➳➳➳➳➳ ⚘ ➳➳➳➳➳
°
°
°Daksa jelita segera menemukan pelipur lara ditempat tidur dan ketika Ran memeluknya, ia merasakan pujaan hatinya gemetar hebat, ketakutan seakan menelan atma nya.
"Apa yang salah? Ada apa sayangku?" Ran terus mendekap erat, berusaha tenang, atensinya terus melirik pada wajah sendu anindya, siapa yang membuatnya menangis?
Sebuah ponsel disodorkan [name], ia kemudian mengambilnya sembari menempatkan kepala [name] pada bantal. Pemandangan yang menyambutnya merubah mata Ran kian menggelap.
"Sejak kapan?" Ia bergumam dengan nada mengerikan.
Mantan kekasihnya kembali meneror, mengirimkan foto-foto saat sang gadis pulang, tertidur, bahkan mengganti pakaian. Gadis itu hanya menggeleng, Ran tidak keberatan jika harus membunuhnya dan berakhir kembali dipenjara jika itu berarti gadisnya akan menjalani hidup tanpa rasa takut dan tidak ada lagi yang mengganggunya.
Dia mengusap rambut anindya lembut dibandingkan dengan amarah tak terkendali yang membara di dirinya dan cengkeraman kuat pada ponsel sang gadis.
Ran berbisik rendah, menakutkan, dan dengan senyum kaku diwajahnya. "Aku akan menyingkirkannya untukmu."
Dimulai pada esok hari di sebuah gudang bekas, dirinya membawa [name], menggandeng lengannya. "Apa kamu ada rapat lagi, Ran?" Tanya [name].
Dirinya kini mendapati pria dengan tubuhnya diikat dan wajahnya ditutup sebuah kain hitam, sementara Ran langsung membuka penutup wajah tersebut. Anindya sontak terkejut melihat wajah pria itu dimana ia adalah mantan kekasihnya.
"Dia kan yang sudah mengganggu mu, [name]?" Ran menampilkan smirk nya sembari mengeluarkan sebuah revolver dan menodongkan pada wajah pria tersebut.
Sementara [name] tidak menjawab, semakin ketakutan, bukan takut soal Ran yang menodongkan senjatanya, namun sumber ketakutan terbesar sang gadis ada pada pria itu.
"Kamu berani sekali mengganggu pacarku, apa kamu lupa sedang berhadapan dengan siapa?"
[Name] mencengkeram kemeja Ran dan bersembunyi dibalik badannya. "Tidak perlu takut sayang, kali ini kamu tidak akan menerima gangguan lagi."
Lengannya menarik kepala sang gadis, mendekatkannya pada bahu, sehingga [name] tidak perlu melihat pembunuhan yang dilakukan Ran.
"Apa kita harus bermain Russian Roulette? Sepertinya menarik." Ujar Ran dengan nada sarkas.
Russian Roulette, sebuah permainan maut dimana permainan ini dilandasi dengan sebuah keberuntungan. Permainan ini menggunakan senjata Revolver, mengisi satu buah peluru dan memutar silindernya secara acak, lalu menarik pelatuk senjata tersebut pada diri pemain. Pemain yang beruntung akan mendapati silinder dengan peluru kosong, sementara pemain yang kurang beruntung akan mendapatkan silinder dengan berisikan peluru yang keluar dan menembaknya hingga tewas.
Suara tembakan terdengar menggema rungu, timah panas sukses menembus isi kepala pria tersebut bersamaan dengan suara gemerincing jatuhan peluru. "Woops, rupanya keberuntungan tidak menyertai pria sialan ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
☄︎𝑹𝒐𝒖𝒍𝒆𝒕𝒕𝒆 ⸙༄ || ✓
Short Storyᴺᴼᵂ ᴾᴸᴬᵞᴵᴺᴳ :╔══ஓ๑♡๑ஓ══╗ 𝙃𝙖𝙞𝙩𝙖𝙣𝙞 𝙍𝙖𝙣 ╚══ஓ๑♡๑ஓ══╝ Diantara stalker, mantan pacar, seorang kriminal psikopat, dan hubungan palsu... Mana yang lebih menakutkan? Semua itu dialami sang gadis jel...