Sudah hampir seminggu Bagas dan Akara tidak saling bertegur sapa, apalagi bercengkerama. Semua ini Kara lakukan agar Sela tidak marah padanya.
"Sel" Bagas memanggil Sela
"Ada apa gas?" tanya Sela
"Akhir akhir ini Kara kenapa ya? Kok kayak ngehindar gitu dari gue. Apa dia ada masalah? Dia cerita ga sama lo?" Bagas bertanya
"Engga tau" balas Sela singkat
"Kalian lagi marahan ya?" Bagas kembali bertanya
"Engga juga" jawab Sela
"Yaudah deh. Gue boleh minta tolong gak?"
"Minta tolong apa?" tanya Sela
"Tolong sampein ke Kara ya, suruh bales chat dari gue. Udah seminggu dia ga bales chat, ga ngangkat telfon dan kayak ngehindar gitu kalau di sekolahan. Minta tolong ya" pinta Bagas
"Yaudah nanti gue sampein deh sama Kara" jawab Sela
"Thank you Sel"
Selama seminggu ini Sela mengamati gerak gerik Kara dan Bagas. Memang benar Kara terlihat menjauhi Bagas. Tapi bisa terlihat jelas kalau Bagas dan Kara tidak bisa dijauhkan seperti ini. Tak adil rasanya kalau Sela terlalu memaksakan kehendaknya. Kalau ia terus seperti ini akan ada dua hati yang terluka.
****
"Karaa" Sela memanggil Kara.
Kara terkejut, pasalnya sudah hampir seminggu ini Sela tidak mau berbicara dengannya."Selaa, ada apa?" tanya Kara
"Gue mau bicara sebentar sama lo"
"Mau bicara apa ya?""Gue mau lo jujur sama gue. Sebenarnya lo itu suka sama Bagas atau engga sih?" tanya Sela
"Eng enggak lah. Kenapa lo ngomong kayak gitu" Kara berusaha mengelak
"JUJUR KAR!!"
"Iyaa" jawab Kara
"Hhhhh gue yang bodoh Kar. Gue salah minta bantuan sama orang."
"Sell" belum selesai Kara berbicara Sela menghentakkan tangannya pertanda menyuruh Kara diam
"Pasti selama ini lo ngetawain gue kan. Bisa bisanya gue curhat dan minta tolong sama lo, padahal lo sendiri suka dan lebih deket sama Bagas. Kenapa gue sebodoh ini sih Kar." Ucap Sela
Kara hanya terdiam. Ia bingung harus menjelaskan Sela dengan cara yang bagaimana.
"Sel, gue emang suka sama Bagas. Tapi gue bisa kok ngilangin perasaan ini dan menjauh dari Bagas demi lo. Tapi plis kasih gue waktu yaa" pinta Kara
"Gausah, percuma. Sekuat apapun lo berusaha menjauh dari Bagas,kalau memang kalian berdua ditakdirkan untuk bersama bagaimana?" ucap Sela
"Maksutnya?" tanya Kara kebingungan
"Selama ini gue perhatiin lo Kar. Mungkin raga lo bisa saja menjauh dari Bagas. Tapi engga dengan hati lo. Begitupun dengan Bagas. Ia terlihat gabisa berjauhan dengan lo."
"Kan gue lakuin semua ini demi lo sel. Demi persahabatan kita" ucap Kara
"Engga kar. Gue gabisa egois dan memaksakan kehendak. Kenyataannya Bagas gasuka sama gue. Dan kalau gue terus terusan maksain kehendak kayak gini, sama saja gue nyakitin 2 hati sekaligus. Bagas berhak bahagia dengan wanita pilihannya. Dan misalkan wanita itu adalah lo gue ikhlas Kar"
"Lo bercanda Sel? Enggak ah" jawab Kara
"Gue dukung lo sama Bagas. Gue tau kalian berdua saling suka"
KAMU SEDANG MEMBACA
AMERTA (SUDAH TERBIT)
Teen FictionAkara dan Bagaskara tidak pernah AKSA mereka AMERTA.Bagaskara dan Akara bagaikan matahari dan bayangannya. Saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan. Akara Justisya Mora, Wanita yang merasa menjadi orang paling sakit di dunia. Hidup tanpa warna d...