𝐁agian 15

18 2 0
                                    

Vian semakin tegang dan takut, hari dimana di akan menikah lusa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vian semakin tegang dan takut, hari dimana di akan menikah lusa. Dia benar benar tidak fokus mengerjakan tugasnya di sofa kamar inap Karin. Vian menarik rambutnya kasar, Karin menyadari itu. Dia ingin menghampiri Vian namun tidak bisa. Ingin memanggil Vian namun takut mengganggu.

"Vi-"  baru saja Karin ingin memanggil, Vian mendapatkan telfon.

"iya kenapa?"

"mau sekarang?"

"gue.. agak sibuk sih, harus sekaang ya?"

"iya, sore?"

"yaudah, sama lu doang kan?"

"yaudah"

Vian menutup telfonnya. Karin kembali menatap Vian yang sibuk.

"Vi.."

"Vian"

"eh iya sayang?"

"banyak banget ya kerjaanya?"

"emangnya kenapa hm?"

"gapapa, cuma.. nanti kamu kecapean trus sakit gimana..?"

Vian tersenyum dan mendekati Karin. mencium bagian kening dan mengelus kepala Karin. "gausah khawatir.. fokus sama kesehatan kamu aja"

Karin mengangguk.

"yang di rasain apa hm? masih sakit?"

Walau Karin memegangi kepalanya, namun rasanya dia ingin memegang dadanya yang menunjukan hati di dalamnya. Otaknya masih terngiang ngiang bahwa Cassey memiliki anak.

"kepalanya sakit? pusing iya?"

Vian melihat jawaban Karin dengan anggukan, dia mengecup kepala Karin lama. "udah siang, tidur siang bisa buat kamu lebih baik"

"sakitnya buan di belakang doang Vi.."

"terus?"

"di kaki juga mulai kerasa"

Vian terdiam, melihati wajah Karin yang terlihat tidak pernah berbohong. "kaki kamu lagi pegel kali, makanya kamu harus istirahat banyak"

"kamu?"

"aku?"

"gabisa tidur kalo ngga ada kamu"

"aku baka nemenin kamu sampe akhir.."

"beneran?"

Vian mengangguk.

•—•

Shean dan Vian sedang berada di kantor Vian, mereka sedang mencari keberadaaan Cassey. Tidak menemukan Cassey dimana mana, Vian memeriksa peekrja yang hadir hari ini. Dan Cassey tidak hadir, padahal sekarang sudah lewat batas waktu absen.

"berarti dia belom kesini dari pagi"

Vian mengangguk. "ke apartnya" Vian dan Shean langsung  bergerak ke apartemen Cassey. Saat di perjalanan, Vian mendapatkan notifikasi.

𝐁ulan 𝐒abitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang