|| Chapter 08 ||

9 1 0
                                    

Pada dasarnya yang terlihat kuat belum tentu kuat dan yang terlihat lemah belum tentu juga lemah. Hanya saja bagaimana cara ia bisa menyembunyikannya.
_Ineprnndsr_03

|| GARIS TAKDIR ||

Chapter : Hari pertama bekerja.

Don't forget for vote & coment❤

Seperti pagi biasanya, kini Adeeva tengah berdiri di jalan komplek untuk menunggu angkot. Lagi-lagi pagi ini ia tak sarapan, hampir setiap pagi Rani tidak membolehkannya makan, bahkan sudah dua minggu ini Adeeva hanya diperbolehkan makan satu kali sehari.

Adeeva sengaja berangkat pagi-pagi seperti ini agar dirinya tidak telat masuk sekolah. Tak lama angkutan umum itu berhenti di depan Adeeva membuat ia langsung masuk ke angkutan umum itu.

Setelah beberapa menit menempuh perjalanan, Adeeva pun menghentikan angkot di depan halte. Adeeva turun dari angkot itu setelah memberi uang kepada supir angkot.

Sedikit berjalan untuk sampai ke depan sekolahnya. Hanya beberapa langkah saja. Kini Adeeva sudah sampai di sekolah megah itu.

"Pagi, Pak Sumanto," ucap Adeeva menyapa satpam SMA Wismagama.

Satpam yang bernama Sumanto itu tersenyum kepada Adeeva. "Pagi juga Neng Deeva." Walaupun satpam itu belum lama bekerja di sini, tetapi Sumanto sudah mengetahui nama dari sebagian murid SMA Wismagama. Salah satunya Adeeva. Bahkan dengan baik hatinya Adeeva terkadang memberikan bekal kepada satpam penjaga sekolah ini.

Adeeva kembali melanjutkan langkahnya berjalan melewati setiap koridor. Sesekali juga ia membalas sapaan siswa-siswi dengan senyumannya.

"ADEEVA!" Langkahnya terhenti ketika namanya terpanggil. Ya, siapa lagi jika bukan Tasya yang memanggil dirinya. Hanya ada satu suara saja dan itu dimiliki oleh seorang Tasya Putri Maharani.

Adeeva mengerutkan keningnya ketika bukan hanya Tasya saja yang menghampiri dirinya. Tetapi ada juga teman-teman yang lainnya.

"Pagi Neng geulis," sapa cowok dengan gaya sok coolnya. Dia, Galen Revano Athala. Ya, Galen si playboy cap buaya.

"Kapan sih jiwa playboy lo musnah Gal? Liat noh, Deeva udah ada pawangnya. Di sunat lo ama dia, mampus!" ucap Panji sembari menunjuk ke arah Danish yang sedang menatapnya tajam. Panji Argani Haidar, cowok tampan yang sebelas dua belas dengan Galen.

"Gak intro lo, Ji. Lo juga gak jauh beda sama si buaya," celetuk Beni. Beni Bramasta Sadewa nama lengkapnya, tetapi mereka biasanya memanggil dengan sebutan Beben. Dia adalah cowok tampan yang agak bobrok. Tingkah konyol dan kocak membuat para sahabatnya terhibur dengan tingkah laku Beni.

"Gaya lo playboy duit aja masih minta orang tua," desis Noval. Novaldiansyah Raiden Agwa nama lengkapnya. Cowok tampan yang memang jarang berbicara, tetapi sekalinya ngomong nyakitin.

"Mampus! Eh, btw. Gal, dari tadi samping Tasya liatin lo mulu, kayaknya suka sama lo, Gal," ucap Baron menunjuknya dengan dagu. Tasya yang mendengar pun merinding, kemudian berpindah menghampiri Adeeva. Baron Astro Max nama lengkapnya. Cowok tampan yang rempongnya ngalahin cewek, cerewet juga. Tapi cowok itu mempunyai kelebihan tersendiri yaitu dapat melihat makhluk yang tak kasat mata. Hebat bukan? Bahkan dirinya juga mempunyai teman tak kasat mata dan perlu kalian ketahui, jika Baron ini beragama Khatolik.

"Noh, sana lo pacarin tuh, Gal. Siapa tau cantik orangnya, lo 'kan pecinta cewek cantik," ucap Tasya.

"Oasu! Gue tau gue playboy tapi yang bener aja dong, masa pacaran sama yang beda alam. Lawak lo!" balas Galen bergidik ngeri.

GARIS TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang