"Zo Bagas di serang sama orang yang gak di kenal" ujar salah satu anggota Leopard bernama Zaki. Kini semua anggota serta inti sedang berada di markas untuk membahas masalah penyerangan Raden tadi malam, sekarang sudah ada saja berita yang tidak mengenakkan seperti ini.
" Sekarang Bagas dimana?" tanya Tegar.
" Di rawat di rumah sakit, di perkirakan mengalami amnesia sementara karena pukulan pada kepalanya yang keras banget" jelas Zaki.
" Orang yang sama" ujar Alen tiba-tiba.
" Satu pemikiran" balas Kenzo.
" Tau pelakunya?" tanya Fatih.
" Tau" balas Kenzo, setelah itu menatap Alen lalu keduanya kompak mengeluarkan senyum miring.
" Ih seperti psiko" Cocos Alan melihat hal itu.
" Kalian gak usah ikut turun tangan" ujar Fatih yang mengetahui maksud Kenzo dan Alen.
" Biarin itu biar inti aja yang ngambil alih, gue gak mau jatuh korban lagi" sambung Tegar.
" Gak bisa gitu, kita itu keluarga" ujar salah satu anggota tidak terima, membuat Kenzo tersenyum penuh arti.
" Biar itu jadi urusan kami, kalian boleh balik ke kelas sekarang" ujar Alan yang tidak seperti biasanya.
Seakan tuli anggota tidak ada yang bergerak satu pun, karena mereka belum dapat persetujuan dari sang ketua. Kenzo yang melihat itu hanya mengangguk menyetujui perkataan Alan dan disitulah para anggota keluar.
" Tau kan?" tanya Alen pada Fatih, Tegar, dan Alan.
" Yeah" jawab ketiganya kompak.
" Malam ini?" tanya Fatih.
" Pulang sekolah" putus Kenzo lalu berjalan keluar dari markas.
***
Bel pulang sekolah berbunyi membuat para siswa teriak kegirangan karens hsmpir menghabiskan waktu seharian di sekolah.
" Ra pulang sama siapa?" tanya Rani.
" Sendiri ran" Jawab Zaira yang masih fokus dengan buku yang dia bereskan.
" Kenzo kemana?" tanya Rina.
" Gak tau, gak ada bilang kalau mau pulang bareng, jadi ya gue pulang sendiri bae lagian gue bawa motor ke sekola" balasnya.
" Tumben" beo Rani.
" Bawa motor ke sayangan gue kok sans" jawabnya.
" Yaudah kalau gitu gue duluan ya" pamit Rani yang sudah berada di dekat Alam yang berada di depan kelasnya.
" Hati- hati kalian berdua" ujar Zaira.
" Yoai"
" Gak balek rin?" giliran Zaira yang kini bertanya dengan Rina.
" Gue karate ra" jawabnya tanpa menoleh arah Zaira.
" oalah iya gue lupa, kalau gitu gue duluan"
" Hati-hati ra, kalau ada apa-apa telpon gue" pesannya pada Zaira di angguki setuju.
Zaira pun berjalan menuju parkiran untuk mengambil motornya, tanpa menunggu lama dia sudah berhasil mengeluarkan motornya tersebut dari parkiran yang sangat ramai sebelum melaju dia tak lupa memasangkan earphonenya ke telinga supaya dia tidak mendengar kebisingan di saat perjalanan itu kebiasaanya.
***
" Gas ni?" tanya Alan.
Kini kelima inti Leopard sudah berada di depan sebuah gedung tua yang bisa di tebak kalau itu adalah tempat penyerang itu berkumpul.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENZA
Teen FictionSEBELUM DIBACA ADA BAIKNNYA UNTUK MEMFOLOOW AKUN SAYA🤣 Jangan lupa vote and commentnya Karena itu sangat bermanfaat bagi saya Oke selamat membaca🙃