1

6 3 0
                                    

Happy reading♡

* * *

Plak!

"Awsh...sakit yah"

"Dasar anak bodoh,kenapa nilai kamu jadi menurun,hah?! kenapa nilai seratusnya cuma ada di tiga mapel doang?!" bentak gio,ayahnya sasa.

"Maaf yah,tapi aku udah berusaha keras buat dapet nilai seratus di semua mapel yahh,hiks" jawab sasa sambil menangis.Sungguh badannya sekarang sudah lemas sekali,mengapa ayahnya sangat suka sekali memukuli dirinya dan memojokkannya dalam hal nilai mata pelajaran.Apakah penting mendapatkan nilai seratus di semua mata pelajaran? Tidak kan?

"Kamu tuu yaa,bisanya bikin ayah pusing muluu!" bentak gio.

"Maaf...maaf kalo sasa bisanya bikin ayah pusing melulu...maaf"

"Dasar,besok besok belajarnya lebih giat lagi sasa,jangan bikin ayah sama bunda pusing terus!" ikut stella membentak anaknya.

"Tapi bun,yah...sasa selalu giat banget belajar nya,hiks...tiap jam dua pagi sampai jam empat pagi sasa selalu belajar,bahkan tiap di jam istirahat sasa juga suka belajar terus,sampai temen temen aku jengah ngeliat aku belajar terus bun,yah" jelas sasa kepada ayah dan bundanya.

Sungguh,sasa sangat tertekan sekali,dari dulu dia sd sampai sekarang ayah dan bundanya selalu memojokkan dirinya,selalu menekan dirinya.Dia capek.Ingin menyerah.Tapi ini bukan waktunya.

"Halah,alesan!" ketus ayah kepada sasa,lalu langsung pergi meninggalkan sasa.Dia ingin menenangkan dirinya dulu.

"Sasa" panggil bunda secara lembut.

"I-iya bun?"

"Maaf yaa tadi bunda malah kelepasan ngebentak kamu,ngecaci maki kamu...maaf" ucal bunda meminta maaf kepada sasa.

"Gak apa apa kok bun" jawab sasa seraya tersenyum kepada bundanya.

"Mulai sekarang belajarnya lebih giat lagi ya sayang? biar ayah ga pusing dan marah marah ke kamu..."

"Dan biar bunda ga kecewa dan malu juga" lanjutnya.Sasa hanya bisa tersenyum miris.Dia kira bundanya akan menyemangati dirinya,membela dirinya,berada di pihaknya.Tapi ternyata apa? bundanya sama saja seperti ayahnya.

* * *

"Woii tepung sasa!" panggil seorang lelaki jangkung kepada sasa.

"Apaasihh ronal?"

"Lucu banget sih,jadi pengen gue cipok" ucap ronal sambil mencubit pipi kiri sasa dengan gemass.

Sasa langsung menepis tangan ronal secara kasar."Ish,sakit tauu,jahat banget sih!"

"Hehehee,maaf yaa...abisnya gemesin sih elo nii" ucap ronal dengan tampangnya yang membagongkan ituu.Apasi ronal,gajelas banget.

"Yaudah ayo ke kelas" ajak sasa.

"Yok"

Sesampainya dikelas sasa dan ronal langsung duduk di bangku mereka masing masing.Entah mengapa hari ini sasa sangat tidak bersemangat sekali,rasanya ingin bolos saja.

"Sa" panggil tia,sahabat sasa.

"Hm?"

"Pipi lo,kenapa? Ulah om gio lagi ya?" tanya tia dengan hati hati.

"Hmm,begitulah" jawab sasa seadanya.

"Demen banget sih anjir dia tuh ngenyiksa elo!" ucap tia emosi.

"Halah biarin aja,sepuasnya dia dulu aja...ntar kalo udah giliran gue juga tau rasa dia"

"Hmm iya deh"

Kriinggg...kriingg...kriingg

Tidak lama kemudian bel masuk pun sudah berbunyi.Dan guru pun sudah memasuki kelas XI IPA 1,kelasnya sasa.Pelajaran pun dimulai.

* * *

Cast sasa :

Cast sasa :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cast tia :

Cast ronal :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Cast ronal :

Haii bestiee!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haii bestiee!

Apa kabar? baik kan?

Gimana awalan partnya? nyambung ga si?😩

Inilah DirikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang