O5. Manager

1.7K 241 16
                                    

Di malam minggu ini, keempat waiter dan waitress kita ini sedang beristirahat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di malam minggu ini, keempat waiter dan waitress kita ini sedang beristirahat.

Cafe tutup lebih awal karena mereka sudah kecapekan melayani pelanggan yang datang lebih banyak dari biasanya.

Terlebih lagi ini malam minggu, sudah pasti lah orang-orang akan nongkrong di cafe bersama pacar atau circlenya.

Posisi mereka kini sedang  menonton film bersama-sama.

Dari kiri ke kanan disitu ada Haechan, Renjun, Heejin, dan Ryujin.

Ini sudah pasti akal-akalan Renjun. Ia yang menyarankan menonton film horror.

Renjun tau Haechan takut horror, makanya ia menempatkan Haechan di ujung supaya Haechan bisa bersembunyi atau memeluk dirinya saat ada jumpscare atau apalah itu.

Jika Haechan duduk di tengah-tengah kan bisa saja dia malah memeluk yang lain.

Dan rencana Renjun berhasil.

Kini Haechan sedang memeluk lengan Renjun dan membenamkan mukanya di bahu yang lebih kecil itu.

Renjun yang berada di sampingnya hanya mengelus pelan surai coklat milik lelaki tan itu.

Renjun sangat fokus menatap Haechan, bahkan film yang sedang mereka putar malah ia abaikan.

Kring~🔔

Bel pintu cafe berbunyi.

Sepertinya ada orang yang mengabaikan tanda close yang dipasang di depan pintu cafe.

"Ck."

Heejin mendecak pelan, ia kesal acara menonton bersamanya itu diganggu.

"Maaf kami sudah tu-"

Saat melihat ke arah orang yang masuk, ia langsung membelalakan matanya dan tersenyum senang.

"MANAGER LELEE!" Belum sempat Heejin melanjutkan omongannya, Haechan langsung berteriak dan berjalan ke arah Chenle.

"Hah? Eh Chenle! Udah balik aja lu dari Singapur!" Ryujin dan Renjun juga ikut menyampiri Chenle yang sedang berdiri di depan pintu cafe dengan senyuman yang terukir di wajahnya.

"Hah? Eh Chenle! Udah balik aja lu dari Singapur!" Ryujin dan Renjun juga ikut menyampiri Chenle yang sedang berdiri di depan pintu cafe dengan senyuman yang terukir di wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Café [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang