Bagas berjalan menuju tempat duduk Anya. Kara yang melihat hal itu langsung beranggapan kalau malam hari ini Bagas ingin mengutarakan rasanya pada Anya. Anya mengeluarkan buket bunga dan memberikannya kepada Bagas. Bagas menerima bunga itu dan beranjak meninggalkan tempat duduk Anya. Bagas menuju tempat duduk Akara. Ia mengulurkan tangannya di hadapan Akara. Bagas mengajak Kara ke tengah lilin yang tertata rapi membentuk gambar hati.
"Dan dia adalah bintang paling terang, yang secara tak sengaja ku temukan" Bagas dengan bangga memperkenalkan Kara yang dianggapnya sebagai bintang paling terang.
"DO YOU WANT TO BE MY GIRLFRIEND?"
Bagas berlutut dan mengarahkan kedua tangannya ke arah Kara dengan seikat bunga nan indah yang digenggam di kedua telapak tangannya.
Semua orang terdiam menunggu jawaban Kara.Kara mengambil bunga itu dari genggaman Bagas."YES, I WANT"
Seketika semua orang bersorak riang mendengar jawaban Kara. Bagas pun berdiri.
"I LOVE YOU" ucap Bagas
""I LOVE YOU TOO" jawab Kara
Bagas memeluk erat Kara dengan diiringi sorakan dari teman teman yang kian bergemuruh. Sela tersenyum, ia turut bahagia melihat Bagas dan Akara bisa bersatu.
****
Malam semakin larut, satu persatu dari mereka mulai memasuki tendanya masing-masing untuk tidur. Jam menunjukkan pukul 4 pagi. Kara yang sedari tadi tidak bisa tidur akhirnya memutuskan keluar dari tenda. Ia duduk di depan bekas api unggun yang sekarang berubah menjadi abu. Bagas yang juga tak bisa tidur pun menghampirinya."Pagii" sapa Bagas. Ia segera duduk di sebelah Kara
"Dingin ya" ucap Kara
"Hot chocolatos?" Bagas menawarkan segelas minuman coklat hangat
"Thanks" ucap Kara sambil menerima segelas minuman itu.
"Kenapa diluar?" tanya Bagas
"Gue ga bisa tidur" jawab Kara
"Gua gue gua gue. Kita ini udah pacaran loh Kar. Masak manggilnya lo gue gitu."
"Oh iya lupa , kita kan udah pacaran yaa. Terus harus pakek aku kamu gitu?" tanya Kara
"Ya iyalah" jawab Bagas
"Maluu Bagas, lagian kan udah terbiasa pakek lo gue. Kenapa harus ganti sih" Kara merengek
"Ya kalau gamau yaudah. Aku ga maksa" Bagas mengangkat kedua tangannya
"Iya deh, gue usahain. Eh maksutnya aku usahain" jawab Kara
****
Matahari mulai terbit. Siswa siswi SMA CAKRAWALA segera berberes dan bergegas memasuki bus untuk kembali pulang."Arrghhhh ngantuk banget. Aku tidur ya" ucap Bagas yang duduk disamping Kara. Bagas menyenderkan kepalanya di pundak Kara.
"Kamu pikir cuman kamu aja apa yang ngantuk. GAS!! BAGASS!!! Bangun ahh, malu dilihatin banyak orang" Kara menggerakkan pundaknya
"Apaan sih, biarin aja kalik. Orang kamu pacar aku. Ngapain malu" Bagas masih terus memejamkan mata
"Serah ah" Kara mengalihkan pandangannya menuju kaca.
****
Ditengah perjalanan Bagas terbangun. Sementara kara mulai mengantuk. Karena tak kuat menahan kantuk yang hebat,tanpa sadar Kara menyenderkan kepalanya di pundak Bagas. Bagas melirik Kara.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMERTA (SUDAH TERBIT)
Fiksi RemajaAkara dan Bagaskara tidak pernah AKSA mereka AMERTA.Bagaskara dan Akara bagaikan matahari dan bayangannya. Saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan. Akara Justisya Mora, Wanita yang merasa menjadi orang paling sakit di dunia. Hidup tanpa warna d...