5

3 2 0
                                    

Happy reading!

                                 * * *
Kini sasa dan tia sudah berada di rumah mewah yang kemarin sempat sasa datangi untuk menemui seseorang.Kalian masih ingetkan?

"Aaa shilaa gue kangenn," ucap tia
seraya memeluk shila erat.

Shila adalah adik kembar sasa,mereka berdua hanya beda delapan jam.Wajah mereka berbeda,kalian tau kenapa? Karena shila merubah wajahnya atau sebut saja 'oplas'.Shila melakukan oplas pada umur 13 tahun karena suatu alasan.Yang terpenting dia melakukan oplas bukan untuk mempercantik diri,lagian dirinya melakukan oplas bukan atas keinginannya melainkan karena ide dari sasa,kakak kembarnya.

"Gue jugaa kangen eloo...kemarin gue sempet bingung dan sedih kenapa lo ga ikut sasa nemuin gue,dan katanya enaknya hari minggu aja dia ngajak elo nemuin gue nya." jelasnya.

"Aslinya nih gue tu pengennya kemarin nemuin elo nya,tapi gue gabisa karena ada suatu kesibukan," ucap tia sembari cemberut.

"Hahahaa yaudah gapapa yang penting lo udah nemuin gue...eh btw elo jadi tambah kurus tia," shila mengamati tia dari atas sampai bawah membuat tia risih dan memukul tangan shila dengan keras.

"Awsh...sakit tauu,"

"Ya habisnya lo ngatain gue tambah kurus!" ketus tia sembari melipatkan kedua tangannya didepan dada.

"Ya maaf,habisnya lo kurus banget sii." ucap shila menyengir tanpa dosa.

"Dia itu lagi mode diet,tapi dietnya dia nantang malaikat maut." ucap sasa tiba tiba dan membuat shila langsung tertawa terbahak bahak,sedangkan tia? Mukanya langsung merah karena menahan amarah.

"Heh,nantang malaikat maut darimananyaa anjir!" ketus tia tidak terima akan ucapan sasa barusan.

"Lah nyatanya elo makan sehari cuma sehari pas pagi atau pas siang doang,kadang malah seharian ga makan dan makannya dua hari sekali,gimana ga nantang malaikat maut coba," jelas sasa panjang lebar yang membuat emosi tia semakin memuncak.

"Cepet mati mampus lo!" lanjutnya dengan santai.Kini mata tia sudah berkaca kaca,tega sekali sasa bilang begitu kepadanya.

"Huaaa sasa j-jahat,hiks...m-masa ngemampusin g-ue matii,hiks." tangis tia pecah sekarang,setelah emosi kini dia menangis,lucu bukan?

"Ck,gitu aja nangis." cibir sasa terang terangan.

"Udah,shhtt diem...ayo nyemil sambil ngobrol ngobrol aja," lerai shila lalu mengajak mereka ke taman yang berada di belakang rumahnya.

Sesampainya di taman mereka langsung nyemil makanan yang mereka ambil dari dapur dan saling bercerita ria.

"Apa lo masih dikasarin mereka sa?" tanya shila penasaran.

"Hmm,tapi tenang aja,gue bukan cewek lemah." sasa mengunyah makanannya sembari menatap langit sore yang sangat indah itu.

"Tolong bertahan ya sa," shila menatap sasa sembari tersenyum,sedangkan di lubuk hatinya,ia sangat sedih,gelisah dan takut jika sasa kenapa napa dan tidak bisa bertahan lagi.

"Lo tenang aja shil,sasa tu bukan cewe payah," ucap tia menimpali.

"Dia tuh jagoan,sasa si jagoan." lanjutnya.Sasa rasanya ingin menangis tapi ia harus tahan agar tidak menangis,jika ia menangis itu akan membuat mereka merasa khawatir terhadapnya.Lagipula sasa bukan tipe cewe yang cengeng.

* * *


Inilah DirikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang