C H A P T E R 5 | N E W C I R C L E ?
SEMICOLON_____
•
•Asha berjalan menyusuri jalan sepi di dekat rumahnya sebelum akhirnya sampai di jalan besar. Sesampainya disana, Asha merasakan beberapa orang yang masih berada di sekitaran sana memperhatikannya. Asha tau itu, beberapa dari mereka sedikit penasaran kenapa ada seorang cewek yang keluar disaat hari menjelang malam dengan ekspresi wajah yang terlihat emosional. Siapapun pasti akan memperhatikkannya. Tetapi Asha tidak peduli, ia tidak mau sibuk mengurusi mereka.
Selama mereka tidak melakukan hal-hal aneh lain, Asha tidak akan peduli. Ia hanya ingin cepat bergegas menjauh dari rumahnya walaupun ia tidak tau kemana tempat tujuannya.
"Asha, Hallo..." itu Raffel, menyapa tepat di wajah Asha
Gadis itu menghela napasnya.
"Ini sudah mau malam, mau kemana?" tanya Raffel
Asha memperhatikan Raffel dari atas sampai bawah. Lelaki itu masih mengenakan jersey yang dibalut jaket klubnya yang berwarna putih dengan beberapa garis putih di sekitarnya.
"Kenapa tadi nggak dateng ke latihan gua?" lanjutnya
"Gua sibuk,"
"Terus kenapa sekarang masih di luar?" Raffel menyetarakan langkahnya dengan Asha di sampingnya
"Jangan banyak tanya, lagian lo udah ada yang nemenin ngapain minta buat gua dateng,"
Raffel terdiam sementara, memproses pernyataan yang baru saja dikatakan Asha.
"Siapa?" tanya nya dengan ekspresi wajah yang hampir membuat Asha dongkol
"Mantan lo!"
Raffel merengut.
"Kayaknya tadi nggak ada yang dateng deh," Raffel mengingat-ingat kembali saat di gedung olahraga.
Asha berdecak kesal.
"Gua lihat sendiri, sepulang gua nugas dari kampus,"
"Oh itu! Dia gua suruh pulang," ucap Raffel spontan
Asha menoleh ke arah lelaki itu dalam sekejap dengan tatapan tidak percaya. Raffel mengangguk yakin.
"Kenapa? Nggak percaya? Perlu gua telpon sekarang?"
Makin lama Asha berinteraksi dengan Raffel, makin dongkol juga ia dibuatnya. Asha menautkan kedua alisnya.
"Buat apa? Ga penting juga,"
"Oke!"
Hening.
Tidak ada pembicaraan lain diantara mereka setelahnya. Asha hanya fokus berjalan ke depan dan Raffel hanya mengikutinya dengan santai.
"Terus ini mau kemana?" tanya Raffel menerobos keheningan yang terjadi diantara mereka
"Terserah gua mau pergi kemanapun, lagian kenapa lo ngikutin gua terus?" Asha menghentikan langkahnya lalu menoleh ke arah lelaki di sebelahnya
"Nggak baik, Ash, perempuan jalan sendirian jam segini," jawabnya
Asha mencebikkan bibirnya.
"Lo siapa? Emak gua?!-" ucapannya tercekat di akhir kalimat
Asha tersadar Sarah tidak akan mungkin bersikap seperti itu, apalagi bertanya. Mama nya itu tidak akan pernah peduli sekalipun Asha tidak pulang berhari-hari.
![](https://img.wattpad.com/cover/281937652-288-k940862.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMICOLON
Teen FictionBroken pieces are inevitable. • • Semua orang tau itu, begitupun Asha. Rentetan masalah yang menimpa hidupnya begitu memuakkan baginya, Sehingga gadis itu sudah terbiasa dengan itu. Namun tidak ada yang tau benar bagaimana keadaan yang sebenarnya, s...