26

11.2K 1K 109
                                    

Do you miss Yuki?








Tyas memeluk Jefri sementara Malik tidak bisa tenang, operasi Jeje sedang dilangsungkan dan mereka menunggu hasilnya dalam penuh harapan.

Apa pun hasilnya mereka terima. Mereka yakin Jeje akan selamat walaupun kemungkinannya kecil.

"Mami makan ya, dua hari mami gak makan loh" bujuk Malik

"Gimana mami mau makan kalau adik kamu masih di dalam sana?"

"Percaya sama Malik, mi. Jeje itu anak yang kuat. Dia masih muda dan kemungkinan sembuh masih ada"

Tubuh Tyas ambruk dan dengan sigap Jefri menggendongnya ala bridal style.

"Panggil suster, nak"

Malik langsung lari dan sekarang tidak hanya Jeje yang sakit namun Tyas juga.

° ° °

Chita menemani Tyas, sebagai sahabat dan besan sudah menjadi kewajibannya untuk memberikan semangat.

Ibu mana yang tidak hancur melihat kondisi anaknya selemah itu.

"Istighfar Tyas... Kasihan Malik, kasihan Jefri"

"Kalau Jeje pergi aku juga mau ikut" tangis Tyas pecah

"Astagfirullah dosa, Tyas! Apa pun hasilnya itu udah yang terbaik dari Allah. Kita berdoa aja ya"

"Alat medis zaman sekarang udah canggih, Yas. Bahkan Junita yang katanya mandul aja bisa hamil loh sekarang" ujar Johan

"Benar, Tyas. Kamu tidur aja, nanti pas kamu bangun Jeje udah sehat"

Tyas tidur karna pengaruh obat dan sekarang tinggal Johan dan Chita.

"Tadi Hana telfon sambil nangis. Katanya Mada kaya lihat Jeje"

"Hah? Serius kamu, pa?"

"Mada kayaknya indigo juga kaya aku. Padahal gak nurun ke Hana tapi kenapa nurun ke Mada ya?" Johan bingung

"Kamu ke rumah Jefri deh temenin Hana. Aku aja yang di sini jagain Tyas"

Sebelum pergi Johan mengecup kening Chita dan membelikan mereka berdua makanan.

Sedari tadi Johan melihat banyak bayangan berkelebat di depannya. Termasuk yang mirip Jeje, atau mungkin malah Jeje.

° ° °

Operasi selesai dan Jeje masih harus terus dipantau kondisininya. Ia bahkan belum boleh dijenguk.

"Malik, papi kayaknya punya banyak dosa ya? Kenapa anak papi yang harus nanggung deritanya? Kenapa bukan papi?"

"Pi, udah.... Jeje operasinya berhasil loh. Makin dekat ke kata sembuh"

"Kenapa gak papi aja yang ada di posisi Jeje? Biar papi aja yang ngerasain sakit" Isak Jefri mulai terdengar

Malik menepuk-nepuk pundak papinya.

"Aku sekarang juga seorang ayah, pi. Kesedihan terbesar ayah ketika anaknya sakit kan? Papi lebih sakit perasaannya daripada Jeje. Kita berdoa aja semoga semuanya kembali normal"

"Kamu udah makin dewasa sekarang, papi bangga"

Malik hanya tersenyum sambil memeluk papinya yang menangis. Mereka saling menguatkan meski sama-sama hancur.

° ° °

"Tuh kan, pi. Mada ketawa-ketawa sendiri dari tadi"

"Sini papi gendong aja. Anak bayi emang peka sama gituan"

BABY (MARKHYUCK-GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang