"buk, beneran dah!, wara itu nggak ada apa apa sama anaknya pak kades!," - warananda anjani
"mam, please!, itu tadi ga sengajaaa!," - chevandra arga
kisah klise wara dan chevan yang tetangga-an tapi menikah cuma karena kesalahpahaman satu desa Sem...
jadi ini tuh bakal ada unsur bahasa jawanya. kalian yang bukan orang jawa bisa banget belajar bahasa jawa dikit dari sini. biar nanti klo di goblokin seenggaknya ga gobs banget wkwk.enjoyyy!
"rai koyok botol kratingdeng gausa sok keras!" (muka kaya botol kratingdeng gausa sok keras!) sindir wara pas dia lagi ambil bakso. biasalah, tiap sore wara bakalan makan bakso sama sindi, tetangganya juga yang cuma bersebrangan. bakso cak kin yang melegenda di desa Semar Mesem.
"dih lapo se ga jelas!," (dih ngapain sih nggak jelas!) gerutu chevan yang sedang mencuci sepeda motor CB500X miliknya yang warna biru itu. si cantik, kalau kata chevan. rumah chevan itu sebelahan pas sama rumah wara, cuma di batasi sama tembok aja.
"kenapa sih ra?," tanya sindi mengambil mangkok.
"sumpah, wong gendeng iku janan, awan awan bukane turu malah nggrang nggreng nggrang nggreng, koyok awake tok seng duwe kuping!," (sumpak, itu orang gila beneran, siang siang bukannya tidur malang nggrang nggreng, kaya dia doang yang punya kuping) keluh wara pada sindi yang sedang mengambil beberapa tahu putih dan juga mie kuning.
sebenarnya wara ngomong bahasa jawa itu karena satu, chevan nggak bisa bahasa jawa, jadi ya bisa dong ghibahin chevan pake bahasa jawa. tapi satu yang wara nggak tau, chevan itu ngerti bahasa jawa, tapi cuma bisa ngomong beberapa kata aja. hahaha, jadi chevan jelas tau kalau wara itu lagi ngomongin tentang dia yang tadi siang memang lagi tes mesinnya si cantik setelah keluar dari service tiga bulannya.
"ya maaf sih kalo ganggu, orang gue cuma tes mesin doang!," sahut chevan agak menjerit supaya wara dengar. wara yang mendengar itu langsung mengalihkan atensinya pada chevan yang kini sudah berdiri bersiap memasukkan sepeda motornya itu.
"siapa juga yang nyindir situ!," jawab wara.
"ya siapa lagi yang nguang ngueng tadi siang kalau bukan gue?, lo syirik amat sih, gue salah apa coba sama lo?,"
"kon urip ae wes salah!, wes rai pas pasan, geer-an pisan!, eww amit amit duwe bojo koyok awakmu!," (kamu hidup aja udah salah, udah muka pas pasan, suka geer juga, eww amit amit punya suami kaya kamu!!) chevan tau kok apa yang dibilang sama wara.
"gue juga nggak mau punya jodoh kaya lo!, amit amit sama cewek speaker kek lo!,"
"botol kratingdeng!," caci wara.
"speaker!," balas chevan.
"beruk wakanda!," caci wara lagi.
"lo tainya," balas chevan lagi.
cak kin dan sindi memperhatikan keduanya bingung. "biasane nek seng ngunu kae dadi, ya mbak sindi!," (biasanya yang begitu bakal jadi ya?, mbak sindi)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
warananda anjani lagi kuliah online jadi di rumah saja semester 5 sekarang ga suka chevan anak pak kades suka kesel lihat muka chevan, padahal chevan itu dosennya. "dih, pak chevan jamet kudasibegituu lo suka??!, gak sehat gak sehat,"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
chevandra arga anak pak kades, tetangga samping rumah wara pass. dosen SM Univ Jurusan Psikologi sasaran empuk kejahilan seorang wara. "astagaa, warananda emang selalu bikin sampah!,"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
sindi arsyi sahabat wara, anak karang taruna di desa. sama sama di SM univ, bedanya dia anak kebidanan, cita citanya mau jadi bidan desa.
