Rasa malu sang Alpha sekolah

239 31 7
                                    

Pagi ini benar benar bukan pagi yang cukup baik bagi Juan, harinya hancur berkeping keping bertemu seseorang dari masa lalunya.

Toh, seharusnya dia tahu kalau Austin bersekolah ditempat ini, tak mungkin orang sekelas dia mau duduk di bangku kotor SMA Negeri atau Swasta rendahan.

"Hahh... Lo itu bener bener sesuatu" ujar Ryan yang menunggu Juan keluar dari ruang kesehatan.

Juan hanya menatapnya malas, bukannya tak sopan, anak ini terus membuat Juan merasa tak nyaman ditambah pertemuan tadi cukup membuat harinya tak berjalan dengan baik.

"Sebenernya, Lo itu siapa si?" Kata katanya membuat Juan berhenti ditengah dia berjalan menuju lorong tempat loker para siswa berada.

"Gue... Cuman bukan siapa siapa, tolong jangan ikutin gue lagi" katanya sembari pergi meninggalkan Ryan yang semakin tertarik dengan sosok Juan.

---

"Yura, buat bagian ini jangan lupa ya, tolong dikoordinir siapa aja yang masuk. Pastikan kalo 'mereka' ada didalam sini" telunjuk Sonya menunjuk sebuah nama golongan dengan daftar barisan dengan kata 'Object 1'

"Kita harus bisa nemuin ke 10 orang itu, mereka satu angkatan sama kita, Lo udah nanya kemereka? Apa mereka punya daftar khusus yang isinya riwayat anak anak sekolah kita?" Lanjut Sonya pada Yura yang mengangguk paham atas perintah seorang Pimpinan Alexandria.

"Sejauh ini yang gue pahami ada seorang anak yang membawa pengaruh besar terhadap komposisi kasta 'S' asumsi gue dia punya relasi dengan masa lalu Alpha Centauri" jawab Yura atas pertanyaan Sonya.

"Mereka menganggap dia sebagai ancaman atau sesuatu yang harus dilindungi, sebagian menganggapnya lemah tapi yang lain menggenggam tangannya, Lo tau maksud gue kan?" Lanjut penjelasan Yura

"Siapa dia? Apa lo udah dapet informasinya?" Lanjut pertanyaannya.

"Kebetulan gue sempet ngobrol sama dia, semua pertanyaan tentang masa lalu, dia nolak buat ngejawab, jadi ada 2 kemungkinan yang gue pikirin Sekarang tentang dia, yang pertama dia adalah putra tunggal Xiang Group dan yang kedua, dia adalah bagian dari projek baru mereka.." Yura memberikan sebuah foto lama yang berisikan 3 orang remaja laki laki dan perempuan saling merangkul bak saudara.

"Yahh, kita ga bisa memeriksa dia secara langsung, karna dia bukan tanggung jawab kita. Lagipula, sang pemilik pasti sadar dan tau apa yang harus dia lakuin" katanya sembari membuka sebuah buku yang berisikan sebuah Poto seorang gadis berseragam Alexanderia.

....

Kembali kepada Juan yang berjalan dengan baju bebas ditutupi jaket dan celana sekolah kemarin yang masih dia gunakan.

Dia berjalan cepat penuh dengan kesemrawutan didalam kepalanya, langkah kakinya yang besar menuntun dia kearah sebuah loker yang sudah menggantung sebuah baju disana.

Juan terdiam menatap seragam Alexander school yang terkenal mahal, dia langsung tahu siapa yang menggantungkannya disana, tepat didepan loker Juan.

Juan mengambilnya dan berjalan kembali kearah ruang kesehatan, wajahnya menjadi datar tanpa ekspresi diperhatikan anak anak yang menatapnya dengan tatapan penuh artian.

Brak!

Suara pintu yang digeser kencang, menampilkan 3 wajah yang sangat terkejut didalamnya menatap Juan yang melangkah layaknya preman kedalam sana.

Beberapa anak yang juga terkejut akan suara kencang tersebut ikut mengintip kedalam ruang kesehatan, sembari berbisik dan menatap Juan dengan rasa kagum.

Juan berhenti dihadapan ketiganya, menatap Austin sedari awal dia masuk hingga kini, tatapannya bak menerkam Austin yang memberikan tatapan shock untuk pertama kali setelah 3 tahun berada disekolah.

Tangan Juan menjinjing dan memajangkan seragam tersebut kehadapan mereka, menyuguhkan tanda tanya diwajah William dan Arthur.

Juan melempar satu set seragam tersebut dengan kerennya kearah Austin yang secara implusif menangkap seragam tersebut.

"Gue ga butuh apapun dari tangan lo, gue ga suka Lo ikut campur, bahkan gue ga suka Lo ada lagi dihidup gue" katanya tanpa ekspresi menargetkan tatapannya pada Austin yang mulai paham akan situasi dan memberikan ekspresi serupa.

Baik Arthur atau William sama terkejutnya dengan kata kata yang keluar dari mulut Juan, Arthur bahkan tak bisa berkata satu patah katapun hingga membeku dari tempatnya.

Sebenarnya William sudah menyangka akan seberani apa anak tersebut, namun, ini melebihi ekspektasi William.

Ini, adalah pertunjukkan yang paling menarik. Bahkan William memberikan smirk, seakan akan dia tahu ini akan terjadi cepat atau lambat. Dan ternyata datangnya sungguh terlalu cepat.

Juan pergi dengan aura merah penuh amarah disekitarnya, bahkan Arthur dan Austin terdiam tanpa kata. Juga anak anak yang mengintip membuka mulutnya kompak menatap kejadian tersebut tanpa berkedip sedetikpun takut mereka melewatkan sebuah titisan surga yang berani melawan para iblis dari neraka.

Selepas kepergian Juan, pasangan mata masih menatap mereka bertiga yang saling menatap.

"Kalian liat apa?! Pergi sana!" Kata Arthur yang memang bertemperatur paling tipis diantara para raja.

"Wahh.. wa..ahhhhh gila! Baru pertama kali kita dipermalukan kaya gini! Dan Lo diem aja ga bertindak!" Ujarnya sangat tak percaya ada yang berani pada mereka.

"Siapa dia? Lo kenal? Gimana? Haaahh?" Katanya menuntut penjelasan dari sang Controller.

Tatapan Austin menusuk Arthur yang masih kebingungan, kemudian menatap William yang justru terlihat terhibur dengan adegan tadi sembari menyuguhkan smirk berpura pura tak melihat, memalingkan wajahnya kearah buah buahan didepan.

"Urus urusan Lo sendiri" balas Austin mengantongi rasa malunya meninggalkan seragam tersebut dikursi dan pergi begitu saja.

"Jangan lupa, Alpha Centauri semakin gencar, Lo harus mastiin mereka berdua ada dipihak yang sama, sama kita" sebelum benar benar pergi, Austin memberikan pendapatnya dengan wajah serius.

"Alpha Centauri...." Tatapan William mendingin setelah mendengar kata Alpha Centauri.

"Bentar! Jangan ngalihin pembicaraan! Jelasin dulu ke gue! Apa yang gue lewatin?!"

- End -
Character Unlock!

Nama : SonyaKelas : XII - IPAKasta : S (Regulator)(-)Gadis yang tegas gagah perkasa"Perpisahan baik untuk kita, namun perpisahan juga mengancam derajat kita"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nama : Sonya
Kelas : XII - IPA
Kasta : S (Regulator)
(-)
Gadis yang tegas gagah perkasa
"Perpisahan baik untuk kita, namun perpisahan juga mengancam derajat kita"

Udah sebulan ya? Heheh maaf ya, Jen lagi broken, rencana studi Jen batal 😭 makannya Jen butuh waktu buat menyusun semua dari awal, andd
Anyway, Jen mau ngasih announcement, sebenernya ada seseorang yang ngebantu Jen dalam buku ini, jadi katakanlah ada 2 writer untuk buku ini, but still, karna Dia (yg tidak ingin disebutkan namanya) juga seorang writer WP dan juga orng kuliahan juga, jadi dia juga sibukk Jen juga Sibukk itulah kenapa cerita ini mandett 😭 tapi bakalan tetep jalan kok sayy so stay tune yaa please support US thank you

WHITE ROSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang