F O U R

5 5 5
                                    

[ C H A P T E R 4 | K O N S T E L A S I ]
SEMICOLON

______



Sudah satu jam lebih Asha berkutik dengan Laptopnya, dihadapannya terdapat tumpukan buku-buku tebal berisikan beberapa informasi yang dicarinya.

"Dari pada diem begitu mending bantuin gua,"

Asha menoleh ke sampingnya, Raffel hanya menatap Asha lekat.

"Materinya sudah ada, jadi lo tinggal salin aja kan,"

"Lo ga liat ini buku banyak begini, gatau kapan kelar," Asha melihat Buku buku tebal dihadapannya

"Siapa bilang lo harus baca semuanya, lo kan tinggal nyari beberapa informasinya doang," Raffel mengambil salah satu buku itu lalu membukanya.

"Matahari, bintang terdekat dari bumi, jaraknya satu AU atau sekitar seratus empat puluh sembilan koma enam juta kilometer. For your information, AU itu satuan jarak yang mengukur bumi sampai ke matahari, radius rata-ratanya enam ratus sembilan puluh enam, tiga ratus empat puluh kilometer, usianya empat ribu enam ratus tiga miliar tahun, diameternya kira-kira 109 kali diameter bumi, Gravitasinya dua ratus tujuh puluh empat meter per second kuadrat, lalu massanya satu koma sembilan delapan sembilan eksponen tiga puluh kilogram dan informasi lainnya kalau ada," cowok itu meletakan bukunya kembali

"Contohnya, beberapa miliar tahun kemudian matahari bakal kehabisan bahan bakar, kemudian menjadi lebih besar karena pembakaran helium di lapisan yang lebih luar, lalu meledak atau biasa disebut supernova dan kemudian berubah menjadi katai putih sebelum akhirnya mati." cerocos Raffel,

Asha mendengarkan itu terang-terangan.

"Lalu ada Proxima Centauri, bintang katai merah yang dekat dengan bumi setelah matahari, jaraknya kira-kira sejauh empat koma dua ribu tahun cahaya dari bumi. Massanya dua koma empat empat eksponen dua sembilan kilogram, usianya sekitar empat ribu delapan ratus miliar tahun, dan yang lainnya mending lo baca sendiri aja langsung." lanjut Raffel sibuk dengan dunianya

"Lo tau banyak tentang bintang-bintang?" tanya Asha

"Oh iya dong! Gua kan anak Astronomi sejati,"

Asha mencebikkan bibirnya lalu melanjutkan lagi aktivitasnya. Cowok sombong macam apa ini!

Raffel mengambil buku lain di hadapannya, lalu melihat-lihat isinya.

"Ada bintang merah super raksasa di konstelasi scorpio-"

"Gua ga bisa ngikutin lo, mending diem atau bantuin gua ngetik dari pada banyak ngomong," celetuk Asha

Cowok itu tidak peduli.

"Antares, jaraknya ke bumi sekitar lima ratus lima puluh empat tahun cahaya, temperaturnya bisa nyampe lima ribu delapan ratus derajat Fahrenheit, usianya sekitar lima belas-"

"Raffel berisik!"

Cowok itu menoleh ke arah sumber suara, Asha dengan tatapan tajam terang-terangan menatap kedalam manik mata coklat milik pemuda itu. Dan Raffel hanya diam menatap cewek dihadapannya.

Tidak disangka-sangka Asha merupakan cewek yang gampang sewot.

Beberapa orang yang berada disitu juga ikut menoleh ke arah sumber suara, dan Asha lah yang menjadi tersangka utama. Lalu beberapa dari mereka melanjutkan kembali aktivitasnya.

SEMICOLONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang