13

1.5K 224 21
                                    

✧ 🦅🐧 ✧

-Happy reading-

----------------------------------------------------------

Udah sebulan lamanya Jay sama Sunghoon perang adem. Dan akhirnya mamah Sunghoon notis keanehan anak sama temen anaknya itu.

"Kamu beneran gak ada apa-apa sama Jay?" tanya mamah kesekian kalinya, Sunghoon agak muak juga dengernya. Tapi kan gak mungkin dia bohong terus-terusan, akhirnya dia geleng pelan.

"Kenapa? Kamu kok gak cerita sih?" tanya mamah lagi, kali ini sambil ngelus pelan punggung anak kesayangannya itu.

"Gak tau mah, aku sendiri juga bingung."

"Loh? Kamu udah coba omongin sama Jay?" Sunghoon ngangguk.

"Udah, tapi ya gak ada perubahan," Sunghoon sendiri juga bingung apa yang mau diomongin, dia juga gak tau gimana jalan keluarnya.

Sunghoon sih gak masalah Jay mau pacaran sama siapa aja, bahkan sama Soobin sekalipun–agak berat sedikit sih sebenernya–tapi masalahnya, Jay ini yang gak mau deket-deket sama dia. Tiap dia mau ngobrol sama Jay, selalu ada Soobin, sekalinya gak ada, Jay nya yang pergi gitu aja. Sampe-sampe Jay tukeran tempat duduk sama Haruto biar gak sebangku lagi sama Sunghoon.

"Aku ke kamar dulu ya, mah," pamit Sunghoon. Mamah cuma natap punggung lesu anaknya dengan raut wajah khawatir.

.

.

.

Sunghoon ngerjapin matanya, dia gak sadar kalo dia ketiduran. Dia lirik jam digital baru yang dipasang di dinding kamarnya.

16.27

Lumayan juga dia tidur, 1 jam lebih dikit. Sunghoon najamin pendengarannya, entah cuma perasannya atau emang rumahnya sunyi banget? Agak serem juga, tapi gak dia pikirin, mungkin orang tuanya lagi tidur atau lagi keluar.

Sunghoon noleh waktu denger suara dering hapenya. Tanpa nunggu lama dia langsung angkat telpon itu.

"Halo?"

"Hoon, mamah kecelakaan."





"Ayah!" panggil Sunghoon yang napasnya udah ngos-ngosan. Dia langsung lari setelah denger kabar dari ayah kalo mamah kecelakaan.

"Gimana bisa? Mamah gimana? Baik-baik aja kan? Gak ada yang fatal? Ada patah tulang? Gagar otak? Mamah gak kenapa-napa kan? Gak koma kan?" tanya Sunghoon bertubi-tubi. Ayah Sunghoon yang lagi duduk di depan kamar pasien narik pelan lengan anaknya buat duduk.

"Tenang dulu Hoon, mamah lagi diperiksa dokter di dalem. Gak parah, cuma keserempet dikit tadi waktu mau nyebrang. Mamah gapapa, kamu tenang aja," ujar ayah pelan. Sunghoon megang dadanya, ngehembusin napas lega dan duduk disamping ayahnya. Dia nyenderin kepalanya dipundak ayah.

"Syukur deh kalo mamah gak kenapa-napa. Aku takut," lirih Sunghoon. Ayah ngerangkul pundak anaknya, terus ngusap pucuk kepala Sunghoon berusaha nenangin.

Wajar Sunghoon sepanik ini, dulu waktu dia masih SD mamah pernah kecelakaan juga dan koma selama empat hari. Sampe Sunghoon gak mau sekolah kalo mamahnya belum bangun dari koma.

Pintu ruangan kebuka, muncul dokter yang tadi nanganin mamah.

"Gimana dok keadaan istri saya?" tanya ayah berdiri dari duduknya, Sunghoon pun sama.

"Istri bapak baik-baik saja, hanya syok sedikit dan luka gores ditangan yang tidak terlalu parah. Setelah ini sudah bisa pulang," jelas pak dokter. Setelah ayah ngucapin terima kasih dokter itu pamit pergi.

JayHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang