Chapter 1
Capture MissionKota Fressia, Tahun 2016 Kalender Republik
“Arah jam lima. Sepuluh meter. Itu pasti tersembunyi di bawah tanah. Temukan dalam lima menit!” Sebuah suara khas terdengar di saluran, tetapi suara lain lebih menyita perhatian. Di antara ketegangan, dia yang baru berbicara menghentikan langkah, sekali lagi menekan tombol saluran.
“Kau mengunyah permen, Athena?” Suara dingin sukses membuat siapa pun dalam saluran merinding. Meski nadanya halus, itu terdengar lebih mematikan. Tidak akan ada orang yang berani bersikap tidak tahu malu di hadapan kapten mereka, kecuali iblis kecil itu. Punggung setiap orang nyaris kaku, membayangkan apa yang akan dilakukan sang kapten ketika menangkap bajingan kecil itu.
“Otot-ototku nyaris tegang, Kapten. Aku akan bersiap untuk posisi terbaik. Jangan khawatir.”
Semua anggota tim menahan napas. Tentunya bukan karena waktu yang semakin sempit, melainkan tekanan aura sang kapten yang memberatkan atmosfer. Seolah jika mereka tidak bergegas, dia akan membotaki kepala mereka.Kapten Uzumaki Naruto tidak pernah senang dengan kehadiran bajingan kecil di seberang sana. Jika ada hal yang mampu meredam amarahnya, itu adalah kemampuan orang itu.
“Pastikan kau menembaknya tepat sasaran atau aku akan menyobek mulutmu tepat ketika kita kembali.”Alih-alih takut ancamannya, seseorang di seberang saluran mendesah pelan. “Aku sarankan kau tidak melakukannya, Kapten. Aku belum mendapatkan ciuman pertamaku. Bagaimana mungkin kau sesadis itu?”
Tepat ketika Athena selesai berbicara, anggota tim yang lain tidak bisa menahan diri untuk tersedak. Tidak bisakah Athena menahan diri untuk tidak memelintir lidahnya? Bajingan kecil itu tidak tahu seberapa mereka tertekan akibat ulahnya.
“Apa kau melihatnya?” Naruto mengalihkan pembicaraan, meredam emosinya. Ini sudah dua menit berlalu, tetapi dia tidak dapat memastikan yang mana itu. “Aku menemukan sedikitnya tiga tempat masuk. Yang mana itu?”
Anggota yang lain melotot. Mereka baru menemukan satu sejak mereka bergerak ke sana ke mari dengan cepat. Sedangkan kapten mereka tidak bergerak seinchipun, dan malah membuang waktunya untuk berdebat dengan Athena.
“Mereka harus menyembunyikan sandera di tempat yang paling tidak akan ditemukan para prajurit. Jika itu aku, mungkin posisi yang paling tidak dicurigai.”
“Berlawanan?”
“Ya, Kapten.”
“Kenapa aku mendengar suara arus air?” tanya Naruto lagi. “Bukankah tempat ini masih beberapa mil dari laut?”
“Jika aku tidak salah, ada rumor di masyarakat yang mengatakan bahwa terdapat jalur air kuno di masa Kekaisaran Begonia. Itu untuk mengalihkan air dari desa ke laut, semacam saluran penanggulangan banjir.”
Mata Naruto membelalak. Dia memberikan instruksi semua orang untuk diam. Sambil meletakkan telinganya di tanah, dia menajamkan indranya untuk menemukan jalur air seperti yang Athena katakan.
“Ketemu!” Naruto menyibak rumput dengan cekatan. Memerintah anak buahnya untuk menyelamatkan sandera sementara dia akan mencari pengendali untuk menghentikan aliran air yang mengarah ke desa.
Aksi itu terjadi begitu cepat. Dalam sekejap, Naruto sudah masuk melalui lubang lain. Sementara Athena berjaga di posisinya untuk mengamankan daerah luar. Dia terus mengunyah permen karet untuk mengimbangi adrenalinnya yang berpacu. Karena tepat setelah Naruto masuk, dua orang pria berpakaian hitam keluar dari lubang lain.
Jujur saja, tangannya sudah gatal untuk menarik pelatuk, menembaki mereka, tetapi dia tidak melakukannya. Dia harus menunggu sampai sandera aman, atau paling tidak sampai kapten mengendalikan situasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Code: Athena
FanfictionNaruto belongs Masashi Kishimoto-sensei Hyuuga Hinata adalah dokter militer berjuluk 'Athena' sekaligus salah satu snipper terbaik yang tergabung dalam Tim Elite Olimpus di bawah pimpinan Kapten Uzumaki Naruto. Kapten Naruto sendiri adalah pria kaku...