Part 7

221 20 5
                                    

Kondisi Jungkook semakin melemah.

Kekasih manisnya itu hampir tidak pernah lagi meninggalkan kamarnya.

Kenapa tidak dipindahkan ke rumah sakit?

Setelah berbincang dengan dokternya, karena tidak ada lagi yang bisa dibantu kecuali terus memberikan injeksi intravena, maka Jungkook boleh dirawat jalan. Ketika memang saatnya check up, dokter yang akan datang ke rumah.

Pulang dari sekolah, Taehyung menemukan kekasihnya itu tengah menatap foto mereka yang Taehyung pasang di langit-langit.

“Hei, Cantik?”

Jungkook menoleh lalu tersenyum manis. “Hei.” Lalu melirik jam dinding dan mengerutkan dahi ketika kembali menatap Taehyung. “Pulang?”

Taehyung memberikan cengiran lebar. “Cuma pembahasan materi buat ujian besok jadi dipulangin cepet.” Jawabnya sambil duduk di tepi ranjang dan menunduk untuk memberikan kecupan di dahi dan bibir Jungkook.

“Ujian?”

Mengangguk, Taehyung berdiri untuk membuka jas almamater sekolahnya dan menggantungnya di gantungan. “Iya, minggu depan ujian kenaikan kelas.”

Tidak mendapat respon, Taehyung menoleh dan mendapati Jungkook tengah menatapnya dengan tatapan khawatir.

“Nggak usah khawatir tentang ujianku.” Kembali duduk di samping kekasihnya dan bersandar di kepala ranjang. “Aku punya motivasi kuat untuk terus fokus sama sekolahku.”

“Apa?”

Taehyung menatap Jungkook dengan senyum manis. “Kamu.”

“Aku?”

“Ya,” Taehyung mengangguk. “Aku mau jadi dokter.”

“Dokter?”

Mengangguk lagi, Taehyung kembali melanjutkan. “Aku mau jadi dokter. Supaya bisa cari tau obat buat kamu.”

Ya. Jungkook adalah motivasinya. Setelah tahu bahwa penyakit Jungkook masih belum ditemukan obatnya, Taehyung yang sebelumnya sama sekali belum menemukan apa yang dia mau, seketika langsung bertekad untuk menjadi dokter.

Meneliti penyakit yang diderita Jungkook lalu mencari obatnya sehingga tidak ada lagi yang bernasib sama seperti kekasihnya.

“Taehyung.”

“Hm...”

“Taehyung?”

“Ya???”

“Taehyung!”

Taehyung tersenyum. “Apa, Cantik?”

“Pacarku keren.” Jawab Jungkook dengan senyum merekah cantik. “Aku tau kamu pasti bisa.”

Membalas senyum Jungkook tidak kalah cantik, Taehyung lantas ikut merebahkan tubuhnya lalu memeluk tubuh kurus di sampingnya penuh kehati-hatian. “Thank you.” Bisiknya dengan suara bergetar.

Menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Jungkook lalu menghirup aroma khas Jungkook. Mencari kenyamanan di sana selagi bisa.

“Dr. Taehyung.” gumam Jungkook. Tangannya dengan lembut memainkan rambut Taehyung.

“Seandainya... seandainya kamu—” suara Taehyung tercekat.

“Aku pasti liat kamu, kok.” Jungkook berujar pelan, kali ini tangannya mengelus rambut Taehyung lembut. “Nggak mungkin pacar aku jadi orang sukses dan aku nggak liat. Cuma tempatnya aja yang bakal beda.”

Semakin menenggelamkan wajahnya, Taehyung mulai menitikkan air mata. Menggigit bibirnya keras untuk menahan isakan yang hendak keluar.

“Saat kamu jadi dokter nanti, nyembuhin jutaan orang, aku akan jadi orang paling bahagia, paling bangga untuk kamu. Pastinya setelah Papa sama Mama hehe.” Jungkook terkekeh pelan.

I Love You, Goodbye. [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang