“Rasanya aneh.”
“Apanya aneh?”
“Kasur rumah sakit.”
Taehyung tersenyum. Memberikan sebuah usapan pada punggung tangan Jungkook dengan jempolnya.
Setelah dari kemarin Taehyung dan orang tua Jungkook membujuknya susah payah untuk segera periksa ke dokter, akhirnya kekasihnya itu bersedia juga. Dengan syarat, Taehyung juga harus ikut.
Jadi di sinilah mereka.
Sementara orang tua Jungkook mengobrol dengan dokter di ruangannya, Taehyung tinggal untuk menemani Jungkook.
“How do you feel?”
“Exhausted.” Jawab Jungkook sambil tersenyum lembut.
Menatap sosok manis itu dalam diam, Taehyung menemukan bahwa Jungkook-nya mulai terlihat sedikit berbeda dengan Jungkook yang ia temui saat hari pertama sekolah.
Bibir yang biasanya ranum dan tampak segar, kini pucat dan kering. Tidak peduli mau sebanyak dan sesering apa Jungkook memakai pelembab bibir. Di bawah mata, terdapat kantung dan tanda kehitaman karena insomnia yang dialaminya. Tubuh Jungkook juga jadi agak kurus.
“Taehyung.”
“Hm...”
“Taehyung?”
“Ya???”
“Taehyung!”
Taehyung tersenyum gemas dan membawa tangan dingin Jungkook untuk dia cium lalu digenggam erat agar Jungkook tidak terlalu merasa dingin. Tidak merasa terganggu sedikit pun. “Apa, Cantik?”
“Menurutmu, aku sakit apa? Bakal parah nggak?”
“Apa pun itu, kamu pasti bakalan sembuh.”
“Kok Bunda sama Ayah lama?” Jungkook menatap kosong ke arah pintu.
“Sebentar lagi mungkin.”
Dan seperti yang dibilang Taehyung, orang tua Jungkook masuk.
Hanya saja, Taehyung tidak menyangka bahwa kedua orang paruh baya itu akan datang dengan air mata. Bahkan Bunda Jeon masih menangis.
Bunda Jeon lalu melangkah cepat ke arah anak tunggalnya itu dan menangis semakin keras hingga terisak parah setelah memeluk Jungkook.
Jantung Taehyung berdetak luar biasa cepat.
Tidak, tidak.
Jungkook... tidak sakit separah itu, ‘kan?
Dia lantas menoleh ke arah Ayah Jungkook yang ikut menoleh menatapnya dan berjalan mendekat. Setelah itu, Ayah Jeon memberikan selembar kertas padanya.
Name : Jeon Jungkook.
Diagnosis : Sēnecia.
Cure Rate : No Cure
No cure.
Hanya itu yang menjadi fokusnya.
Tidak ada... obatnya?
Taehyung mendongak. Menatap Ayah Jeon, meminta penjelasan.
Namun yang didapat bukanlah penjelasan seperti yang dia mau, melainkan sebuah pelukan erat dan tepukan di punggungnya. Memberikannya kekuatan.
Sekaligus memberitahu bahwa ini adalah kenyataan.
Kedua tangan Taehyung terjatuh di sisi.
Seluruh tubuhnya terasa lemas dan mati rasa. Jika bukan karena Ayah Jeon yang masih memeluknya, Taehyung yakin dia akan jatuh saat itu juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Goodbye. [TAEKOOK]
FanfictionBersama Jungkook, Taehyung selalu merasakan kedamaian. Bersama Jungkook, Taehyung selalu merasakan kebahagiaan. Hingga dia lupa, bahwa kebahagiaan tidak pernah bisa berlangsung selamanya. - Sepasang manusia yang bersatu, memperindah dunia dengan...