15

2.7K 204 16
                                    

Beomgyu mengucek matanya. Ia menguap, terbangun setelah mendengar ketukan palu terus menerus. Ia melirik ke samping dan mendapati Yeonjun yang tampak tertidur pulas.

Selepas bercinta di mobil semalam, Beomgyu ingat dia terlelap. Entah karena lelah atau mengantuk. Jelasnya saat ia terbangun pagi ini, dia sudah berada di dalam kamar Yeonjun. Tak lupa mengenakan piyama bergambar beruangnya. Bisa dipastikan Yeonjun yang memakaikannya.

Suara bising di luar semakin membuat Beomgyu risih. Ia meraih tangan Yeonjun yang berada di pinggangnya, menggesernya hingga pelukan lelaki itu terlepas. Yeonjun masih pulas juga, tidak terganggu dengan pergerakan Beomgyu. Lalu laki-laki manis itu menegapkan badan dan melangkah keluar dari kamar.

Saat tiba di lantai bawah, ia melihat Soobin dan tante yang tengah menyiapkan sarapan. Piring berisi lauk pauk tertata rapi di atas meja.

Beomgyu berjalan mendekat.

"Pagi Tante, pagi kak Soobin." Senyum Beomgyu mengembang manis. Dan itu disadari oleh Soobin.

Aduh, rasanya Soobin ingin segera menghujami Beomgyu seratus ciuman jika tidak ada mamanya.

"Pagi sayang, tidurnya nyenyak?" Beomgyu mengangguk antusias.

"Pagi Beom." Ujar Soobin berusaha terlihat biasa saja.

Tante pun mengelus rambut Beomgyu penuh kasih sayang, sedangkan Soobin hanya tersenyum kearahnya sebelum kembali membawa piring kosong ke meja makan. Padahal dalam hati Soobin sudah berteriak ingin memeluk, mengecup serta mengucapkan kata-kata manis ke lelakinya tanpa henti.

Ya, tapi lagi-lagi karena ada mama, jangankan menyentuh Beomgyu, bilang sayang saja pasti mamanya akan mengernyit heran atau bahkan bisa sampai kaget. Sikapnya selama ini ke Beomgyu kan, begitu dingin.

"Aku bantu boleh?" Tanya Beomgyu kepada sang tante.

"Boleh dong, sini bantu tante. Kamu ambil gelas itu terus taruh di atas meja makan, ya."

"Siap tante." Tante terkekeh gemas melihat tingkah siaga Beomgyu yang tampak begitu imut.

Soobin sampai menahan tawa melihat keimutan Beomgyu.

"Oh iya, itu kamar kamu lagi di perbaiki jadi suaranya emang lumayan gaduh. Besok juga selesai kok, perabotannya udah Tante siapin dari jauh-jauh hari soalnya. Cuma dindingnya aja yang harus dibenerin."

Beomgyu mengangguk pelan, ia melirik Soobin sebentar dimana laki-laki itu juga menatapnya. Entahlah, Beomgyu merasa sedih karena jika dia sudah memiliki kamar sendiri pasti waktu bermesraan dengan kakak-kakaknya di kamar jadi berkurang.

Soobin berucap tanpa suara di belakang sang mama, ia sadar akan ke khawatiran Beomgyu yang kini meremat gelas di tangannya.

"Liat chat dari aku,"

Laki-laki yang lebih muda mengerjap, buru-buru membawa gelas ke atas meja makan sebelum akhirnya membuka notifikasi di ponselnya.

"Beomgyu kalau sudah selesai naruh gelasnya, panggilin kak Yeonjun ya, kita sarapan sama-sama."

"I-iya, tante."

Padahal Beomgyu baru saja ingin masuk ke room chatnya bersama Soobin. Beomgyu kembali memasukkan ponselnya ke saku piyamanya lalu dengan segera berlalu keluar dari area dapur.

"Ma, aku pamit ke kamar dulu ya, mau cas hape."

Samar-samar Beomgyu masih dapat menangkap percakapan Soobin dan tantenya. Tak berapa lama Beomgyu bisa mendengar derap langkah kaki yang bergerak cepat menuju kearahnya. Siapa lagi kalau bukan Soobin.

Both [Yeonbingyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang