Bukan hari yang baik untuk nasib yang beruntung

218 32 0
                                    

"Ohh, jadi dia yang orang orang obrolin?" Kata Yura mendekatkan wajahnya kepada Juan yang menghindar.

"Orang orang bicara soal.. dia?" Dika adalah seseorang yang jarang menggosip dan menimbrung, karena dia berasal dari kelas B membuatnya harus memilih dalam bergaul, artinya dia tak punya teman selain dirinya sendiri atau seseorang yang dibicarakan Jason sebelumnya.
Ya mungkin karena 2 hal itu yang membuatnya sendirian.

"Hmm,... Sepaaanjang jalan gue denger anak baru anak baru, waahhh katanya putra Xiang Group?" Mengangguk dan menatap apa yang dikenakan Juan.

"Bener juga, gosip itu masih beredar ya? Dan Juan? Dia dari China?" Jason yang duduk mulai menatap Juan, begitupula dengan Dika dan Yura yang sama sama penasaran.

Beralih kepada Sonny, dia melangkah dan mengeluh ditemani seseorang yang terlihat ekspresif dibalik introvert nya, murah senyum dan setengah bebas diwajahnya ketika berbincang berdua dengan Sonny.

"Jadi, Lo bakalan deketin dia karna dia anak dari Xiang Group? Waah pertemanan macam apaa itu" sindir Charles dengan tawa khasnya.

"Ya terserah Lo deh kak, gue harus nyari relasi sebanyak mungkin kalo gue mau bertahan, gitu kan? Gue ga mau ketika kalian pergi, gue kehilangan tameng buat berlindung" jelasnya dengan percaya diri.

"Yaa bener juga si, tapi Lo kan anak dari pengusaha sukses, Lo bisa berlindung tuh dibalik title Lo itu" Charles adalah seseorang yang membimbing Sonny dari awal masuk sekolah hingga menjadi jenderal disekolah ini, dia dekat dengan orang orang karena kepribadiannya yang masuk dengan siapa saja dan selalu menjadi pendengar yang baik untuk siapa saja yang meminta saran. Namun, ya karena sistem kasta dan uang membuatnya tak benar benar dicintai, justru lebih banyak sebaliknya.

"Diluar sana masih banyak yang ngincer gue dan jabatan gue, apalagi kalo sampe gue naik jadi S, berabe urusan" katanya sembari menatap layar ponselnya terus menerus.

"Ngapain si? Gue ada disini, kalo ngobrol tuh tunjukkin respek coba" tak kunjung mendapat perhatian darinya Charles memaksa Sonny untuk melihat kearahnya saat bicara.

Tangan Sonny yang menunjukkan sebuah label nama 'S Boss' membuat Charles angkat tangan.

"Ya, lanjutin aja, buat bukti huh?" Katanya.

"Udahdeh, ini juga gara gara Lo kak" katanya kembali menatap layar ponsel.

"Loh kok gue?"

"Leh kek Gue" dengan kesal Sonny mengirimkan pesan yang disuruh Austin dan Arthur kepada sang Pemimpin.

Charles hanya mengangguk dan menggaruk tengkuk karena meminta Sonny menemaninya kekantin dengan ancaman seperti biasa.

Ting! Sebuah pesan dari ponsel Charles masuk.

"Oh? Masuk?" Tanya Sonny.

"Jason, lagian baru istirahat"

"Bukan itu maksud gue.." kata katanya diabaikan oleh Charles dan membuka pesan dari sahabatnya itu.

"Gue diperpustakaan, kesini aja kalo Lo butuh" pesan suara yang dikirimkan membuat Charles tersenyum dan mengumpat.

"Shhh bocah sialan, haah gaada sopan sopannya ya ni ga temen ga Adik kelas sama aja!" Lengosnya meninggalkan Sonny menuju perpustakaan.

"Weii! Tadi katanya minta dianterin ke kantin!"

"Ga jadi! Gue mau belajar! Takut dapet peringkat 40an!" Ejeknya dengan smirk yang menampar Sonny dengan wajah kesalnya.

"Ya! Aishhh untung kakak kelas"

Disamping percakapan yang mengalir itu, waktu terus berjalan tak karuan, menabrak waktu waktu membosankan dan menyedihkan.

WHITE ROSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang