"Karaaa" Bagas memanggil Kara yang tengah menyantap makanan bersama Alvaro
"Ikut aku sekarang" Bagas menarik tangan Kara
"Mau kemana?" tanya Kara
"Udah ikut aja" Bagas kembali menarik tangan Kara hingga Kara berdiri
"Tapi makanannya?"
"Kan bisa lanjut nanti" jawab Bagas
"Gabisa aku laper belum sarapan" Kara kembali duduk
"KARA IKUT AKU SEKARANG!! TINGGAL IKUT AJA APA SUSAHNYA SIH" Bagas kembali menarik Kara
"HEH.. BISA GA SIH LO GAUSAH KASAR SAMA CEWEK" ucap Alvaro
"HEH INI BUKAN URUSAN LO YA" jawab Bagas sambil menunjuk Alvaro
"Ayok" Bagas menggenggam pergelangan tangan Kara dan mengajaknya pergi dari kantin
****
"Ada apa?" tanya Kara"Kok bisa dihukum berdua sama Alvaro gimana ceritanya?"
"Iya tadi telat" jawab Kara
"Dijemput sama Alvaro?" Bagas bertanya pada Kara
"Iyaa" balas Kara
"Kok mau?"
"Gimana engga mau, aku tadi bangun kesiangan. Satu satunya jalan supaya cepat sampai di sekolah ya cuma Alvaro" jawab Kara tegas
"Terus aku? Kamu engga nganggep aku ada?" pekik Bagas
"Bukan begitu, tapi Alvaro sudah nunggu di depan rumah dari jam 6 pagi. Sementara kamu? Kamu ga ada di saat aku butuh kamu"
"Bukannya kamu juga begitu. Semalem kemana aja? Aku chat ga dibales telfon ga diangkat. Ngapain aja hmm?" tanya Bagas
"Sorry tadi malem ponsel ku lowbat. Pas sampai rumah langsung aku charge. Jadi ga sempat balas chat dari kamu" Kara mencoba menjelaskan
"Emangnya tadi malam habis keluar kemana? sama siapa?"
"Kan udah aku kasih tau kalau semalem itu aku nemenin Mama belanja di toko" jawab Kara
"Hhhh lanjutin terus ya bohongnya" Bagas menyeringai
"Maksutnya?" Kara nampak kebingungan
"SEMALAM KAMU NEMENIN MAMA BELANJA ATAU NONGKRONG DI CAFFE DEKET SEKOLAH BARENG MANTAN?"
Pertanyaan dari Bagas ini berhasil membuat Kara membeku. Kara bingung harus menjawab apa.
"Hhhh... Kenapa diam? Bingung mau jawab apa? Karena kenyataannya memang kamu pembohong besar" ujar Bagas
"Bagas, kamu salah paham. Aku tidak berduaan dengan Alvaro. Ada Sela semalam, kita bertiga." jawab Kara
"Akhir-akhir ini kamu juga kelihatan banget jarang balas chat ataupun mengangkat telfon dariku. Kamu bosen? Kalau bosen bilang"
"Bukan gitu. Aku juga punya kesibukan, aku juga punya duniaku sendiri. Jadi gabisa kalau aku harus balas chat dari kamu 24 jam nonstop" jawab Kara
"Sebenarnya kamu ini sayang ngga sih sama aku?" tanya Bagas
"Sayang lah. Pakek ditanya" jawab Kara tegas
"Aku capek dengan semua ini Kar. Kamu terlihat lebih nyaman dengan duniamu sendiri. Sekedar menyempatkan waktu untuk berkomunikasi aja kamu gabisa. Malah kamu terlihat sering menghabiskan waktu dengan masa lalu kamu itu. Kamu ga bahagia ya sama aku? Percuma kan kita menjalin hubungan kalau kamu aja ga bahagia. LEBIH BAIK AKU MUNDUR SAJA" jelas Bagas
KAMU SEDANG MEMBACA
AMERTA (SUDAH TERBIT)
Teen FictionAkara dan Bagaskara tidak pernah AKSA mereka AMERTA.Bagaskara dan Akara bagaikan matahari dan bayangannya. Saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan. Akara Justisya Mora, Wanita yang merasa menjadi orang paling sakit di dunia. Hidup tanpa warna d...