🚬🚬🚬
Selesai shampo-an Jennie langsung ngerebahin badannya, niatnya mau nonton drakor. Tapi rencananya gagal, karena..
Bel apartnya gak berhenti bunyi, padahal kalo Ian mah tinggal masuk aja. Kan dia tau PIN-nya, dengan langkah yang gontai aka males, dia ngebukain pintunya.
Dahinya langsung berkerut, "Ngapain?"
Didepannya sekarang ada Haris yang berdiri lengkap dengan koper hitam dibelakangnya.
"Numpang dong kak,"
"Diusir mama lagi?" tanya Jennie, Haris ngangguk. Jennie emang kalo manggil mamanya Haris itu ya mama. Soalnya sedeket itu.
"Kenapa gak check in hotel?"
"Gak ada duit," balas Haris.
"Jangan bercanda ya lo tolol. Gue tau duit di tabungan lo itu bisa buat beli hotelnya." kata Jennie dibalas cengiran khas Haris.
"Hemat kak. Lagian lo kan ada kamar dua, daripada yang satunya jadi sarang setan, mending gue yang isi." sahut Haris. "Bayarnya patungan deh," lanjut Haris terus narik kopernya masuk.
Haris langsung duduk santai di sofa Jennie, dia bahkan udah tiduran. "Sesuai ekspetasi, apart kak Jen itu nyaman banget." puji Haris.
Baru Jennie mau ngomel, hpnya berdering. Haris ketawa kecil, "Dah jangan marah-marah. Ada yang nelpon tuh,"
Jennie narik nafas panjang terus ninggalin Haris yang langsung nyalain tv. Dia langsung angkat panggilannya pas tau itu dari Ian.
"Halo,"
"Lama banget jawabnya?"
"Heem, sorry. Ada tamu tadi, kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cigarettes
Fanfiction"God, cigarettes and you. but-if you want, I'll change the rules. God, you and cigarettes" - Christian Yu