bunga yang layu (16)

31 1 15
                                    

.
.

•••••

Setelah selesai, aarav melipat sajadah nya lalu mengambil sebuah Al-Qur'an.
dan ia membacanya di tempat tidur dengan posisi duduk.

Pagi hari tiba..

Keluarga aarav sudah berada di meja makan untuk sarapan pagi

Aarav adalah anak sulung dan ia memiliki seorang adik perempuan yang sangat aarav sayangi, adiknya masih bersekolah SMA kelas X

"Titipan mamah, udah sampai ke tempat tujuannya belumm?" Tanya Bu kina

"Udah mah",

"Tujuannya kemana tuh Bun" tanya Sheila kepo
(adik perempuan kesayangan aarav)

"Ke CALON BESAN",
aarav yang sedang mengunyah roti seketika terhenti lalu melirik kan pandangannya ke arah Bu kina sambil mengerutkan alisnya, begitu juga pak Rama (suami Bu kina sekaligus papahnya aarav dan Sheila)

Pak Rama mengeluarkan suara tawa kecil saat mendengar ucapan istrinya itu ditambah melihat ekspresi wajah aarav,


"Cieee kakaaa... Udah mau nikah aja" ledek Sheila kepada kakaknya, lalu aarav hanya menengokkan pandangannya ke arah Sheila dengan tatapan matanya yang dingin

"Hahaha.. udaaah ayo lanjutkan sarapannya" sahut Bu kina membuyarkan suasana hening itu

"Oh iya kak, siang ini  ada acara di pesantren dan kamu akan mengisi acara itu, entah kamu mau berceramah atau membaca Al-Qur'an itu terserah kamu" ujar Bu kina kepada aarav

"Oke, Mmm... Abah udah ga marah sama kaka?" Tanya aarav

Setelah kakeknya (Abah) mengetahui bahwa aarav adalah ketua geng motor, kakeknya sangat marah dan kecewa dengan aarav

•••••

Flashback on

"Abah benar-benar kecewa sekali denganmu aarav, kamu seorang Gus dipesantren ini, anak-anak pesantren  sangat menghormatimu, sifat dan perbuatanmu itu digugu dan ditiru oleh mereka, menjadikanmu sosok motivasi agar mereka lebih giat dan rajin dalam menuntut ilmu..
Dan sekarang, kamu seorang ketua geng motor...
Abah tidak tau, geng motormu itu baik atau tidak.... yang Abah tau.. geng motor itu cuma nongkrong-nongkrong ga jelas ga ada manfaatnya, balapan liar, apa lagii... Ya Allah",

Abah Abdurrahman merasa sangat kecewa dan marah kepada cucu kesayangannya itu..
Aarav sedari tadi hanya menundukkan kepalanya, diam seribu bahasa mencermati perkataan abahnya.

Aarav sangat menghormati dan menyayangi abah Abdurahman, dan aarav terpaksa menyembunyikan hal itu. Abah Abdurrahman memang terkenal dengan ketegasannya namun ia adalah sosok yang penyayang.

"Citra, Rama, kalian juga sudah tau kan dan kalian menyembunyikan hal ini juga dari Abah?kalian anggap apa Abah dan umi ini.."

"Rama sudah bertanya kepada aarav untuk apa dia bergabung dengan geng motor itu, dan tujuannya baik dia ingin mengajak anak-anak geng motor itu ke jalan yang benar, inshaAllah dia amanah pak, Rama yakin dengan aarav. Dia sudah dewasa dan pastinya dia juga berpendidikan Abah sendiri yang turun tangan untuk itu, InshaAllah pak aarav pasti sadar dengan apa yang dia lakukan. "
ujar pa Rama

"Betul bah, citra juga mengenal anak-anak geng motor itu dengan baik" sahut Bu citra Yang sedari tadi menangis

"Sudah bah.. sudah, istighfar bah" ucap umi menghampiri Abah yang sedari tadi pun menangis melihat kejadian itu

Yang membuat mereka menangis adalah Abah dan aarav begitu akrab mereka contoh hubungan yang baik antara kakek dan cucunya.

Mereka sangat dekat, sejak aarav masih kecil sampai usisanya saat ini, Aarav sering menghabiskan waktunya di pesantren itu bersama Abah, mereka juga sering melakukan hal-hal candaan dan masih banyak lagi kenangan mereka.

"Astagfirullahaladzim, astagfirullahaladzim, astagfirullahaladzim" -abah
"Aarav minta maaf sama Abah, maafkan aarav bah..." ucap aarav sebelum abahnya pergi dari hadapannya tanpa merespon perkataan aarav

Setelah Abah pergi ke kamarnya,
umi pun menghampiri aarav dengan tatapan sedih. Umia adalah sosok yang sangat sangat menyayangi aarav begitu juga dengan aarav

"Umii... Maafkan aarav, maaf karena aarav sudah mengecewakan kalian ber2" ucap aarav yang tadinya menunduk lalu mengangkat kepalanya lalu menatap uminya, terlihat matanya sembab karena menahan air matanya

saat umi melihat wajah aarav, umi memasang ekspresi yang dapat diartikan "kamu ga papa?"

"Umii, aarav ga papa ko, justru aarav merasa sangat bersalah karena sudah menyembunyikan ini dari umi dan Abah" ucap aarav dengan nada yang lembut dan rendah. Aarav juga menggenggam kedua tangan umi lalu mencium kedua tangan umi nya itu.
disisi lain pak Rama yang melihat istrinya menangis langsung membuat tubuh istrinya jatuh ke dalam dekapan nya.


.

.

.

haiii.. ketemu lagi nii🙌🙌

Sincerity Of Love Dari ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang