(Satria)*
***
*(Dika)
***
Siang itu di sebuah gang kecil... Yang tak begitu ramai dilalui orang. Tampak dua pemuda lagi duduk diatas pagar tembok, pinggiran sungai dibawahnya mengalir air sungai yang tenang. Mereka berdua terlihat sedang berbicara ..
"Ayolah... Dika... Kali ini saja.." tampak seorang pemuda berbicara, menyakinkan pemuda tampan yang duduk disampingnya bernama Dika.
"Tidak Sat... Aku tak percaya omongan mu... , Kemarin kau juga ngomong begitu..." Ucap Dika katus ke pemuda tampan yang terus berupaya menyakininya itu, bernama Satria
"Please... Dika... Aku mohon... " Ucapnya kembali dengan wajah menghiba memohon menatap sahabat karipnya itu
" Tapi Sat...aku tak ingin kau kecanduan, jauhilah barang haram itu.... ." Ucap Dika menatap sedih wajah tampan sahabatnya itu yang terlihat sedikit kurus. Sementara satria hanya tersenyum ... Menatap Dika sudah mulai luluh... Ia tak dapat menolak permintaan sahat karibnya itu.
Tak lama kemudian dika mengeluarkan dompetnya dan menarik beberapa lembar uang menyerahkan ke satria...
"Kali ini aku bantu... Besok besok aku tak bisa menolongmu lagi sat ... Aku juga butuh tuk mengirim uang ke ibuku di kampung," alasan Dika gak enak ke satria... Ia berharap Satria berhenti menggunakan obat terlarang itu.
Satria senang sekali lalu memeluk tubuh Dika.. pemuda itu balas memeluk dengan tersenyum senang, melihat sahabat yang disayanginya itu bahagia. Ia tak tau sejak kapan Satria mengkonsumsi barang haram itu.
Awal tau ia kaget dan marah... namun melihat ke adaan satria yang stres di tinggal pacarnya selingkuh, akhirnya Dika bisa memakluminya... Hanya saja ia tak ingin satria sampai kecanduan.
"Ingat ya... Ini terakhir." Ucap Dika mengingatkan Satria sekali lagi...
"Ya..." sambil mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
SELIMUT RINDU
عشوائيAku begitu menyayanginya... tapi aku tak bisa bersamanya , mengapa duniaku begini... mengapa lebih banyak duka yang kurasakan ketimbang bahagia....dalam gelap ku terus mencari seberkas cahaya... biarlah sepi.