiap hari"
Aku sangat amat senang melihat dia tersenyum dan menyukai kue yang aku buat.
Dia bilang kue yang aku buat itu enak.

13 Mei 2021
Lebaran pun tiba, aku berkunjung kerumah saudara - saudaraku yang merayakan idul fitri. Aku menghubungi Alex saat itu, tetapi tidak ada balasan dari dia.

Keesokannya pun Alex benar - benar tidak ada kabar sama sekali, saat itu aku berfikir bahwa dia sakit, karena biasanya kalau dia sedang sakit dia tidak bisa dihubungi. Keesokan hari pun juga sama, Alex benar - benar tidak menghibungi dan tidak bisa dihubungi.
Padahal hari sebelum lebaran kita berdua tidak kenapa - kenapa, tidak ada pertengkaran. Disitu pikiranku sudah kemana - mana. Aku terus menerus memberikan pesan kepada Alex dan juga mencoba berkali - kali menelfonnya.

Sekitar jam 11 siang dia memberi kabar.
"Sayang maaf di sini ngak ada jaringan ini juga aku tetring sama adek  udah gitu lemot juga. Maaf ya Maaf. Aku lagi di luar sayang gak ad paket. Jaringan pun susah. Nanti aku sampe rumah aku kabarin ya. Ini mau jalan pulang ayang"

Aku menunggu kabar dari dia, tetapi sampai malam Alex belum menghubungiku.
Aku mencoba menghubunginya lagi tetapi tidak diangkat.
Dihari minggunya aku mencoba kembali, berkali - kali menelfonnya tetapi tidak diangkat.

Aku pergi kedaerah kota, berharap bisa bertemu, setidaknya melihat dia sekilas untuk memastikan bahwa dia baik - baik saja. Tetapi Aku tidak melihat Alex sama sekali di daerah kota, bahkan aku melewati Tanah Abang daerah dia kerja, tetapi tetap saja aku tidak melihat dia.

Sekitar jam 6 sore aku mencoba menghubunginya lagi, dan ya. Akhirnya diangkat.
"Kamu kemana aja, Ngak bisa dihubungin sama sekali"
"aku baru bangun, Iya maaf"

Aku dan Alex lanjut mengobrol entah sampai jam berapa. Sekitar jam 2 ia tiba - tiba mengirimkan foto ku. Foto lama yang masih ia simpan. Jujur aku senang.

Kebesokannya aku menanyakan apakah ia bisa kerumah atau tidak, dan ia bilng tidak tau karena sedang mengerjakan motornya.
Setelah menunggu dia mengerjakan motornya. Aku fikir dia akan kerumah, tetapi  ia tidak kerumah dengan alasan tidak ada celana yang bagus untuk kerumahku.
Jujur aku bete, aku ingin ia datang kerumah untuk menemuiku dengan celana atau baju yang seperti apapun aku tidak memperdulikannya.

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang