dich lieben

1.2K 169 24
                                    

➳➳➳➳➳ ⚘ ➳➳➳➳➳

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

➳➳➳➳➳ ⚘ ➳➳➳➳➳

°
°
°

Terlepas dari kenyataan bahwa cinta bukanlah sesuatu yang benar-benar dipikirkan Ran, ketika dia pernah jatuh cinta dengan seseorang, dia akan melakukan apa saja untuk membuat orang itu bahagia. Entah bagaimana itu bisa menyebabkan malapetaka bagi dirinya sendiri ataupun geng nya. Sang gadis ingin ia melompat dari tebing? Ran akan melakukannya.

Ran ingin mengungkapkan perasaannya dengan tepat melalui perilaku dan kata-katanya, sehingga gadisnya bisa mengetahui perasaannya dengan jelas dan nyata.

Kisah ini dimulai dari perjalanan malam, ia membawa [name], apapun yang gadisnya inginkan tanpa ragu ataupun terpaksa karenanya.

"Aku mencintaimu." Bisik Ran.

Berdiri lima kaki dari sisi Ran, melihat pemandangan indah di depan keduanya — Roppongi berkilau seperti bintang dari sini.

Angin bertiup dengan baik malam ini, tidak terlalu dingin dan berangin, dalam perjalanan ke tempat ini menjadikannya malam paling berkesan bagi dua insan tersebut. Jika dipikir-pikir, ada berbagai alasan mengapa [name] jatuh cinta yang tidak bisa ia hindari dari hubungan pura-pura nya yang indah ini dengan Ran. Selain itu, jelas Ran pun tidak bisa hidup tanpa [name] disisinya.

"Aku memberimu peringatan!" Gadis itu menghela napas, "aku tidak bisa membiarkanmu bertarung dengan ceroboh, jangan membahayakan dirimu dalam misi kriminalitas mu itu, Ran."

Ran hanya tertawa, "ya, aku tau."

"Tentu aku mengerti karena kamu adalah anggota bonten." Nayanika nya menoleh ke arah Ran, menatap manik amethyst nya dengan mematikan, "berjuang untuk hal bodoh seperti itu juga bukan perbuatan bagus."

"Dan itu benar." Ran balas menatap, "aku tau."

[Name] sangat memahami pekerjaannya, untuk saat ini ia harus mengamati dengan cermat dan memikirkan apa yang terjadi dalam organisasi tersebut. Dilihat dari siapapun, Ran adalah pria yang kuat, terhormat, dan rapih. Tapi itu tidak menghilangkan kekhawatiran di hati [name], melihat bagaimana Ran bersemangat memukul orang dengan tongkat dan batu bata.

Ran melepas jas nya, berjalan mendekati sang gadis dan meletakkan jas nya pada bahu [name], menyisir rambut [name] kebelakang.

"Apa ada sesuatu yang benar-benar kamu khawatirkan, [name]?" Tanya Ran, meletakkan dagunya pada bahu gadis jelita, tangannya melingkar dan memeluk daksa anindya dari belakang.

Menit berlalu dengan keheningan, tanpa ada jawaban dari anindya, ia terlalu banyak memikirkan sesuatu bahkan suara bising kendaraan tidak membuatnya tenang sedikitpun.

☄︎𝑹𝒐𝒖𝒍𝒆𝒕𝒕𝒆 ⸙༄ || ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang