6

3 2 0
                                    

Happy reading!

* * *
Hari ini adalah hari senin,hari yang paling sasa benci karena hari senin adalah hari untuk mengawali sekolah kembali setelah hari libur atau biasa disebut hari minggu.

Kini sasa sudah siap dengan seragamnya.Penampilan nya yang terlihat sedikit cupu tidak membuat dirinya terlihat tampak jelek.Ia tetap terlihat cantik,sangat cantik.

Bahkan meski dirinya merubah penampilannya menjadi sedikit cupu saat disekolah,dirinya tetaplah di incar banyak lelaki di sekolahan nya,bahkan ia menjadi most wanted disekolah nya karena wajahnya yang terlihat natural dan blasteran belanda.

"Makannya jangan banyak banyak...irit" tegur gio saat melihat sasa mengambil sarapan diatas meja dengan porsi yang cukup banyak.

"Yaallah yah,ga akan bikin miskin juga kan," sasa menyuapkan nasi goreng buatan bundanya dengan lahap.

"Lagian sasa kan butuh energi yang banyak buat berangkat sekolah...buat belajarnya." lanjutnya.

Gio tidak menanggapi jawaban dari anaknya itu,ia kini sudah geram terhadap sasa.Tanpa ba bi bu gio langsung merampas sarapan sasa lalu menyerahkan kepada istrinya.

"Simpan makanan ini untuk makan siang sasa nanti,"

"Gio anjing,gue laper bangsat!" ucao sasa di dalam hati dengan rasa emosi dan berusaha bersabar akan kelakuan ayahnya yang menyebalkan.

Sasa menatap dua insan itu dengan datar,lalu pergi begitu saja untuk berangkat ke sekolah tanpa pamitan terlebih dahulu.Daripada dirinya akan lanjut di buat emosi lagi mendingan ia langsung cabut saja.

"Bocah kurang ajar!" umpat bundanya sasa.

* * *
Sasa berjalan disepanjang lorong menuju kelasnya dengan wajah datar dan aura yang cukup mencekam.Meskipun tampilan nya terlihat sedikit cupu tetapi wajah dan auranya sangattlahh luar biasa.

Dug

'Sialan' umpat sasa dalam hati.

"Sorry,"

Sasa mendapati seorang lelaki yang tadi menabrak pundaknya itu.Ia ingin sekali mencakar muka lelaki tersebut karena telah menabrak pundaknya,tetapi niatnya itu lebih baik ia urungkan.Sasa lebih memilih lanjut berjalan menuju kelas,meninggalkan lelaki menyebalkan tadi.

Tiba tiba saja pergelangan tangan sasa di cekal oleh seseorang."Mau kemana? Lo belum maafin gue," lelaki itu memcekal pergelangan tangan sasa dan masih belum melepasnya.Ia ingin gadis didepannya ini memaafkannya terlebih dahulu.

Tapi ada rasa aneh di dalam dirinya,mengapa hatinya merasa berdebar? Apakah dia menyukai gadis didepannya ini? Arghh,tidak mungkin.Bahkan dia tidak mengenalnya.

"Gue maafin." sasa melepas cekalan tangan lelaki itu lalu lanjut berjalan menuju kelas.

Lelaki tersebut tersenyum tipis akan tanggapan dari gadis tersebut.

'Menarik'

Kini sasa sudah berada di dalam kelasnya,ia sedang membaca baca buku pelajarannya sembari menghafalkan point pentingnya.

Entah mengapa ia kepikiran soal lelaki tadi.Otaknya tidak bisa bekerja dengan baik sekarang ini,tetapi ia memaksakan untuk tetap membaca buku pelajaran nya sembari menghafalkan point pentingnya.

Kriinggg...kriiingg...kriinggg

Ding ding dong ding

Diberitahukan untuk semua siswa agar tetap dikelasnya masing masing karena upacara hari senin tidak akan dilaksanakan sebab sedang hujan deras diluar,terimakasih.

Ding ding dong ding

'Yeaayyyy' sorakan ricuh siswa siswi SMA Mondial Batam terdengar sangat jelas di setiap penjuru sekolah.

"Kantin yok sa," ajak tia dengan antusias karena sekarang jamkos.Ia mendapat kabar dari ketua kelasnya bahwa guru fisika yang mengajar di jam pertama ini sedang ada urusan mendadak,dan mereka diberikan tugas mengerjakan soal yang diberikan guru fisika tersebut tetapi mereka lebih memilih untuk bersantai santai.Kecuali sasa.

"Gue lagi ngerjain," sasa fokus mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru fisika yang tidak bisa masuk di jam pertama ini.Rajin sekali bukan?

"Ayolah saa,ini lagi jamkos loh." rengek tia tetapi sama sekali tidak dihiraukan oleh sasa.

"Saaa,ayo ish." tia menarik narik seragam sasa agar mau beranjak dari tempat duduknya dan mengantarnya ke kantin.

"Huft" helaan nafas keluar dari hidung sasa.Tanpa mengucapkan apapun sasa langsung keluar kelas dan langsung disusul oleh tia.

* * *

    

Inilah DirikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang