CHAPTER:2

72 19 3
                                    


Tanpa pikir panjang Kenzo Mengahampiri wanita tersebut Dengan Rasa khawatir entah apa yang Ada di Dalam pikiran Kenzo sekarang, Intinya Wanita yang dihadapannya Itu sudah Membuat perhatiannya Tersita begitu Cepat tanpa melakukan Sesuatu.

"Lo mundur aja" ucap Alen pada Rina
"Dia punya gue lo mau apa" jawab Rina Menatap Alen sinis, Alen yang Mendapat
Jawaban tersebut hanya diam tanpa Satu Kata pun.

"Baru kali ini gue nemui cewe yang Begini" Batin Alen.
"Bugh, bugh, bugh pukulan demi Lukulan Berhasil membuat dion Kewalahan Serangan dari Rina Memang betul-betul Terkena sasaran.
" Bangkit lu"ucap Rina datar
"Cuma segini kemampuanlu, halah Retceh Dah lo sama cewe kalah" Sambung Rina Lagi.

Alen yang melihat hal itu hanya bisa Mengaguminya dalam hati, tetapi Mukanya masih saja datar.
Tak sengaja tatapan Alen dan Rina Bertemu dengan sangat lama, Dion Yang Tidak ingin menyia-nyiakan Kesempatan Ini dia dengan cepat dan Hati-hati Mengambil pisau kecil yang Berada Dalam kantung seragamnnya Dengan Cepat menusukkan pisau Tersebut ke Perut Rina alhasil Alen Yang menyadari Akan kelicikan Dion Pun segera menepis Lengan Dion Tanpa sengaja Rina terjatuh Dan Alen Dengan cepat menahan tubuh Rina Agar tidak menyentuh tanah.

~∆~
"Cie yang masih berani nantangi kita-Kita Cie" ucap Alan ketika sudah Berada di Lapangan

"Bacott" ucap Wapi selaku tangan Kanan Bima.

"Lo yang bacot kebanyakan bacot Tambah Bacot sering ngebacot bacot Lah lo bacot Bacot bacot gak sekalian Lo tambahin Bacotlo pake kuah pecel Kalo perlu lo Tambahin pete biar Mantul makanya Jangan banyak bacot Bacot ealah bacot Apa perlu gue Tambahin pelangi biar Bacotnya Indah hah"kesal Tegar

"Banyak bacot lo njir" jawab Ikhsan Yang Sudah dipuncak amarahnnya Dengan Segera dia meninju rahang Tegar dan Mampu di tangkis oleh Tegar, pertempuran pun terjadi.

~∆~
Rani yang masih menunggu kedatang Kedua sahabtnya itu masih saja Menitihkan air matanya tanpa henti, Tanpa sadar ada seorang laki laki Yang Mengamatinya dengan rasa Ingin Menghampiri Rani dan Membuat dia Tidak menangis lagi dia Adalah Rasya,
Tanpa pikir panjang lagi Rasya segera Menghampiri Rani dengan rasa Gugupnya.

"Lo kenapa" ucap Rasya
Rani yang mendengar ada suara Seseorang dihapannya dengan segera Menghapus sisa-sisa air mata di pipinya.

"Gue gapapa" jawab Rani lirih
"Udah cerita aja lo kenapa hah" ucap Rasya dengan nada memohon agar Diberikan kejelasan dengan Rani.

"Sahabat gue masih dikelas" ucap Rani tanpa sadar mengeluarkan air Matanya Lagi.

Rasya yang melihat hal itu dengan Segera menarik Rani dalam Dekapannya Untuk ditenangkan

"Lo tenang aja sahabat sahabat lo Pasti Gak kenapa napa tenang ya" Ucap Rasya Mengelus lembut puncak Kepala Rani
Rani yang mendapatkan perlakuan Tersebut Hanya bisa diam tanpa kata-Kata, masih Memikirkan keadaan Sahabatnya.

~∆~
Kenzo, Alenn, dan Rina sudah berada Di Markas geng leopard dengan Zaira Yang Masih saja belum sadarkan diri.

Bebarapa menit kemudian Zaira Perlahan Membuka matanya, Rina Hang melihat Hal itu amat senang.

"Ai lu gapapakan" ucap Rina sennang
"Gapapa kok rin, rani mana" jawab Zaira

"Rani di aula ai" jawab Rina

"Kita dimana rin" tanya Zaira yang Bangkit Dari tidurnnya.

"Dimarkas leopard zai" jawab Rina Datar.

Sifat Rina memang dominan suka Berubah ubah terkadang senang, Biasa Saja, datar, dingin , tetapi Keseringan Dingin, ck.

Kenzo dan Alen yang sadar akan Kehadiran Zaira yang sudah sadar Pun Mendekat ke arah Rina dan Zaira.

"Lo gak papa" tanya Kenzo datar dan Tatapan dinginnya.

"Gak papa kok" Jawab Zaira gugup
"Kepala lo dah gak pusing lagikan" Sambung Kenzo lagi.

"Gak" jawab Zaira cepat.

"Ketus amat jadi cewe" ucap Kenzo Meninggalkan mereka berdua, Alen Dia Hanya mengikuti kemana Ketuannya Pergi.

"Susah dekati dia" ucap Alen dingin

"Ngomong apaansih lo len" jawab Kenzo Tak kalah dingin

"Gue tau cara lo natap dia beda" Sambung Alen lagi.

"Emang susah gue bohong sama lo ya Len" Jawab Kenzo terkekeh pelan

"Intinya kalau lo mau deketin dia Harus Sabar karena dia orangnnya Gak gampang Ditaklukin hatinya" jelas Alen

"Kok lo tau len" Binggung Kenzo

"Gue nenggok dari tatapannya sama Gerak Geriknnya gue yakin seratus Persen dia Susah untuk ditaklukin" Jelas Alen masih Sama datarnya.

"Oke siap bang jago" jawab Kenzo Memperagakan gaya hormat.

Di sela sela mereka bercerita tiba-tiba Ada yang menghubungi Alen lewat Telponnya, segera Alen angkat.
"Len bilang sama enzo kita menang" ucap Seseorang dari sambungan telpon.
"Y" jawab Alen singkat.
"Nyesel gue nelpon lu ya sat" jawab Seseorang itu dengan nada sedikit Kesal.
Setelah itu alen segera memutuskan Sambungannya secara sepihak.
"Zo, kata mereka kita berhasil lagi" Ucap Datar Alen pada Kenzo, yang Hanya Dibalas deheman oleh Kenzo.
"Udah aman kan gue sama aira balik Kelas Dulu ya" ucap Rina datar yang Baru saja Hendak melewati mereka Berdua.
"Hmmm" balas keduanya.
"Thanks" ucap Aira singkat, tak sengaja Mata Kenzo dan Zaira Bertemu,
Rina segera menarik lengan aira Supaya Pergi dari tempat itu.

"Anggap saja ini hanya sebuah pertemuan tanpa disengaja, semoga kamu adalah pengobat luka yang pernah kulalui"

~∆~
"Hem kalian gapapa kan"ucap Rani Setelah bertemu kedua sahabatnya Dikelas, dengan mata yang masih Sembab.
"Kok lu nangis si ran" jawab Aira Tidak Ingin melihat sahabatnya Menangis.
"Gue takut lu berdua kenapa napa" Lirih Rani berhambur kepelukan Mereka Berdua.
"Gue gak salah pilih sahabat, thanks My Bestfriends" ucap Rina masih Dengan Nada datarnya.
"I hope we will continue like this i love you" Sambung Zaira.
"I love you to" kompak mereka berdua.
Disaat mereka sedang asik melanjutkan Cerita, tiba tiba saja datang rombongan Fania cs kekelas mereka.
"Mana yang namanya zaira, nama yang Lucu" tanya Fania meremehkan.
Mereka terkejut karena seumur-umur Baru kali ini Fania cs ke kelas mereka.
"Saya yang namanya Zaira, ada Masalah apa dengan nama saya kok Anda sibuk" jawab Zaira sedikit ketus.
"Lo itu perusak" jerit Fania depan Wajah Zaira.
"Maksud lo apa hah bilang sahabat Gue perusak ada hubungan apa lo Bgsat" geram Rina.
"Eh bitch diem aja lo ini masalah Fania sama si pho satu ini" Ucap Anggi disebelah Fania.
"Lo terlalu murahan, untuk di Pertahankan" ucap Rani tak terima.
"Jaga mulut lo" ucap Fania sudah Tidak bisa menahan amarahnnya.
"Lo sadar gak sih lo itu gak cantik, Biasa aja , miskin, gak setara sama Kenzo yang cocok sama Kenzo itu Gua." Sambung Fania murka
"Setidaknnya dia gak murahan dan Penghianat seperti lo" ucap seseorang Dari belakang mereka.

Dia adalah Kenzo.
Lantas Fania yang diredam Kemarahan menjadi menyalahkan Zaira atas semua perbuataannya.
"Dia yang mulai semua" ucap Fania Memutar balikkan fakta.
"Lo udah mantan gue jadi gausah lo Atur gua mau dekat sama siapa Paham" bentak Kenzo
"Karena ini semua juga ulah lo" Sambung Alen.
"Lo gausah ikut campur" ucap Fania Pada Alen.
"Ealah neng udah mantan kok masih Ngatur lucu lo mah" ucap Alan.
"2 lan" sambung Tegar.

Fania yang sudah merasa malu segera Pergi meninggalkan sekumpulan itu Dengan rombongannya.

"Nyesel gue ketemu sama lo" ucap Zaira lirih meninggalkan kelas diikuti Kedua sahabatnya.

"Udah gua bilang zo, jangan ikut Campur akhirnya dia menjauh" ucap Alen datar.

"Maaf karena aku kamu menjadi Bahan omongan orang lain".

~∆~

Oke lanjut guys part 2nya semoga suka jangan lupa comment and votenya.

KENZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang