6.

86.8K 681 12
                                    

Kini sabtu telah tiba, selama 4 hari Naya tidak bertemu dengan Reza sama sekali, entahlah bukan urusan Naya toh mungkin dia sibuk dengan acara Pensinya. Tapi kini? Pagi ini? Acara pemberkatan pernikahan mereka, dan acara resepsinya?. Secepat itu?.

"Nayaaaa, udah belum? Yuk kebawah" Ajak Daddy-nya, karna daddy yang akan menuntun putrinya ke podium untuk pemberkatan.

"Iya iya sabar daddy". Naya keluar dengan gaun putih. Cantik. Sangat cantik.

"Cantiknya putri kecilku". Daddy mengecup pucuk kepala putrinya.

"Udah tau kecil tapi disuruh nikah, ini tuh pernikahan dini daddy, pernik-"

"Husssttt, cantiiik, yuk!" jari telunjuk yang sebelumnya berada di mulut putrinya untuk menahan cerocosan yang mirip kebocoran LPG itu kini ditarik oleh lengannya dan mempersilahkan putrinya untuk menggandengnya. Dengan malas Tangan Naya melingkar di lengan daddy-nya.

Acara resepsi ini hanya dihadiri oleh kerabat dekat, bahkan sahabat sahabat mereka berdua tidak ada yang tau, bukan mau merahasiakan tapi karena itu kemauan dari Naya.
______________________________________

Acara pemberkatan, dan resepsi telah usai, kini Naya dan Ketua OSIS itu pulang ke Apart Naya, itu karna permintaan Naya lagi, pikirnya kalo di rumah orang tua Reza pasti dia akan dimintai cucu, dan itu membuat Naya jengah, bukan benci, namun belum siap saja jika 'anak melahirkan anak', hahaha lucu, bahkan pentilnya saja masih ngumpet. Namun Naya tidak tau, jika berdua dengan Reza malah dia dalam bahaya, dia akan diterkam buaya mesum setiap hari!.

"Aaaaaaa capenyaaaaaaaa". Naya mengulet diatas kasur nya untuk meluruskan pinggangnya.

"Kamu ngga mandi?". Tanya reza.

"Iya ini mauuu". Jawabnya dengan malas, dan memutar bola mata nya.

"Bareng yaaa". pintanya yang langsung lari memeluk istri mudanya itu.

"Iihhh kakak, lepasin nggaa, aku ngga mau mandi barenggggg, kakaaakkk". sambil mengeplak ngeplak tangan suaminya yang melingkari pinggangnya itu.

"Ngga mauuu, mau bareng ajaaaa". Rengek Reza.

"Iihhh kakak malu tauuu udah gede jugaaaa, kakaaaaak lepasiiin". Balas rengek dari Naya.

"Kalo mandi bareng suami itu dapet pahala sayaaaang". Ucapnya mendalil. Kini pelukan suami Naya makin erat, dan kepalanya yang tadi bersembunyi di punggung Naya kini pindah ke leher jenjang Naya, dengan sedikit menghembuskan nafas lembut, membuat Naya merinding.

"kaaaak". rengek Naya.

"Kakak geliiii". Lanjutnya.

Tanpa jawaban Reza membalikan badan Naya sehingga menghadap ke suaminya itu tanpa melepas pelukannya.

Deg
Deg
Deg

Jantung Naya berdekup lebih kencang sekarang. Benar benar serasa seperti mau lepas dari porosnya!. Tiba tiba Reza mendekatkan Wajahnya ke wajah Naya.

"Kakak mau apa?". Tanya Naya polos.

"Menurut kamu?". Tanya balik Reza sambil menyingkirkan beberapa helai rambut yang menutupi wajah cantik istrinya itu.

Tanpa menunggu jawaban dari istrinya, Reza langsung menangkupkan mulut naya dengan mulutnya, istrinya memang polos, sangat kaku saat mulut mereka terpaut, bahkan tidak ada balasan dari empunya, jangankan balasan, diterima atau ditolakpun tidak ada, istrinya hanya diam mematung.

Lalu reza melepaskan penyatuan mulut mereka. Dan menangkup wajahnya dengan kedua tangannya

"Dengerin gue, lo sekarang panggil mas, jangan Kakak, dan kalo disekolah, lo panggil gue kakak, ngerti?, dan kewajiban istri adalah melayani suami, apapun yang suami minta lo harus kasih, paham?". Reza mencoba menjelaskan dan dibalas anggukan oleh Naya.

"Ka-kak, ah maksudnya mas j-jadi mandi ga?, besok kan ac-cara pensi Mas". Ucapnya terbata bata.

"Mandinya nanti aja". Balasnya lalu langsung menggendong istrinya dan melempar ke kasur dengan lembut.

Malam itu, pencahayaan kamar Naya kebetulan remang remang, karena Naya ingin setelah sampai di kamar ia langsung ingin memejamkan matanya  untuk tidur. Tapi tidak untuk Reza, ia benar benar lapar akan tubuh Naya, malam ini ia akan menerkam ia habis habis sampai ia tidak bisa berjalan!.

Dibawah tindihan Reza dengan dua tangan di rentangkan diatas dan ditahan oleh tangan Reza, Naya berusaha menolak ciumannya lagi, namun apalah daya, tubuhnya yang kecil dan dalam kondisi lelah, ia benar benar tidak punya daya untuk mendorong suaminya itu.

"Kak, aku capeee, awasss aaaaaa". Tolaknya sambil menggeleng nggelengkan kepala menolak ciumannya.

"Kok kak?!". Tegasnya

"Ah iya mas, aku capee, aku belum siap sekaraaang!". Jelasnya lagi.

"Aaaa, karna lo udah salah panggil sebutan gue, lo harus dihukum!". Tukasnya sambil tersenyum miring.

Aaaaaaa hallo temen temen online kuuhhh😘😘😘😘
Maaf nihhh author lg sibuk, banyak tugas kuliaahh
Jadi jarang up...😭😭😭

Jangan lupa comen setuju ngga kalo double up lagi?

I'm Yours Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang