이십 | Sceptical ⚜

275 23 10
                                    

💕 행복한 독서💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💕 행복한 독서💕

.

.

.

"Oh Sehun akan menciumku!"

Mata Lily terpejam sempurna saat wangi napas Sehun menyapu wajahnya. Lily paham Sehun berusaha melindunginya, tetapi ini terlalu tiba-tiba. Lily tidak sempat membaca gestur kepala Sehun untuk memperkiran sudut yang pas agar meminimalkan sentuhan yang terjadi, seperti yang dilakukannya saat ada adegan ciuman dalam drama. Yang lebih mengkhawatirkan lagi, Lily takut tidak bisa bersikap profesional kali ini.

Satu detik.

Dua detik.

Tiga detik.

Lily menghitung dalam hati. Namun, sampai hitungan sekian detik kemudian tidak ada apa-apa yang terjadi selain embusan hangat di kelopak matanya.

"Karena tempatnya outdoor, matamu sampai kelilipan begini." Suara Sehun terdengar sangat lembut. "Maaf ya, Sayang."

"Sebentar! Kelilipan?" Lily membuka mata, mendapati Sehun berlagak prihatin dengan mengusap pipinya. Sementara itu, pelayan hotel yang baru melintas hanya melirik sebentar sebelum lanjut melangkah sambil mesem-mesem sendiri.

"Dia sudah pergi." Sehun berbisik di telinga Lily.

"I-iya! Syukurlah, haha!" Lily tertawa hambar dengan wajah memerah. Lucu sekali, ia berpikir Sehun akan berpura-pura menciumnya.

Alis Sehun ditinggikan sebelah. "Ada apa dengan wajahmu?"

"Wajahku?" Lily menepuk pipinya sebentar sebelum mengibaskan menyapu udara. "Tidak ada apa-apa! Nan gwaenchana ...."

"Masa?" Sehun mencibir. Senyum jahil terkembang di wajahnya. "Kau pasti berpikir macam-macam, kan? Dasar!"

"Aduh!" Lily menepis tangan Sehun yang menarik hidungnya. "Siapa yang berpikir macam-macam! Kau terlalu percaya diri. Siapa juga yang mau dicium olehmu!"

"Memang aku bilang kau mau dicium olehku?" Mata Sehun semakin memicing curiga. Ia mendengkus dan menarik hidung Lily sekali lagi. "Jadi seperti itu yang kau pikirkan, hah?"

"Oh Sehun, lepas!" Lily mendelik dengan bibir manyun. "Kubilang bukan seperti itu! Aku tidak mau dicium–"

Cup!

Lily terhenyak saat tanpa aba-aba Sehun tiba-tiba mencium pipinya.

"Oh Sehun!" pekik Lily sembari mengusap bekas bibir Sehun di pipinya. "Kau gila, hah!"

Sehun mengulum bibir. "Tadi ada pelayan yang lewat. Dia akan curiga bila melihat kita ribut."

Lily menengok kanan-kiri, berusaha menangkap sosok pelayan yang dimaksudkan Sehun, tetapi tidak ada siapapun di sana.

Perfect Scandals |HIATUS|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang