07 : perubahan besar

2K 274 1
                                    


song | ella fitzgerald - i've got
a crush on you



"Lia" Panggil Wija bersandar di pintu kamar kakaknya.

Sedang Lia yang fokus lipstickan jadi ngelirik adiknya sinis.  "La Li La Li" Lagi-lagi adiknya ini memanggil dirinya tanpa embel-embel 'kak' membuatnya kesal.

Wija berdecak. Masuk tanpa ijin lebih dulu, kemudian memajukan dua buah outfit lengkap ke hadapan kakaknya.

"Menurut lo yang lebih cocok ke gue yang mana?" Tanyanya serius.


Lia sontak menghentikkan apapun kegiatannya. Memberi atensi penuh ke sang adik. Keningnya berkerut melihat outfit yang dibawa Wija. Sebab tau tidak? Ini gaya feminim sekali. Gaya yang sangat jarang dan hampir tidak pernah dipakai Wija.

"Kemasukan apa lo?" Heran Lia.


Wija berdecak kesal. Sudah mau menunjukkan tanda-tanda berubah jadi hulk kecil, Lia segera mengalihkan ke pembicaraan selanjutnya.

"Ya lo cocoknya yang ini sih. Kalem, terus gak yang wah banget. Tumben lo?"

Wija cuma berdehem. Sembari ngecek pakaian yang di tunjuk Lia untuknya.


"Jangan bilang lo naksir cowok?"

Adik Lia itu reflek membanting hanger ke lantai. "Apa sih lo ngomong yang enggak-enggak!" Ujarnya. Lia cemberut, meraup wajah adiknya lalu kembali menggoda lagi.

"Idiihhh siapa sih Ja, bilang dooongg. Gak gue ejek kok, lagian kan terserah lo kalau emang bener naksir cowok" Bilang Lia.


Baru Wija mau mbalas, tapi suara bunda sudah mendahului.

"Lia, Wija. Turun sini, ada tamu"



Lia dan Wija bertukar tatap. Saling mengedikkan bahu, kemudian dorong-dorongan keluar kamar. Sempat bertemu bunda yang bergeleng kepala melihat kelakuan anaknya.

Bunda menarik keduanya ke dapur. Memberikan dua nampan isi minum dan beberapa snack, masing-masing bawa satu nampan. Bunda mengkoordinasi Wija dan Karin untuk membawanya ke ruang tamu.



Makin dekat tujuannya, makin tidak asing Wija rasa tamu yang duduk di hadapan ayahnya.

Dan benar rupanya. Kala Wija naruh nampan, orang itu mendongak. Menampilkan wajah yang digadang-gadang ganteng dan berwibawa. Alias juga orang yang minggu lalu nyapa Wija di halte bus.

"Ketemu lagi" Bilang orang itu, kalau tidak salah namanya Bagas.


Ayah tersenyum. Menyuruh Lia dan Wija duduk. Sedang Lia tampak menscaning orang didepannya. Mengingat-ingat lagi memori lama.

"Loh? Bagas ya? Eh dulu gue temen SMP loooo" Ujar Lia.

Bagas ketawa sopan. Mengangguk-angguk dan membawa topik obrolan Lia sedikit lebih dalam.


"Ayah ngapain sama orang ini?" Tanya Wija bisik-bisik.

Ayah menepuk bahu Wija. Merasa perilaku anaknya kurang sopan. Si pria gagah ini berdehem, menampilkan wajah seri terbaiknya. "Maaf ya, ini anak saya yang paling muda. Jadi masih kurang lah kadang sifatnya"

woman • winrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang