Untuk mengembalikan nama baiknya setelah terjerat skandal yang menghancurkan karir masing-masing, aktris kelas A Barbie Lily terpaksa menyetujui tawaran Oh Sehun-pemilik brand fashion ternama yang dirumorkan gay untuk melakukan kontrak pernikahan.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
💕행복한 독서💕
.
.
.
.
"Wartawan?!" Suara Sehun bergema di sepanjang koridor. Ia menatap sekilas pada ponselnya yang masih terhubung dengan sekertaris sang ayah, sebelum kembali menempelkannya ke telinga. "Siapa yang memanggil wartawan untuk pertemuan tertutup seperti ini?!"
"Maaf, Tuan ...." Desah napas sang sekertaris terdengar pasrah.
Sehun merungus. Jawaban untuk pertanyaannya sudah pasti. Siapa lagi bila bukan ibu tirinya dan Hyun Jin? "Sialan dua wanita itu!" umpatnya kesal.
Sekertaris ayah Sehun berdeham. "Tapi Ini kesempatan bagus untuk melemparkan boomerang."
Boomerang! Sehun memijat pelipis. Ia tahu benar iktikad yang dimaksudkan sang sekertaris. Lee Seo Yoon mengundang media jelas untuk mempermalukannya. Terima kasih untuk pertemuan abrsud dengan Lily di hotel kemarin yang berhasil membuatnya mempertahankan harga diri. Bila saja Lily tidak bersembunyi di kamarnya, Sehun tidak tahu harus di mana harus meletakkan wajahnya saat in. Namun begitu, menunjukkan Lily pada media sama sekali bukan ide yang bagus. Penyamaran Lily untuk pertemuan kecil tersebut bisa terbongkar dengan mudah.
Lily! Sehun terkesiap. Ia sudah meninggalkannya cukup lama. Meski Sehun yakin Lily tidak akan terlihat kikuk seperti anak ayam yang kehilangan induk, membiarkannya terlalu bebas berinteraksi dengan orang-orang tetap saja mengkhawatirkan. Terutama kepada laki-laki.
Setelah mendesak sang sekertaris untuk menahan awak media yang diberikan akses masuk tanpa sepengetahuannya, Sehun melesat ke tengah acara. Keberadaan Lily di sana sudah cukup untuk menutupi rumor yang menimpanya. Mereka harus pergi sesegera mungkin. Sehun akan mengarang alasan apa pun nantinya.
"Di mana perempuan itu?" Sehun memutar badan, mengengok kanan-kiri. Kekhawatirannya terbukti. Lily tidak ada di tempat ketika ia tiba. Sehun merutuki diri, tidak seharusnya ia membiarkan Lily sendirian di sana.
"Lily, jawab telponnya!" desah khawatir tertahan di bibir Sehun begitu beberapa orang yang berpapasan dengannya memberi teguran ringan. Kecurigaannya semakin mengerucut begitu bertemu mata dengan Lee Soe Yoon yang berdiri seorang diri, tidak ditempeli Hyun Jin seperti biasanya. Sang ibu tiri menatap Sehun dengan mata menyorot kesal, antara geram dan malu karena tujuannya tidak kesampaian.
Belum sempat mengucapkan sepatah kata, keributan di pinggir kolam renang mengalihkan atensi keduanya. Dari tempatnya berdiri, Sehun bila melihat dengan jelas Hyun Jin menarik kasar lengan Lily. Bola mata Sehun nyaris meninggalkan rongganya ketika menyaksikan tubuh Lily tersentak dan jatuh ke dalam kolam.