Sebuah Sambutan Selamat Datang

433 35 1
                                    

"Pagii" kata kata ceria yang keluar dari mulut merah dan kenyalnya yang penuh aura positif, senyuman indah menghiasi wajah polosnya yang memancarkan cahaya.

"Pagi, bahagianya nih anak pindahan" ujar salah satu sahabat dekat Juan yang sama sama keturunan negeri tirai bambu.

"Haaah, gue ga nyangka Lo bisa dapet beasiswa itu, padahal kan seleksinya padet banget" sindirnya sembari berjalan bersama menuju sekolah.

"Gue juga ga nyangka kali, gue bisa masuk ke sekolah se elite Alexander." Katanya masih dengan senyumannya.

"Kapan pindahnya?"

"Besok? Ya makannya hari ini temenin gue buat ngerayain!" Sorak Juan kepada Yandrian yang terlihat sedikit rasa kecewa karena dipisahkan dengan sahabatnya sedari kecil.

"Yaelah, jangan sedih, gue cuman pindah sekolah ga pindah dunia" ujarnya merangkul Yandrian yang mengangguk lemas.

Berjam jam mereka habiskan waktu disekolah, hanya berdua, sepanjang jam pelajaran berbagi meja dan menghabiskan tawa dikantin.

Hingga bel berdering, Juan dan Yandrian yang tengah merencanakan kemana saja mereka akan pergi mulai berjalan sembari berbagi tawa akan cerita cerita menggelitik perut mereka.

"Oke, kita mau kemana?" Tanya Juan yang masih menggandong tasnya dipundak.

"Emangnya Lo ga kerja?"

"Gue udah minta cuti, cuman buat nemenin Lo nih, hari terakhir gue disekolah ini"

"Gue udah ngajak anak anak yang lain juga" katanya menambahkan.

"Siapa aja?"

"Siapa lagi? Ken dkk, taulah ya"

Mereka berjalan bersama menuju sebuah cafe yang dimaksud Juan untuk menghabiskan waktu seharian itu.

Namun, sebuah tangan menahan langkahnya dari belakang, membuat Juan berbalik menatap Yandrian yang menatap serius kearahnya.

"Kenapa?"

"Kalo Lo ada masalah disana, bilang ke gue" wajahnya seserius apa yang dia katakan, membuat Juan tersenyum menenangkan.

"Gue bisa jaga diri" Juan menepuk tangan Yandrian secara perlahan.

"Janji dulu" paksanya melihat sifat Juan yang polos, tak bisa percaya sebelum janji terucap, ya Yandrian kenal Juan selama lebih 8 tahun.

"Iyaaa, gue bakalan cerita semuaaanya ke Lo, jadi siap siap bakalan gue reportin" Jawaban ini cukup untuk membuat Yandrian puas.

6 jam..

Hingga pukul 10 malam mereka menghabiskan waktu, sama sama tersenyum dan saling lempar tawa.

Tapi, bahkan cerita belum dimulai, lembaran yang misterius masih menanti Juan didepan mata.

Dia akan merasa terlalu cepat merayakan, karena siksaan sebenarnya bukanlah perpisahan dengan sahabat dan kawan kawannya, melainkan......

Diwaktu yang sama disekolah yang berbeda, sebuah nama yang besar dan megah tercetak didepan gerbang dengan sebutan Alexander High School.

Didalamnya, 3 orang anak yang berjalan membelah lautan anak anak lainnya yang menunduk dan menghindari tatapan mereka.

Kenalkan 3 pimpinan teratas, pemegang sekolah atas dasar kekayaan, 3 anak konglomerat dan keturunan yang tak dapat dipandang remeh.

"Keluar" perintah Arthur dengan santai, tangan dimasukkan kedalam saku, outer yang dia tenteng dan kancing terlepas hingga dada hampir terekspos.

Semua orang yang tengah duduk berdiskusi didalam ruang musik pergi pontang panting menyisakan seorang anak yang tengah sibuk merekam suara didalam sana.

WHITE ROSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang