[1] I Become A Burdensome Child After Transmigrating

Bab 117 : Terlalu Banyak Anak Laki-Laki Kecil yang Mengelilinginya

Su Jiu merasa canggung. "Tidak, Paman. Kenapa aku mengabaikannya? Dia juga teman baikku."

Sheng Tianci tertawa. "Tentu, begitu bajingan itu mendengar kata-katamu, dia mungkin akan senang."

Berdiri di samping, Su Shengjing menjadi jengkel. Putri saya sangat menawan sehingga terlalu banyak anak laki-laki kecil mengelilinginya, dan tidak ada cara untuk menghindarinya!

Su Shengjing bisa membayangkan betapa sulitnya baginya ketika Su Jiu tumbuh dewasa. Dia pasti harus mengawasinya. Jika dia tidak sadar, salah satu bajingan itu mungkin berhasil merebutnya. Pada saat itu, sudah terlambat baginya untuk menangis.

***

Pada saat ini, Rong Si sedang membeli beberapa kebutuhan sehari-hari di sebuah toko kecil di luar gang. Ketika dia berjalan ke kasir untuk membayar barang-barangnya, Rong Si menyadari bahwa penjaga toko sedang asyik dengan acara televisi.

Penjaga toko adalah seorang paman berusia empat puluhan. Dia dengan bodohnya tersenyum ketika dia menonton TV, tidak menyadari Rong Si berdiri di sana. Ketika dia melihat seorang gadis kecil dengan manis mengatakan "Ayah," senyum penuh kasih menyebar di pipinya.

Astaga! Gadis kecil ini sangat lucu!

Sangat disayangkan bahwa saya hanya memiliki seorang putra. Apakah saya akan memiliki cucu perempuan kecil yang lucu di masa depan?

Ketika Rong Si melihat Su Jiu di televisi, dia tercengang. Dia berdiri di sana dengan linglung ketika dia mulai menonton pertunjukan dengan penjaga toko.

Dalam pertunjukan itu, Su Jiu tampak menggemaskan seperti di kehidupan nyata. Dia bercanda dengan anak-anak lain seolah-olah dia sedang bersenang-senang. Namun, dua anak laki-laki terus-menerus tinggal di sisinya dan memegang kedua tangannya di setiap sisi.

Rong Si tiba-tiba memiliki pemikiran yang sama dengan Sheng Zhiyan.

Akankah Su Jiu mengabaikanku setelah mengetahui semua anak laki-laki kecil ini?

Mereka mungkin kaya, tapi aku tidak ...

Aku bahkan tidak bisa dibandingkan dengan mereka.

Rong Si mengarahkan pandangannya ke bawah dan melirik barang-barang yang dia letakkan di konter. Itu hanya beberapa kebutuhan sehari-hari. Dia hanya membeli barang-barang termurah dan tidak berani mencari sesuatu yang ekstra. Bahkan jika dia ingin membeli permen lolipop, dia akan ragu untuk waktu yang lama.

Inilah perbedaan antara dia dan anak-anak kecil itu.

Ketika penjaga toko menoleh, dia menemukan Rong Si berdiri di sana. Senyum sayang di wajahnya dengan cepat memudar. "Bocah kecil, kamu membayar untuk ini, kan?"

Rong Si kembali sadar dan memaksa dirinya untuk mengalihkan pandangan dari televisi. Dia mengangguk. "Ya."

Saat memindai barang-barang, penjaga toko mulai merekomendasikan pertunjukan itu kepada Rong Si. "Anak kecil, apakah kamu suka menonton gadis kecil yang cantik? Bukankah gadis kecil di televisi ini sangat cantik dan imut? Jika Anda menyukainya, tonton acara ini! Judulnya 'Ayah, Ayo Pergi!'. Beri tahu orang tua dan kakek-nenek Anda untuk menontonnya bersama Anda. Tonton beberapa kali lagi dan tingkatkan rating pemirsa, oke?"

Tatapan Rong Si tak terkendali mendarat di televisi lagi, yang secara kebetulan menyiarkan adegan Su Jiu makan sepotong kue di hari ulang tahunnya.

Ketika Rong Si melihatnya menangis dan mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya dia makan kue, dia tiba-tiba mengerutkan bibirnya. Dia merasa sangat kesal.

Meskipun dia tidak menjalani kehidupan yang baik, dia masih makan kue sebelumnya.

Selanjutnya, itu adalah kue dengan banyak lapisan. Seorang koki pastry terkenal dari Prancis telah memanggangnya.

Setelah membayar barang-barang itu, Rong Si memasukkan lima dolar yang tersisa ke dalam sakunya. Kemudian, dia berjalan keluar dari toko dan mengamati sekeliling. Setelah menemukan toko makanan penutup di seberang jalan, dia berlari dengan cepat.

Saat dia pergi, dia mendengar penjaga toko masih berteriak di belakangnya, "Anak kecil, ingatlah untuk mengundang keluargamu menonton pertunjukan bersama!"

***

Ketika dia selesai mengemasi barang-barangnya, Su Shengjing menelepon perusahaan yang bergerak. Dia dan Su Jiu bisa berangkat ke apartemen baru saat para pekerja pindahan tiba.

Segera, van perusahaan yang bergerak tiba di lantai bawah. Saat itu, bel pintu berbunyi.