8

0 0 0
                                    

Happy reading!

* * *

"Sasaa nyontek dong saa,jangan pelit pelit," rengek tia karena sedari tadi ia meminta jawaban tugas fisika tapi tidak di respon sama sekali oleh sasa.

"Sasa cantikk lo budeg ya?"

"Sa"

"Sasaa," tia menoel noel pipi sasa tetapi sasa tetap saja tidak menghiraukannya.

"Wahh parahh sih,lo-"

"Nih,nggak usah banyak bacot lagi." sasa menyerahkan buku tugas fisika nya yang sudah selesai ke atas meja tia dengan kasar membuat tia langsung cemberut.

"Gue pergi dulu,bye." pamitnya begitu saja.

"Mau kemanaa?" tanya tia dengan berteriak.

"Perpus!"

Sebelum ke perpus sasa terlebih dahulu ke kamar mandi untuk mencuci mukanya yang tampak kusam.Tapi saat ia sedang mencuci mukanya tiba tiba ada yang menepuk pundaknya dengan sedikit keras yang membuatnya sedikit terlonjak kaget.

Sasa segera berbalik melihat siapa yang menepuk pundaknya itu,dan ternyata dia adalah bella,seorang queen bullying di sekolah ini.

"Hai sasa," sapa bella sok ramah.Sasa hanya membalasnya dengan senyuman.

"Mau main sama gue nggak?" tanya bella menarik turunkan alisnya.

"Main?" beo sasa mengernyitkan dahinya bingung.

"Iyaa main,mau nggak? Main sama gue,"

"Emm enggak makasih,gue sibuk." jawab sasa sembari menampilkan sebuah senyuman terpaksa.

Bella mengepalkan tangannya lalu menonjok sasa dengan keras membuat pipinya menjadi memar dan hidungnya yang mengeluarkan banyak darah.

"Ups,sorry" ucap bella sok merasa bersalah.Ia tersenyum miring lalu menarik rambut sasa dengan kuat.

"Lo udah berani deket deket sama calon pacar gue,bitch." bella nengucapkannya dengan menekankan kata 'pacar gue'.Sasa hanya diam tak berkutik seolah takut kepada bella.

"Kenapa diem aja,hah?! Takut lo sama gue?!"

"G-gue ng-gak tau m-maksud lo i-itu apa bel," ucap sasa terbata bata karena merasa kesakitan dibagian kepala dan juga pipinya.

Bella tersenyum meremehkan,"Oh jadi lo nggak tau ya,hmm? Atau pura pura gatau?" bella semakin kuat menarik rambut sasa.

"S-sumpah bel gue gatau." jawabnya dengan raut wajah yang ketakutan.

Bella melepas cekalan tangan nya dari rambut sasa lalu merapihkan penampilan perempuan didepannya itu."Urusan kita belum selesai," bisiknya lalu melenggang pergi dari hadapan sasa.

'Sial,pala gue puyeng...pipi gue sakit ish" ucap sasa merengut dalam hati.

"Huft," sasa menghembuskan nafasnya lalu melihat tampilannya di cermin kamar mandi.Tampilannya acak acakan sekali,meski tadi sudah di rapihkan oleh si bella.Memang nggak becus banget si bella.

"Sabar saa sabar,belum waktunya." ucapnya pelan.

Setelah selesai bercermin untuk merapihkan tampilannya,sasa langsung bergegas keluar dari kamar mandi menuju perpustakaan.Rasanya ia ingin ke UKS saja,tapi ia tidak mau ketinggalan pelajaran,ia mau belajar saja.Biar tidak goblog seperti bella.

Sesampainya di perpustakaan,sasa langsung mencari cari buku pelajaran yang menurut nya menarik.Lima belas menit ia mencari buku pelajaran yang menurutnya menarik,akhirnya ia menemukannya juga.Ia segara mengambilnya dari.rak buku tersebut lalu duduk di kursi yang berada di perpustakaan dan memulai membaca buku tersebut serta memahaminya.

Tiga puluh menit berlalu akhirnya ia selesai membaca serta memahami buku pelajaran tersebut,ia beranjak dari tempat duduknya lalu meletakkan buku tersebut ke rak buku dan setelah itu pergi dari perpustakaan menuju kelasnya.

Jam istirahat kurang empat puluh menit lagi,sebaiknya ia menggunakan waktu tersebut untuk tidur di kelasnya.Ia sudah sangat lelah hari ini,dirinya sekarang hanya butuh istirahat sejenak saja.

Sesampainya di kelas,sasa duduk dibangkunya lalu meletakkan kepalanya di atas meja dan menelungkupkan wajahnya di tangannya.Ia cukup heran mengapa tia tidak ada dikelas,tapi yaudahlah,nggak penting juga.Lagian ada bagusnya juga tia tidak ada disini,jadi tidak ada yang mengganggu tidurnya.Dan ia bisa tidur dengan nyenyak.

* * *

♡♡♡

Inilah DirikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang