18

2.8K 183 40
                                    

Beomgyu terbangun keesokan paginya dan menyadari tubuhnya yang seakan remuk. Leher hingga sepanjang paha dalamnya di penuhi bekas ungu kemerahan hasil ciptaan kedua kakak sepupunya.

Keadaan kamar tidak jauh berbeda seperti saat mereka pertama kali melakukan sex. Aroma sperma menguar dimana-mana dan keadaan kasur yang kacau.

Beomgyu mengucek matanya, ia bisa merasakan napas yang berhembus teratur di samping kiri kanannya. Dua lengan melingkar apik di perutnya.

Beomgyu memutar tubuh polos yang hanya dibalut selimut itu ke kanan, mendapati Soobin yang masih terlelap. Wajahnya tampak begitu damai. Beomgyu tersenyum tipis. Jemari kurusnya terangkat menyentuh wajah rupawan sang kakak. Kecupan ringan ia daratkan di bibir tipis Soobin.

Lalu sebelum ia berbalik ke arah Yeonjun untuk memberi kecupan, pria itu sudah lebih dulu menarik tubuhnya hingga mereka saling berhadapan.

"Pagi manis." Senyum Yeonjun menyapa Beomgyu. Suara serak khas bangun tidurnya membuat dada Beomgyu berdesir.

Beomgyu sampai tidak tahan untuk buru-buru mengecup bibir tebal itu.

"Pagi juga kak Yeonjun." Ucapnya dengan pipi bersemu.

Beomgyu dapat merasakan tubuh Soobin yang bergeser makin mendekat kearahnya. Pelukan Soobin di pinggangnya semakin dieratkan. Dada Soobin sudah menempel di punggung Beomgyu. Ingatkan Beomgyu jika saat ini mereka bertiga masih dalam keadaan tidak mengenakan apa-apa setelah kegiatan panas semalam.

Soobin mengecup bahu Beomgyu. "Maaf ya, semalam aku kasar sama kamu."

Beomgyu menggeleng, ia mengusap tangan Soobin yang melingkar di pinggangnya. Sedang Yeonjun juga tampak terlihat bersalah. Meskipun tidak separah Soobin, semalam Yeonjun dengan ganas memenuhi leher Beomgyu kissmark dan juga membuat bibir laki-laki manis itu lecet hingga sedikit bengkak akibat ciumannya.

Tapi jelas Beomgyu tidak masalah akan semua perlakuan kakaknya karena ia juga menikmatinya.

"Lapar." Ujar Beomgyu dengan nada imut. Bibirnya mengerucut lucu.

Yeonjun yang berhadapan dengan Beomgyu, tentu terkekeh gemas melihat ekspresi lucu Beomgyu.

Ia mencubit hidung mancung lelakinya sebelum akhirnya duduk di tepi ranjang.

"Ayo, ke bawah biar kakak yang buatin sarapan."

"Emang kak Yeonjun bisa masak?" Tanya Soobin seperti mengejek. Lagian dia tidak pernah melihat Yeonjun memasak di dapur.

"Gofood deh, lupa gak bisa masak." Ucap Yeonjun pada akhirnya.

Pria bidang itu meraih kaos yang ada di lantai tak jauh dari kakinya. Lalu Yeonjun memakaikannya pada Beomgyu yang sedari tadi sudah bangun, duduk di atas kasur.

Beomgyu menurut saja, membiarkan Yeonjun memakaikannya kaos milik laki-laki itu. Setelah selesai, ia tak lupa merapikan sebentar rambut gondrong Beomgyu.

"Selesai, sekarang udah cantik." Ucap Yeonjun.

"Belum pakai celana." Bibir Beomgyu semakin manyun, alisnya tertaut sebal.

"Gak usah, cantikan kalo gak pakai." Timpal Soobin yang kini ikut bangun.

"Nah betul." Yeonjun membenari perkataan Soobin.

Beomgyu hanya bisa pasrah, kaki seputih kapas itu berayun di bawah sana setelah ia duduk di tepi kasur. Kaos Yeonjun yang begitu besar di tubuhnya menutupi hingga sebatas paha Beomgyu. Meski begitu ia masih merasa aneh tidak mengenakan celana, bahkan dalaman.

"Nanti kalo di liat Tante gimana?" Tanyanya.

Yeonjun berjongkok di depan Beomgyu. Mendongak untuk mempertemukan kedua netra mereka. Tatapan Yeonjun sangat lembut, mampu menghilangkan kegelisahan Beomgyu. Tangan Yeonjun bergerak mengelus wajah rupawan yang muda.

Both [Yeonbingyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang