OoO Kamu Ketahuan

688 120 75
                                    

hari ini kelasnya chevan emang harus nge-zoom. "saya mau semua mahasiswa saya on camera," ujar chevan. sebenarnya dia tuh mau ngerjain yang namanya warananda anjani, tetangganya ituloh. soalnya di lihat wara sedari tadi belum bangun, biasanya gadis itu pagi pagi udah bantu abahnya nyiram tanaman. tapi hari ini wara sama sekali nggak keluar rumah.

"saya absen ya?, wah itu background nya si caca kaya di neraka ya, itu juga background-nya si jaeman juga kenapa pake kelinci kelinci begitu lucu," setelah mengomentari beberapa background mahasiswa-nya chevan langsung aja mengabsen mulai NIM 001 - 045 dan wara itu berada di NIM 030 "warananda anjani?,"

"hadir pak," jawab wara suaranya sedikit serak.

"on camera dulu baru saya absen,"

"tapi saya lagi sakit pak!,"

"emang saya peduli?," wara menghela nafas kemudian menyalakan cameranya. emang dia lagi sakit kok, dahi putihnya sedang ditempel pake sebuah plester penurun panas, bibir yang biasanya nyebelin banget itu juga pucat. yah, gagal deh. karena chevan itu orangnya masih sangat humanistik, yaudah dia mengangguk mengabsen wara. 

"oke, silahkan off-cam wara, kamu bisa berbaring sambil mendengarkan kelas saya." wara mengangguk. 

"terima kasih pak,"  jawab wara diangguki oleh chevan. sebenarnya hari ini chevan bakalan mengadakan kuis, tapi entahlah, dia jadi nggak mood memberikan kuis pada mahasiswanya. setelah selesai mengabsen kelas, chevan jadi mikir lagi dia mau apa, materi juga sudah selesai tinggal praktek aja sih. 

"hari ini saya kasih tugas aja, silahkan susun blueprint, nanti dikumpulkan lewat e-class, saya buatkan room-nya, baik sekian dulu dari saya, selamat melanjutkan kuliah, sehat terus, semoga yang sakit segera disembuhkan," ujar chevan. 

"baik paak!, terima kasih pak!,"

"sehat terus pak," setelah menutup room zoom, dosen termuda di fakultas psikologi itu langsung saja keluar ke balkon. sepi juga nggak ada wara yang mengajaknya ribut. iseng iseng laki laki itu melempar jendela wara pake kacang atom yang ada dio kamarnya. tapi nggak ada jawaban dari cewek itu. 

"parah banget apa ya sakitnya?," tanya chevan lirih. 

"paan sih lo van, gausa mikirin cewek speaker itu deh, dia tuh aneh," dumal chevan dalam hati. 

tapi sepuluh menit berlalu, chevan saat ini sudah berada di...

RUMAH WARA!, dengan membawa beberapa roti dan juga buah buahan. jangan ditanya ibuknya wara langsung sumringah, yaiyalah. itu chevandra arga loh, anak pak kades, lulusan terbaik fakultas psikologi yang sekarang jadi tempat anaknya kuliah. "eeeh!, nak chevan, wara-nya lagi demam, barusan kelasnya nak chevan, dia hadir kan ya?," 

"iya bu, hadir. cuma saya mau kas-,"

"iya wara di kamar, ke kamar aja ya anak ganteng, jangan di tutup ya pintunya, abahnya wara lagi ke kebun kok," chevan ingin menolak, ini gak papa dia masuk ke kamar perawan, kalau kata papi-nya kan kaya gitu pamali. 

"udah sanaa, ibuk mau nganter katering dulu yaa?, have fun ya nak chevan," chevan menggerutu, have fun apaan. dia nanti bisa bisa dihajar sama wara kalau masuk ke kamar cewek itu. walaupun kelihatannya mungil, anak abah agung itu benar benar kuat banget, emang didikan abah agung gak main - main. 

lima menit kemudian chevan sudah berada di kamar wara, mendapati gadis itu tidur dengan selimut yang menutupi tubuh kecuali kepalanya, kemudian ia juga dengan lucunya masih seperti tadi, udah kuliah masih pakai plester penurun panas. "ra, udah bangun?," tanya chevan ketika wara menyadari ia tak sendirian di kamarnya. 

"HAH?, CHEVANJING NGAPAIN LO KE KAMAR GUE?!!," walaupun lemas, gadis itu masih bisa teriak dengan kencang, sehingga membuat chevan panik dan langsung membekap mulut si gadis. nggak sadar kalau laki laki itu kini sudah menaiki ranjang si gadis dengan posisi yang ambigu. yaa, itu chevan berada di sebelah wara yang setengah bangun, ia sedikit memeluk wara, namun wajah keduanya begitu dekat. 

"jangan teriak-teriak anjing!, nanti di denger orang kampung!," wara langsung diam, menyadari bahwa jarak keduanya begitu dekat

"ASTAGFIRULLAH HALL ADZIM!!, KOK ISONEE ZINNAH, LAWANGE DI BUKA PISAN!!, WARA CHEVAN!!," (astagfirullah haladzim, kok bisanya zinnah, pintunya dibuka juga, wara chevan!!) kedua manusia berbeda gender itu mengalihkan atensinya ke depan pintu yang terbuka. iya, itu abahnya wara. abah agung yang sedang membawa beberapa hasil kebun. 

tamat sudah riwayat chevan dan wara.



ini tuh emang pendek pendek aja! /sedang stress/

ini tuh emang pendek pendek aja! /sedang stress/

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tetangga masa Nikah - WENYEOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang