Duapuluh enam

56 25 60
                                    

Kalian udah pada vaksin belum?

Hari minggu yang berbeda dengan hari  minggu-minggu sebelumnya, hari minggu ini Rameyla tidak belajar bersama dengan Alan melainkan jalan bareng Alan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari minggu yang berbeda dengan hari minggu-minggu sebelumnya, hari minggu ini Rameyla tidak belajar bersama dengan Alan melainkan jalan bareng Alan. Ini pertama kalinya ia diajak jalan dengan cowok. Kini gadis itu sedang berada di depan cermin mematutkan diri dengan baju-bajunya. Semua baju yang ia miliki, ia keluarkan dan dicoba satu persatu. Tiba-tiba semua bajunya terasa tidak cocok ditubuhnya, ia merasa frustasi merasa tidak PD.

Klunting

Rameyla mengambil benda pipih yang ada diatas meja belajarnya, ia membuka pesan yang dikirimkan oleh Alan.

Alan: Udah siap belom?

Alan: Gue mau OTW, the real OTW

Alan: Mama lo ada di rumah?

Rameyla: Kok pagi banget, mau ngapain si

Rameyla: Mama lagi arisan udah dari subuh berangkat

Rameyla: Gue belum apa-apa lan, main otw-otw aja

Alan: Gausah dandan, nanti banyak yang suka

Rameyla tidak membalas pesan itu lagi, ia kini sedang lompat jungkir balik di atas kasurnya, hatinya berbunga-bunga. Alan kalau punya pacar pasti sok posesif gitu gak sih. Itu yang ada di pikiran Rameyla. Ia kini telah mengenakan kaos putih simple dibalut dengang vest hitam dan dikombinasi dengan celana jeans panjang. Awalnya ia memilih dress namun ia tidak jadi mengenakannya karena firasatnya mengatakan kalau Alan akan membawa motor hari ini. Rameyla mematut dirinya lagi, ia memoles liptint di bibirnya agar tidak terlihgat pucat.

TIN

TIN

Alan membunyikan klakson untuk memberitahu kalau ia sudah berada di depan Rumah Rameyla, dan benar dugaan gadis itu, Alan membawa motor hitamnya. Alan mengenakan kemeja kotak-kotak, ia juga mengenakan jaket kulit berwarna hitam Alan terlihat rapi dan tampan. Rameyla kemudian mengunci pintu rumahnya dan menghampiri Alan. Alan menatap lama gadis yang baru saja keluar dari gerbang rumahnya, dia terlihat simple dan cantik.

"Pagi banget sih, mau kemana?" Rameyla memasang helmnya yang diberikan oleh Alan. Lelaki itu masih memandangi Rameyla, ia tidak berhenti menatap.

"Lo cantik." Kalimat itu berhasil keluar dari mulut Alan. Ia tersenyum dibalik helm full face-nya. Sebenarnya dia juga sangat nerveous jalan dengan Rameyla.

"Apasih lan." Tangan Rameyla menutup kaca helm milik Alan agar ia tak ditatap terus-terusan. Gadis itu tersenyum salting.

"Gue tahu tiap hari lo udah cantik, tapi hari ini kecantikan lo berhasil buat gue mau mengakui kalo lo itu beneran cantik, pake banget." Alan semakin menggodanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

STAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang